Dahulu, Aku Mencintaimu

Membacanya Kata Demi Kata (7)



Membacanya Kata Demi Kata (7)

0Pengurus rumah melihat Qin Zhi'ai tidak bergerak. Ia mulai khawatir bahwa Gu Yusheng akan marah setiap saat. Ia segera berbisik pada Qin Zhi'ai, berbicara kepadanya dengan volume yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua. Ia berkata, "Nona, aku tahu Anda tidak senang dengan Tuan Gu, tetapi Anda hanya membawa masalah untuk diri sendiri jika Anda bertengkar dengannya."     
1

Pengurus rumah itu benar.     

Qin Zhi'ai telah berusaha keras menghindari Gu Yusheng hanya untuk menghindari masalah. Namun, bukankah ia tetap saja dalam masalah setelah berusaha keras untuk menghindarinya?     

Qin Zhi'ai memutuskan untuk berbuat sesukanya. Ia berpikir bahwa tidak peduli apa pun yang ia lakukan, ia akan tetap berada dalam masalah. Tidak mungkin bisa lebih buruk daripada dipaksa untuk berhubungan seks lagi dengan Gu Yusheng ketika ia marah padanya.     

Memikirkan hal ini, Qin Zhi'ai memantapkan hatinya untuk berbuat sesuka hatinya. Ia berguling di tempat tidur sehingga punggungnya menghadap pengurus rumah. Ia menarik selimut dan menutupi kepalanya dengan selimut itu.     

Pengurus rumah itu sangat takut sampai ia hampir jatuh ke lantai ketika melihat reaksi Qin Zhi'ai.     

Apakah Nona sedang menguji batas kesabaran Tuan Gu? Pengurus rumah berpikir dalam hatinya.     

Pengurus rumah dengan hati-hati berbalik untuk melihat Gu Yusheng. Bibir Gu Yusheng terkatup rapat sampai menjadi putih. Gu Yusheng tampak dingin, seolah-olah setiap detik ia bisa bergegas merobek wanita ramping di tempat tidur itu.     

Pengurus rumah mengumpulkan keberaniannya dan mencoba membela Qin Zhi'ai. Namun, kata-katanya keluar dengan terbata-bata. "Gu- Tuan Gu, No- Nona mungkin tidak enak badan. Aku bisa mema-masak, untuknya, na-nanti."     

Gu Yusheng masuk ke ruangan sebelum pengurus rumah selesai berbicara.     

Jantung pengurus rumah berpacu. Ia bertanya-tanya apakah Tuan Gu akan memukul Nona dan apakah ia harus menghentikannya jika itu terjadi. Ia berpikir, ia mungkin akan kena pukul juga jika ia mencoba menghentikannya. Semua pikiran ini terlintas dalam pikirannya, tetapi ia memutuskan untuk membantu Nona, karena ia telah diperlakukan dengan sangat baik oleh Nona.     

Pengurus rumah mengertakkan giginya sebelum ia berdiri. Ia baru saja akan menghentikan Gu Yusheng dari memukul Nona ketika Gu Yusheng mengulurkan tangannya dan menarik selimut Qin Zhi'ai. Gu Yusheng membungkuk dan menggendong Qin Zhi'ai dalam pelukannya. Qin Zhi'ai menutup matanya terus. Gu Yusheng berjalan keluar dari kamar tidur utama tanpa melihat pengurus rumah dan memberi perintah padanya apa yang harus dilakukan selanjutnya. "Bisakah kau pergi ke bawah dan menyiapkan makan malam?"     

Pengurus rumah membuka matanya dengan lebar ketika ia melihat apa yang baru saja terjadi.     

Tuan Gu tidak marah! Ia bahkan menggendong Nona ke bawah. Pengurus rumah bertanya-tanya apakah Tuan Gu akan menyerah begitu saja.     

Pengurus rumah merasa jantungnya memompa lebih cepat. Ia tampak seperti dipukul oleh sesuatu yang serius. Setelah beberapa saat, ia menepuk dadanya dan berlari ke bawah.     

Ketika pengurus rumah berjalan ke ruang makan, Qin Zhi'ai dan Gu Yusheng telah duduk pada posisi mereka yang biasa di meja makan.     

Pengurus rumah membawa makanan ke meja dan bertanya, "Tuan Gu, Nona, apakah Anda ingin makan bubur atau nasi putih?"     

"Nasi putih," Gu Yusheng menjawab dengan sederhana. Ia melirik Qin Zhi'ai yang terdiam, yang telah duduk di meja dengan mata menunduk ke bawah. Gu Yusheng menambahkan, "Bubur untuk dia."     

"Ya, tuan," kata pengurus rumah itu. Ia membawa nasi dan bubur ke meja dengan sangat cepat.     

Gu Yusheng telah membuat Qin Zhi'ai sangat lelah dan sakit pada sore itu. Qin Zhi'ai baru saja sedikit pulih, tetapi masih tidak punya nafsu makan. Ia bahkan tidak menyentuh sumpitnya meskipun ada semeja penuh makanan lezat di depannya.     

Gu Yusheng mengambil beberapa makanan dengan sumpitnya. Ia berhenti makan ketika melihat Qin Zhi'ai tidak makan sama sekali. Ia menoleh ke samping dan memperhatikannya beberapa saat sebelum ia mengambil sepotong ikan dan meletakkannya di mangkuk Qin Zhi'ai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.