Dahulu, Aku Mencintaimu

Ia Sedikit Berubah Setiap Hari (3)



Ia Sedikit Berubah Setiap Hari (3)

0Gu Yusheng bersandar di meja dan membaca berkas dengan hati-hati. Ia tidak berbicara dengan Qin Zhi'ai, sehingga ruang kantor yang tenang itu menjadi lebih tenang lagi.     

Setelah sekitar lima menit, Nona Zhang masuk dengan membawa secangkir teh. Dengan sopan dan hati-hati ia meletakkannya di depan Qin Zhi'ai dan menghampiri Gu Yusheng.     

Ruangan kantor sangat tenang untuk beberapa saat sebelum Gu Yusheng meletakkan berkas-berkasnya ke meja. Ia mengambil spidolnya dan menandatangani masing-masing berkas.     

Dengan setumpuk berkas di tangannya, Nona Zhang mengingatkan Gu Yusheng," Tuan Gu, semua orang sudah menunggu anda di ruang konferensi."     

Gu Yusheng mengiakannya dan berbalik untuk melihat Qin Zhi'ai. "Aku akan pergi rapat. Bisakah kau menungguku di sini?"     

Bukankah sama saja jika meninggalkannya sendirian di kantor ataupun sendirian di rumah, karena ia akan pergi juga? Gu Yusheng berpikir dalam hati.     

"Tidak apa-apa." Gu Yusheng menyangkal ide itu sedetik setelah ia mengajukan pertanyaan, bahkan sebelum ia mendapat tanggapan dari Qin Zhi'ai. Ia mengambil berkas yang diletakkan Qin Zhi'ai di meja dan berjalan ke arahnya. Ia meraih lengan Qin Zhi'ai dan mengajaknya serta. "Mari ikut ke rapat denganku."     

Rapat? Qin Zhi'ai tidak bekerja untuknya, ia pun tidak akan paham apa yang mereka bicarakan di dalam rapat.     

"Aku rasa, aku akan menunggumu di sini saja," kata Qin Zhi'ai.     

Gu Yusheng benar-benar mengabaikan apa yang dikatakan Qin Zhi'ai dan menggiringnya ke ruang konferensi. Ia tidak peduli ketika semua orang menatap mereka dengan heran. Ia menarik kursi untuk Qin Zhi'ai dan menyuruhnya duduk sebelum ia menyapa semua orang di ruang konferensi. "Mari kita mulai."     

Semua orang berbicara dalam istilah di ruang konferensi, dengan topik-topik seperti analisa pemasaran, indikasi, dan fluktuasi saham. Itu semua seperti bahasa yang berbeda bagi Qin Zhi'ai. Di tengah-tengah rapat berlangsung, ia mulai merasa mengantuk.     

Saat ia mulai tertidur, ia merasakan sebuah mouse diletakkan di tangannya. Ia tersentak dan segera bangun. Ia tidak tahu kapan sebuah laptop diletakkan di depannya. Permainan "Landlord vs. Peasants" tampak di layar.     

Ia segera menyadari itu adalah laptop Gu Yusheng. Ia kaget sejenak, kemudian berbalik untuk melihat Gu Yusheng.     

Wajah Gu Yusheng tanpa ekspresi, hanya memperhatikan orang yang sedang berbicara. Ia tampak seperti sedang mendengarkan orang yang berbicara dengan penuh perhatian.     

Waktu terasa lebih cepat berlalu dengan permainan itu.     

Begitu rapat selesai, Gu Yusheng berjalan pergi dari Qin Zhi'ai sambil berbicara di ponselnya.     

Qin Zhi'ai pergi ke toilet dan melewati Gu Yusheng. Ia merasa mendengar Gu Yusheng berkata,"Baik, pukul enam. Akan lebih baik jika kau bisa tiba sebelum pukul enam."     

Gu Yusheng telah menutup telepon ketika Qin Zhi'ai keluar dari toilet. Gu Yusheng berdiri di pintu ruang konferensi dan berbicara tentang sesuatu hal dengan Nona Zhang. Nona Zhang mengangguk beberapa kali dan berjalan pergi dengan laptop dan berkas Gu Yusheng di tangannya. Gu Yusheng mendongak untuk melihat sekeliling dan meletakkan matanya pada Qin Zhi'ai. Ia memperhatikan Qin Zhi'ai selama dua detik, lalu berjalan ke arahnya. Ia berkata padanya, "Ayo pergi."     

Setelah berjalan menuju lift, ponsel dalam saku Gu Yusheng berdering. Itu adalah sebuah pesan teks dari Lu Bancheng. "Semuanya sudah beres. Aku sudah menghubungi mereka dan akan ada di Hotel Four Seasons segera."     

Kemudian ada lagi pesan teks masuk ketika Gu Yusheng hendak meletakkan ponselnya, masih dari Lu Bancheng. "Ada apa denganmu kemarin? Mengapa kau mengajak kami untuk keluar?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.