Dahulu, Aku Mencintaimu

Lebih Baik Mati Daripada Menyusahkan Semua Orang (7)



Lebih Baik Mati Daripada Menyusahkan Semua Orang (7)

Memikirkan hal ini, Qin Zhi'ai mengangkat wajahnya sedikit dan melihat pada Jiang Qianqian.

Jiang Qianqian juga melihat pada Qin Zhi'ai sambil memainkan teleponnya.

Ketika mata mereka bertemu, Qin Zhi'ai bisa melihat kalau Jiang Qianqian cukup percaya diri, walau tak satupun dari mereka berbicara.

Berbicara sejujurnya, Qin Zhi'ai melihat ada kesombongan dalam diri Jiang Qianqian.

Jiang Qianqian tahu Gu Yusheng tidak menyukai Qin Zhi'ai dan ia tidak akan datang untuk menjemputnya. Ia juga tahu Qin Zhi'ai tidak berani menelepon Gu Yusheng.

Apa pun yang terjadi, Jiang Qianqian akan menjadi pemenang. Bagaimana ia tidak bangga?

Qin Zhi'ai merapatkan bibirnya. Ia sedang berpikir bukanlah sebuah masalah besar jika ia tidak mendapatkan tumpangan. Ia selalu bisa memanggil taksi untuk pulang.

Memikirkan ini, Qin Zhi'ai menunduk sedikit. Ia berbicara dengan pelan sebelum Jiang Qianqian bisa menelepon. "Yusheng tidak pernah berkata ia tidak akan datang untuk menjemputku. Ia pasti sudah di jalan sekarang."

Tampaknya Jiang Qianqian mendapatkan apa yang diinginkannya. Ia berpura-pura terkejut dan membual seolah-olah mengerti akan situasi ini. Ia meletakkan teleponnya dan berpura-pura terlihat menyesal ,"Aku salah paham. Aku pikir Kakak Sheng tidak akan datang untuk menjemput Kakak Kou. Maafkan aku Kakak Kou."

Qin Zhi'ai mengerutkan satu sudut pada mulutnya tetapi tidak mengatakan apa pun.

Wanita kaya yang tadi menanyakan bagaimana Qin Zhi'ai akan pulang berkata sambil tersenyum ," Nona Kou, jika Tuan Gu akan datang menjemputmu, aku akan pergi sekarang."

"Aku juga pulang, sampai jumpa ," kata wanita yang lain.

"Aku juga, sampai jumpa," kata yang lainnya.

….

Dengan segera, hanya tinggal empat orang di dalam ruangan pesta -- Qin Zhi'ai, Jiang Qianqian, Lin Rong dan nona Lu, yang benar-benar menunggu suaminya menjemput.

Karena adanya kehadiran banyak orang, Qin Zhi'ai belum bisa memanggil taksi. Dengan diam ia membaca majalah di sofa.

Jiang Qianqian dan Lin Rong duduk di sofa yang tak jauh dan bercakap-cakap dengan pelan tentang sesuatu. Jiang Qianqian terkikik sesekali.

Setelah sekitar setengah jam, terlihat ada petir di luar jendela, kemudian gemuruh badai datang menuju bangunan.

Cuaca menjadi semakin buruk. Hembusan angin meniup pohon-pohon dari sisi ke sisi, yang tampak seperti ingin meniupnya hingga lepas dari tanah.

Hujan deras mulai turun setelah tak beberapa lama.

Qin Zhi'ai melihat dari majalah dan melihat hujan dari jendela dengan kepala dimiringkan. Ia mengerutkan dahi sedikit.

Pesta ini diadakan di pinggiran kota. Sebagai tambahan, hujan turun dengan sangat deras sehingga akan semakin susah mendapatkan taksi.

Setelah ia memikirkan ini, telepon Nona Lu berbunyi. Ia memegang dompetnya, mengucapkan selamat tinggal untuk semua orang, dan pergi dengan tergesa-gesa.

Setelah Nona Lu pergi, Jiang Qianqian dan Lin Rong bangkit dari sofa dan berkata," Kakak Kou, kami harus pergi sekarang."

Jiang Qianqian berpegang pada lengan Lin Rong dan bergegas keluar dari ruangan pesta khusus. Sambil membuka pintu dan hendak keluar ruangan, Jiang Qianqian berbalik dan memberikan senyuman congkak kepada Qin Zhi'ai, kemudian menutup pintu.

Senyuman Jiang Qianqian membuat Qin Zhi'ai segera sadar bahwa Jiang Qianqian sengaja tinggal sedemikian lama agar hujan semakin deras. Ia tahu akan susah mendapatkan taksi di saat hujan deras. Ia ingin Qin Zhi'ai terjebak di pinggiran kota dan tak bisa pulang ke rumah.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.