Dahulu, Aku Mencintaimu

Sepucuk Surat Misterius (7)



Sepucuk Surat Misterius (7)

0

Qin Zhi'ai sudah menyuratinya sekitar empat tahun yang lalu, tetapi ia belum membalasnya untuk waktu yang lama.

Qin Zhi'ai merasa itu adalah akhir dari komunikasi di antara mereka.

Mereka hanya sahabat pena, tidak lebih dari itu. Itu hanyalah impian dan keinginan impulsif anak remaja untuk mempunyai teman sejati dan belahan jiwa. Kenyataannya adalah tidak seorangpun benar-benar penting dalam kehidupan siapa pun.

Meskipun Qin Zhi'ai merasa sedikit kecewa, ia dapat memastikan jika itu adalah kenyataan dan menyadari kebenarannya, bahwa ia tak pernah berjumpa dengannya dalam kehidupan nyata. Ia terus memeriksa jika ada surat untuknya di kantor keamanan sekolah menengah hingga dua bulan kemudian, tetapi tidak ada surat untuknya. Akhirnya ia pun berhenti datang ke sana untuk memeriksa. Sekitar setengah tahun yang lalu, Xu Wennuan kembali ke Beijing dan mendambakan hot pot di dekat sekolah mereka dulu. Mereka pun pergi ke dekat sekolah untuk menikmati hot pot. Ketika ia melewati kantor keamanan di pintu masuk sekolah, ia tiba-tiba teringat akan surat-surat yang begitu banyak yang telah mereka tulis satu sama lain. Ia memutuskan untuk secara iseng mampir di kantor keamanan sekolah.

Qin Zhi'ai tak berharap banyak untuk menerima surat dari lelaki itu. Tapi secara tak terduga, ia menerima sepucuk surat darinya.

Surat itu tiba di kantor keamanan sekitar dua bulan yang lalu. Mereka hanya sahabat pena, jadi mereka hanya mempunyai alamat dan nama sahabat pena satu sama lain. Mereka tak pernah bertukar nomor telepon, maka Qin Zhi'ai tak pernah menerima pengingat bahwa ia menerima surat darinya jika ia tak datang untuk memeriksa.

Setelah ia tiba di rumah, Qin Zhi'ai membuka amplop. Kalimat pertama yang ia baca adalah permintaan maaf darinya, lalu ia mengatakan pada Qin Zhi'ai bahwa ia sedang berada dalam sebuah misi dan cedera dengan parah. Ia baru saja mulai pulih dari cederanya itu.

Saat itulah, Qin Zhi'ai baru menyadari bahwa ia tergabung dalam pasukan militer.

Pada saat itu juga lah Qin Zhi'ai mulai memperlakukan sahabat penanya ini sebagai seorang teman yang tak pernah ia lihat dalam kehidupan nyata.

Alasan ia merasa demikian adalah karena ia menemukan sifat-sifat yang sama yang ia sukai pada Gu Yusheng dalam diri sahabat penanya, tetapi ia tidak akan berjumpa lagi dengan Gu Yusheng.

Mereka berdua mempunyai mimpi yang sama yaitu melindungi negara mereka.

Kemudian, hidup Qin Zhi'ai menjadi sedikit lebih sibuk karena masalah berjudi ayahnya. Qin Zhi'ai takut akan kehilangan surat-surat darinya, maka ia memberikan nomor teleponnya pada lelaki itu untuk berjaga-jaga. Kapan pun ada surat untuk "A", ia minta agar dikirimkan sebuah pesan singkat.

Selama bertahun-tahun berlalu, lelaki itu tak pernah menanyakan identitas dalam kehidupan nyatanya. Ia juga tak pernah repot menanyakan identitas lelaki itu. Mereka masih terus saling menulis surat hingga saat itu.

Ia tidak tahu apa nama asli Qin Zhi'ai, Qin Zhi'ai pun tidak tahu nama asli lelaki itu.

Ia memanggil Qin Zhi'ai "A" sedangkan Qin Zhi'ai memanggilnya "S".

Qin Zhi'ai menghela sedikit desahan dan menarik dirinya kembali dari pikiran-pikirannya.

Ia memandang ke atas, kepada langit di luar jendela. Suratnya sudah berada di kantor keamanan selama beberapa hari. Ia berpikir ia harus pergi ke sekolah menengah A untuk mengambil suratnya, karena ia juga tidak punya sesuatu hal penting untuk dikerjakan pada hari itu, dan cuacanya juga tidak terlalu panas.

Sekolah menengah A tidak mengijinkan mobil untuk diparkir di luar sekolah, maka Qin Zhi'ai memarkir mobilnya di jalanan di samping, dua ratus meter dari sekolah.

Qin Zhi'ai memakai rias wajah yang biasa dipakai Liang Doukou. Ia khawatir akan dikenali, maka ia memakai masker dan kacamata hitam sebelum keluar dari mobil.

Penjaga yang ia kenal baik sedang tidak berada di kantor. Qin Zhi'ai mencari di antara tumpukan surat dan menemukan surat untuk A. Ia mengucapkan terima kasih pada penjaga yang sedang bertugas, yang ia tidak kenal dan ia memasukkan surat ke dalam tasnya sebelum ia meninggalkan sekolah itu.

Qin Zhi'ai melepaskan maskernya dan kacamata hitam setelah ia kembali ke mobil. ketika ia mengeluarkan kunci mobil dan hendak menghidupkan mobil, ia tiba-tiba mendengar bunyi bip yang sangat tajam dan kencang.

Qin Zhi'ai melihat pada kaca spion dengan bingung. Ia melihat Gu Yusheng duduk dengan santai di atas atap mobil di belakangnya, dalam pakaian santai dan melihat kembali padanya melalui kaca spion.

  1. Makanan khas cina berupa sup kaldu yang berisi sayuran dan daging yang diletakkan di atas periuk dan terus dipanaskan di atas tungku.

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.