Dahulu, Aku Mencintaimu

Mata Indah yang Memikat Hati (2)



Mata Indah yang Memikat Hati (2)

0

Pintu kamar yang setengah terbuka itu dibuka sekali lagi.

Gu Yusheng menduga itu adalah Lu Bancheng yang datang kembali. Tanpa melihat lagi, Gu Yusheng berkata dengan terang-terangan, "Lu Bancheng, apakah aku sudah selesai?"

Seseorang yang baru saja membuka pintu itu terkejut dan berhenti di tengah jalan. Setelah sekitar dua menit berlalu, sebuah kepala mengintip dengan hati-hati dari belakang pintu. "Tuan Gu, ini saya."

Mendengar suara Xiaowang, Gu Yusheng sedikit tertegun.

Xiaowang melanjutkan berbicara ,"Tuan Gu, aku membawakan bubur yang kau pesan."

Gu Yusheng menolehkan kepalanya dan melihat bungkusan makanan yang dipegang Xiaowang. Lalu ia menutup rapat bibirnya dan mengangkat dagunya ke arah meja kopi tanpa mengatakan apa pun.

Xiaowang mengerti apa yang dimaksud oleh Gu Yusheng. Ia membuka pintu dan mengambil bantal sambil berjalan masuk ke suite dengan perlahan.

Setelah meletakkan bungkusan makanan di meja kopi, Xiaowang meletakkan bantal kembali ke tempat tidur. Gu Yusheng tiba-tiba bertanya ,"Apakah kau punya rokok?"

"Ya," jawab Xiaowang. Ia mengeluarkan kotak rokok dari kantungnya dan memberikannya pada Gu Yusheng.

Gu Yusheng mengambilnya, mengeluarkan sebatang rokok, meletakkanya dimulutnya dan menyalakannya.

Xiaowang berdiri dan memandang Gu Yusheng untuk beberapa waktu. Ketika ia memikirkan Liang Doukou, yang berlari menuju lift dengan mata penuh air mata ketika ia keluar dari lift itu, ia membuka mulutnya dan berkata ,"Tuan Gu, ketika saya keluar dari lift, saya melihat Nona Liang menangis dan berlari menuju lift."

Menangis….ketika Gu Yusheng mendengar kata itu, ujung-ujung jarinya gemetar sedikit, dan abu rokok terjatuh pada seprai putih.

Setelah beberapa detik, Gu Yusheng mengibaskan abu rokok pada seprai dengan satu tangannya.Ia meletakkan rokok di mulutnya dengan tangan yang lain dan mengisap dalam-dalam.

"Ya..di luar masih hujan, dan akan sulit baginya untuk mencari taksi dalam cuaca yang buruk ini. Perlukah saya mengantarnya pulang?". Melihat Gu Yusheng yang tetap tenang, Xiaowang mengumpulkan keberanian untuk bertanya secara langsung.

"Dia sendiri yang ingin pulang, bukan aku! Jadi tanyakanlah padanya!" Dikelilingi asap rokok, Gu Yusheng tiba-tiba mengangkat matanya dan memandang Xiaowang.

Xiaowang dengan refleks melangkah mundur, dan seketika mengerti arti yang tersirat dari kata-kata Gu Yusheng. Jelas sekali, Gu Yusheng ingin ia mengantar Qin Zhi'ai pulang, maka Xiaowang menjawab terus terang," Saya mengerti, Tuan Gu. Saya akan mengantar Nona Liang pulang."

Setelah mengatakan hal itu, Xiaowang bergegas memutar dan lari keluar dari pintu.

Gu Yusheng tidak menyadari apa yang Xiaowang katakan sampai pintu tertutup kembali. Ia tiba-tiba merasa marah, bahkan Xiaowang saja bisa melihat menembus pikirannya. Ia mengambil bantal yang ada sisi tempat tidur dan tiba-tiba melemparkannya ke pintu, memaki dalam pikirannya, Kau tidak mengerti apa pun!

Setelah sebatang rokok, Gu Yusheng menjadi lebih tenang. Ia mengambil bantal lagi, meletakkannya di belakang kepalanya dan berbaring.

Ketika ia baru saja menutup matanya, ia sadar bahwa ada sesuatu yang salah. Ia merasakan suatu yang basah di belakang telinga kirinya lalu ia memeriksa disekitar area itu. Ia tiba-tiba duduk dan melihat bantal tersebut.

Bekas-bekas air mata ada dimana-mana.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.