Dahulu, Aku Mencintaimu

Cinta yang Mendalam dan Takdir yang Memilukan (6)



Cinta yang Mendalam dan Takdir yang Memilukan (6)

0

Ketika Gu Yusheng membuka pintu dan masuk ke dalam mobil, Xiaowang menoleh dan melihat padanya dengan khawatir.

Tuan Gu sudah sampai di pintu, tetapi mengapa ia hanya berdiri di sana beberapa saat kemudian pergi?

Xiaowang merasa sangat bingung, tetapi ia tak berani bertanya. Ketika Gu Yusheng sudah duduk kembali, dengan tenang ia menghidupkan mobil dan mengemudi keluar dari halaman, kemudian ia bertanya," Tuan Gu, apakah kita kembali ke kantor?"

Tenggelam dalam pikiran yang tak beraturan, Gu Yusheng tidak menanggapi.

Xiaowang mengemudi langsung menuju kantor tanpa bertanya lagi.

Setelah mereka berjalan sekitar tiga kilometer, Gu Yusheng secara otomatis mengeluarkan rokok dan mulai merokok. Saat Xiaowang berkonsentrasi pada jalan di depannya, ia mengamati Gu Yusheng secara diam-diam.

Xiaowang merasa bahwa Tuan Gu tampak berbeda pada saat itu dibandingkan pada hari-hari biasanya, tetapi ia tidak tahu apa perbedaannya.

Ketika mereka sudah hampir sampai di kantor, Gu Yusheng tiba-tiba berkata dengan keras "Kembali ke rumah."

Sejak Nona Liang pindah ke vila, Tuan Gu tidak pernah pulang kecuali selama dua bulan saat Nona Liang sedang pergi untuk bekerja. Mengapa ia ingin pulang hari ini?

"Ah?" Xiaowang terkejut, tetapi ketika ia menyadari reaksinya yang kurang pantas, ia segera menjawab, "Baik, Tuan Gu."

Maka Xiaowang mengangkat kakinya dari pedal rem dan mengemudi kembali ke rumah.Saat mobil berhenti di halaman dan Gu Yusheng berjalan memasuki vila, Xiaowang, yang sedang memundurkan mobil, tiba-tiba mengerti mengapa Gu Yusheng tampak berbeda hari itu. Tuan Gu tampaknya sedikit bingung saat sedang merokok di dalam mobil….Ya, bingung, sepertinya ia sedang merenungkan sesuatu hal yang tak dapat dijelaskan.

-

Qin Zhi'ai tidak makan malam di Mansion keluarga Gu, sebaliknya, ia memilih untuk mengemudi pulang ke vila Gu Yusheng pada pukul empat sore.

Karena saat itu mendekati jam sibuk, jalan yang dilalui Qin Zhi'ai menjadi cukup padat, maka perjalan ke rumah yang biasanya memakan waktu empat puluh menit, harus ditempuh Qin Zhi'ai selama satu setengah jam pada hari itu. Setelah memarkir mobilnya di garasi, Qin Zhi'ai menggunakan lift langsung menuju lantai dua.

Qin Zhi'ai mengganti sepatunya di pintu lift, kemudian membawa tas tangannya dan berjalan memasuki kamar tidurnya.

Saat ia baru saja membuka pintunya, bau asap rokok yang kuat dan menyengat menyerangnya bahkan sebelum ia masuk ke dalam.

Qin Zhi'ai mengerutkan dahi sedikit, kemudian mengangkat kepalanya untuk melihat ke dalam ruangan, bagai menyadari sesuatu.

Gu Yusheng sedang duduk di sofa dan merokok dengan kaki disilangkan. Di depannya terdapat asbak yang penuh dengan puntung rokok. Jendela kamar terbuka, angin di malam musim panas berhembus masuk dan menggerakkan tirai. Tirai jendela terus bergoyang, kadang menyentuh bahunya.

Setelah berdiri di pintu untuk beberapa saat, Qin Zhi'ai mulai pulih dari keterkejutannya.

Gu Yusheng….. Mengapa, mengapa ia ada di rumah?

Ketika ia sedang mempertimbangkan untuk masuk atau tidak ke dalam ruangan, Gu Yusheng sepertinya sudah mendengar gerakannya. Gu Yusheng memiringkan kepalanya dan melihat Qin Zhi'ai dari sudut matanya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.