Dahulu, Aku Mencintaimu

Penantiannya Adalah Sia-sia (10)



Penantiannya Adalah Sia-sia (10)

0Gu Yusheng terus bergeser untuk mengubah posisi tidurnya. Akhirnya, ia melemparkan selimut dari tubuhnya dengan tidak sabar dan melangkah ke kamar mandi.     

Setelah mandi air dingin, Gu Yusheng memandang ke tempat tidur sambil berjalan keluar dari kamar mandi. Qin Zhi'ai membenamkan tubuhnya di balik selimut sampai tidak ada tubuhnya yang terlihat selain ujung atas kepalanya.     

Dengan hanya satu pandangan, suasana hatinya, yang baru saja ditenangkan oleh air dingin, berubah menjadi kacau dan sulit untuk diketahui sekali lagi. Ia pergi ke ruang ganti dengan sangat cepat dan mengenakan setelan jas yang dipilih secara acak. Kali ini ketika ia melangkah keluar dari ruang ganti, ia bahkan tidak melihat sekilas pada Qin Zhi'ai yang masih berada di tempat tidur, tetapi mengambil dompetnya dan meninggalkan kamar tidur. Ia sepertinya dalam suasana hati yang sangat buruk, karena ia membanting pintu dengan keras.     

Mendengar suara dentuman, pengurus rumah yang sedang tidur di lantai bawah dengan muram memakai mantel secara asal dan segera berlari keluar dari kamarnya. Ia melihat Gu Yusheng berjalan menuruni tangga dengan wajah suram.     

Gu Yusheng mengeluarkan rokok saat ia berjalan turun. Ketika ia memasukkannya ke mulutnya, rokok itu menyentuh bagian lidahnya yang telah digigit oleh Qin Zhi'ai sehari sebelumnya. Ia meringis karena kesakitan, lalu meludahkan rokok ke tempat sampah di dekatnya. Ia tampak semakin jengkel.     

Melihat itu, pengurus rumah tiba-tiba tidak ingin mengatakan apa-apa dan bahkan menggeser tubuhnya ke dinding. Ketika Gu Yusheng akhirnya keluar dari rumah dan pergi mengemudikan mobilnya, pengurus rumah tersentak dan berlari ke kamar Qin Zhi'ai. Sebelum ia sempat menutup pintu, ia melihat ke lantai dua dengan khawatir.     

Tuan Gu dan Nona Liang baru saja mulai menjadi akur satu sama lain pada beberapa hari terakhir, apakah mereka sudah berkelahi lagi?     

Jika obat yang dipakai Gu Yusheng saat ia terluka tidak ada di meja kopi di ruang tamu, pengurus rumah pasti akan berpikir bahwa beberapa hari terakhir ini ketika Gu Yusheng tinggal di rumah, hanyalah mimpi.     

…     

Gu Yusheng, yang lidahnya telah digigit oleh Qin Zhi'ai, hanya bisa memakan bubur selama empat hari penuh. Selama empat hari itu, Gu Yusheng mulai menghilang lagi seperti dulu.     

Hari yang kelima adalah hari Senin, hari di mana para pemegang saham dari perusahaan mengadakan rapat mingguan.     

Beberapa hari sebelumnya ketika Gu Yusheng mengalami cedera, Xiaowang telah membawakan banyak dokumen yang perlu ia tanda tangani ke vila. Lalu ketika ia kembali ke perusahaan untuk bekerja, ia tidak membawa dokumen-dokumen yang tidak dibutuhkan segera.     

Dua jam sebelum rapat di hari Senin, Gu Yusheng mengaduk-aduk seluruh kantornya untuk mencari dokumen yang ia perlukan untuk rapat, kemudian mengingat bahwa dokumen itu berada di ruang kerjanya di rumah.     

Tanpa ragu, Gu Yusheng membungkuk dan menekan tombol speakerphone pada telepon di meja. Ia bermaksud menghubungi nomor telepon vila untuk meminta pengurus rumah menyiapkan dokumen dan mengirim Xiaowang untuk membawakan kepadanya, tetapi ketika ia hendak menelepon, ia teringat akan wanita yang tinggal di rumahnya.     

Hampir empat atau lima hari telah berlalu, apakah wanita itu sudah dalam suasana hati yang baik sekarang …     

Jari-jari Gu Yusheng seperti membeku di udara, dan ia terhanyut beberapa saat, sampai akhirnya ia menurunkan pandangannya dengan tenang dan memutar nomor telepon vila tanpa emosi.     

Pengurus rumah mengangkat telepon. Dari caller ID[1], ia telah mengenali nomor tersebut sebagai nomor telepon kantor Gu Yusheng. Karena itu, sebelum Gu Yusheng berbicara, ia berkata lebih dahulu, "Tuan Gu."     

" Ada sebuah dokumen di dalam ruang kerjaku, tolong carikan untukku. Dalam waktu setengah jam, Xiaowang harus membawakannya untukku," Gu Yusheng memerintahkannya dengan singkat.     

"Baik, Tuan Gu." Setelah menjawabnya, pengurus rumah berpikir Gu Yusheng akan langsung menutup telepon tanpa berkata apa pun lagi, seperti yang biasa ia lakukan sebelumnya. Tetapi kali ini, pengurus rumah menunggu sejenak dan tidak terdengar ada suara Gu Yusheng menutup telepon.     

Apakah Tuan Gu pergi menjauhi telepon atau apakah ia lupa menutup telepon?     

Ketika pengurus rumah baru saja hendak memastikan, kata-kata bernada datar Gu Yusheng terdengar dari telepon. "Apakah dia sudah baik-baik saja sekarang?"     

Dia? Hanya dalam waktu satu detik, pengurus rumah menyadari siapa yang ia maksud, maka dengan terbata-bata ia mencari kata-kata. "No-Nona? Ia, ia … Akhir-akhir ini … "     

[1] Fitur telepon yang menampilkan nomor telepon pemanggil di perangkat telepon penerima sebelum panggilan dijawab     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.