Dahulu, Aku Mencintaimu

Lebih Baik Mati Daripada Menyusahkan Semua Orang (1)



Lebih Baik Mati Daripada Menyusahkan Semua Orang (1)

0

Gu Yusheng mencoba beberapa kali untuk memakai dasinya, tetapi gagal melakukannya. Ketika ia mendengar apa yang dikatakan pengurus rumah, ia tiba-tiba teringat apa yang Qin Zhi'ai katakan di sunroom tadi. Tangan Gu Yusheng bergetar, membuat dasinya yang sudah hampir terbentuk dengan baik, kembali berantakan.

Pengurus rumah berdiri di belakang Gu Yusheng sehingga ia tidak bisa melihat wajahnya. Tidak mendengar adanya jawaban dari Gu Yusheng, pengurus rumah bertanya ,"Tuan Gu, maukah anda menunggu sejenak? Setelah Nona selesai menghafal dialognya, ia dapat makan bersama anda."

Sebelum pengurus rumah selesai berbicara, Gu Yusheng tiba-tiba melepaskan dasinya dan melemparkannya dengan keras di tangga. Ia meraung dengan marah ,"Tidak ada yang perlu makan. Siapa bilang aku ingin makan dengannya?"

Pengurus rumah sangat ketakutan dan segera menutup mulutnya, bahkan tidak berusaha untuk bernapas.

"Jangan biarkan ia muncul di meja kapan pun aku makan. Ia menyebalkan. Jangan juga bicara tentangnya di depanku. Apa pun yang berhubungan dengannya sangat menggangguku." Gu Yusheng berbalik dan memandang pengurus rumah dengan kesal, membuat pengurus rumah ketakutan dan sedikit gemetar. Gu Yusheng menghentakkan langkah ke serambi rumah dengan wajah suram. Ia mengganti sepatunya, membuka pintu dengan marah, dan berjalan keluar pintu tanpa berkata apa-apa.

Gu Yusheng menutup pintu dengan sangat keras hingga menimbulkan sebuah dentuman kuat yang menggoyangkan jendela dengan suara berderik.

Qin Zhi'ai, masih berada di sunroom, mendengar semua yang dikatakan Gu Yusheng.

Tangannya memegang naskah dengan lebih kencang. Ia tidak tampak sehat, karena ia tidak tidur dengan baik di atas kursi anyaman tadi malam. Wajahnya pun menjadi lebih pucat.

Qin Zhi'ai cukup lama berada dalam keadaan bingung sampai suara mesin mobil benar-benar menghilang. Ia mengedipkan matanya dan mulai pulih dari kebingungannya. Ia menyadari bahwa urat-urat pada tangannya sampai muncul keluar karena ia mencengkeram naskahnya dengan sangat kencang. Ia bergetar dengan sangat hebat.

Dibutuhkan banyak energi baginya untuk bersikap tenang, seperti biasa. Melihat pada naskahnya, di sudut mata Qin Zhi'ai berlinang air mata. Ia tak bisa menahan air matanya terjatuh.

Qin Zhi'ai kembali ke kamar tidurnya untuk tidur sejenak setelah sarapan.

Setelah makan siang, Qin Zhi'ai duduk di depan meja rias dan memperbaiki riasan wajahnya yang sudah ia pakai dari tadi pagi. Ia berganti pakaian dengan gaun putih panjang dan berjalan ke bawah.

Liang Doukou menghadiri pesta selebriti sesekali.

Menurut Zhou Jing, pesta selebriti yang paling pertama diadakan oleh Liang Doukou.

Pesta-pesta itu disebut pesta selebriti, tetapi sebenarnya lebih tepat pertemuan para wanita kaya.Mereka tampak sedang menikmati waktu luang dengan teh, tetapi sebenarnya mereka hanya memamerkan kekayaan mereka untuk melihat siapa yang lebih kaya.

Qin Zhi'ai tidak merasa ia cocok , tetapi ia tetap harus menghadiri beberapa pesta selama Liang Doukou menerima perawatan medis untuk tumornya. Zhou Jing meminta Qin Zhi'ai untuk hadir pada pesta-pesta ini sekali waktu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.