Dahulu, Aku Mencintaimu

Tidak Sempurna, tetapi itu adalah Satu-satunya (8)



Tidak Sempurna, tetapi itu adalah Satu-satunya (8)

0Ia pasti menganggapku berengsek. Dulu aku melalukan banyak hal kejam padanya… Gu Yusheng memandang lampu sejenak, mengedipkan matanya dan melihat Qin Zhi'ai. " Bagaimanapun, aku tidak menyesalinya. Bahkan jika waktu kembali lagi, aku masih akan melakukannya."     

Bahkan jika ia melalukan banyak hal kejam pada Qin Zhi'ai, itu adalah tanda cintanya pada Qin Zhi'ai.     

Meskipun semua yang dilakukannya itu tidak sempurna, tapi itu semua murni.     

Sikap Gu Yusheng berubah dengan cepat, dan kata-katanya membingungkan.     

Qin Zhi'ai sama sekali tidak bisa memahami apa yang dikatakannya, maka ia tetap diam.     

Mereka duduk diam di depan batu nisan. Karena Qin Zhi'ai pergi dengan tergesa-gesa, ia hanya memakai pakaian yang tipis. Saat itu udara luar biasa dingin pada setengah perjalanan ke atas bukit setelah turun hujan, sehingga ia gemetar dalam angin yang dingin.     

Mengingat apa yang telah terjadi selama Qin Zhi'ai tinggal di vilanya, Gu Yusheng kembali pada kenyataan. Ia berdiri dan mengulurkan tangannya pada Qin Zhi'ai. "Mari kita pulang."     

Menatap tangan Gu Yusheng, Qin Zhi'ai mengangkat tangannya, memegang tangan Gu Yusheng dan bangkit berdiri dengan bantuannya.     

Qin Zhi'ai berpikir bahwa setelah ia berdiri, Gu Yusheng akan melepaskan tangannya. Di luar dugaannya, setelah ia melepaskan genggamannya, Gu Yusheng memegang tangannya lebih erat. Kemudian ia membungkuk mengambil jaketnya di tanah dan menuntun Qin Zhi'ai menuruni bukit.     

Karena demamnya, kehangatan tangan Gu Yusheng terasa lebih panas dari biasanya.     

Suhu tubuh yang tinggi itu, bersama dengan tangan-tangan mereka yang bersentuhan, mengalir langsung ke jantung, menyebabkan jantung Qin Zhi'ai berdegup lebih kencang.     

Sesungguhnya, ini bisa dianggap sebagai pertama kalinya mereka berjalan sambil bergandengan tangan. Dan ternyata seperti ini rasanya…     

…     

Karena Gu Yusheng dan Qin Zhi'ai keduanya telah datang ke sana dengan mobil masing-masing, maka mereka harus menyetir pulang secara terpisah.     

Gu Yusheng membantu Qin Zhi'ai membuka pintu mobil. Melihatnya masuk ke dalam mobil dan mengenakan sabuk pengaman, kemudian ia menutupkan pintu.     

Setelah Qin Zhi'ai menghidupkan mobil dan pergi, Gu Yusheng masuk ke dalam mobilnya sendiri dan menjalankan mobil di belakangnya, menjaga jarak yang aman.     

…     

Saat itu pukul empat pagi ketika mereka tiba kembali di rumah.     

Dengan demam yang tinggi, Gu Yusheng sudah merasa kelelahan. Setelah mandi, ia naik ke tempat tidur dan segera tertidur.     

Walaupun Qin Zhi'ai juga merasa lelah, setelah mandi, ia memaksa dirinya untuk merias wajahnya dahulu dan kemudian tidur.     

Ia merasa khawatir tentang Gu Yusheng, sehingga ia tidak bisa tidur dengan tenang. Sekali-sekali, ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahi Gu Yusheng. Demam Gu Yusheng tidak turun hingga fajar tiba. Melihatnya mulai membaik, Qin Zhi'ai tertidur dengan perasaan lega.     

Mereka berdua tidur dengan nyenyak.     

Pada pukul satu siang hari, Qin Zhi'ai terbangun satu kali. Melihat Gu Yusheng masih tidur pulas di sebelahnya, ia menatap Gu Yusheng sejenak dengan hati-hati, kemudian tertidur lagi bersamanya.     

Ketika ia terbangun untuk yang kedua kalinya, matahari sudah terbenam. Di sampingnya, tidak ada seorang pun. Gu Yusheng sudah pergi.     

Karena ia telah terlalu lama tidur, Qin Zhi'ai merasa pusing. Setelah tinggal di tempat tidur untuk waktu yang lama, ia bangun untuk pergi ke kamar kecil dengan malas. Ia keluar, duduk di meja rias, dan memakai riasan lagi. Kemudian ia meninggalkan kamar dengan tangan menyentuh perutnya yang kosong.     

Sebelum ia turun ke lantai bawah, ia mendengar suara dengungan detektor asap. Mungkin karena pintu dapur tidak tertutup, tetapi wangi masakan keluar dari dapur.     

Apakah pengurus rumah sudah kembali dari liburannya?     

Merasa tambah lapar, Qin Zhi'ai cepat-cepat berlari ke bawah dengan tangan memegang susuran tangga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.