Dahulu, Aku Mencintaimu

Delapan Tahun Mencintainya Bagaikan Sebuah Mimpi (7)



Delapan Tahun Mencintainya Bagaikan Sebuah Mimpi (7)

0

Qin Zhi'ai berhenti, cemberut, kemudian berputar, hendak bertanya dengan kesal apakah Gu Yusheng bisa berhenti menyebutnya sayang.

Namun, belum sempat ia bertanya, Gu Yusheng sudah membuka mulutnya dan berkata,"Aku akan mendaftar di Angkatan Darat pada hari Rabu mendatang."

Qin Zhi'ai tiba-tiba membeku di saat ia memutar kepalanya.

Mendaftar di Angkatan Darat… Apakah maksudnya ia akan bergabung dalam Angkatan Darat? Ia lebih memilih untuk bergabung dalam Angkatan Darat daripada pergi ke universitas setelah ia lulus dari sekolah menengah? Mimpi yang ia ceritakan padaku bukanlah hanya sebuah mimpi untuk disimpan dalam pikirannya saja, tetapi sebuah tujuan yang ingin ia capai suatu hari nanti.

Setelah waktu yang cukup lama, saat Qin Zhi'ai sudah kembali sadar dari rasa kagetnya, Qin Zhi'ai memutar kepalanya perlahan untuk melihat Gu Yusheng, dan kata-kata yang semula ingin ia katakan akhirnya tertekan keluar dari pikirannya karena apa yang baru saja Gu Yusheng katakan. Ketika Qin Zhi'ai sudah melihat Gu Yusheng, Gu Yusheng baru saja meniupkan cincin asap, wajahnya tersembunyi di balik asap rokok. Qin Zhi'ai tidak bisa melihat ekspresi wajahnya dengan jelas, tetapi hanya bisa mendengar suaranya yang sangat tenang dan indah, yang terdengar luar biasa merdu -- "Aku akan pergi selama lima tahun, dan aku tidak akan kembali ke Beijing paling tidak selama lima tahun."

Lima tahun….Gu Yusheng tak akan kembali ke Beijing selama lima tahun? Itu berarti aku tak akan melihatnya selama lima tahun?

Memandang Gu Yusheng, Qin Zhi'ai memegang bajunya dengan lebih kencang, tetapi ia tidak berani bernapas, karena ia takut air matanya akan turun jika ia bernapas.

Gu Yusheng memiringkan wajahnya dan menatap sejenak pada lampu jalan yang berada tidak jauh. Tampaknya ia masih punya sesuatu untuk dikatakan pada Qin Zhi'ai, tetapi pada akhirnya, Gu Yusheng hanya memutar kepalanya dan berkata ," Sampai berjumpa di akhir pekan ini."

Lalu, Gu Yusheng memadamkan rokoknya setelah ia menarik napas panjang, membuangnya ke tempat sampah, dan berjalan kembali ke mobil.

Ketika Qin Zhi'ai telah sadar dari rasa terkejutnya yang disebabkan oleh perkataan Gu Yusheng -- bahwa ia akan pergi selama lima tahun -- Gu Yusheng sudah menghilang dari pandangan Qin Zhi'ai.

Selama hari -hari itu, Qin Zhi'ai menanggung rasa kebahagiaan yang bercampur dengan kesedihan.

Qin Zhi'ai merasa bahagia atas kencannya dengan Gu Yusheng, tetapi sedih karena ia akan segera meninggalkan Beijing. Pada saat itu, Qin Zhi'ai selalu merasa bahwa Gu Yusheng mempunyai perasaan khusus padanya, karena jika tidak, lalu bagaimana ia bisa tahu alamat Qin Zhi'ai? Mengapa Gu Yusheng harus berjuang membelanya ketika Jiang Qianqian memaksanya untuk meminta maaf? Mengapa Gu Yusheng melindungi Qin Zhi'ai dari kekejaman tongkat golf ayahnya? Mengapa Gu Yusheng menceritakan pada Qin Zhi'ai tentang mimpi patriotiknya? Mengapa Gu Yusheng ingin pergi kencan dengannya berdua saja sebelum ia meninggalkan Beijing dan bahkan memberi Qin Zhi'ai nomor teleponnya?

Tetapi hari itu, Qin Zhi'ai sudah pergi lebih cepat menuju bioskop seperti waktu yang lalu, dan Gu Yusheng tetap belum datang. Pada saat itu hujan turun sangat deras, Qin Zhi'ai berjalan selama lebih dari satu jam, dan menemukan bilik telepon, tetapi ketika ia menelepon Gu Yusheng, jawaban yang ia terima hanyalah ,"Nomor yang anda putar sedang tidak aktif."

Qin Zhi'ai tidak ingin percaya bahwa nomor yang Gu Yusheng berikan itu tidak benar-benar ada, maka ia mencoba lagi dan lagi, bahkan sampai nomor tersebut menempel erat dalam ingatannya, tetapi jawaban dari telepon itu tetap sama: "Nomor yang anda putar sedang tidak aktif."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.