Dahulu, Aku Mencintaimu

Pergilah Sejauh Engkau Bisa! (4)



Pergilah Sejauh Engkau Bisa! (4)

0

Ketika Qin Zhi'ai berdiri, ia mengusik Gu Yusheng yang sudah berdiri di pinggir jalan tanpa reaksi apa pun, seperti sebuah patung.

Pandangan Gu Yusheng bergeser perlahan dari setelan jaket menuju Qin Zhi'ai.

Gaun sobek yang dipakainya sudah menjadi semakin rusak setelah terkena gesekan dengan aspal.

Kulit putih Qin Zhi'ai yang terbuka berlumuran darah, tidak meninggalkan satu bagian pun yang utuh. Bahkan beberapa aliran darah mengalir pada betis kirinya.

Walaupun sang pengendara mobil telah menolongnya, Qin Zhi'ai hanya bisa bergerak dengan perlahan, kaki kirinya pincang.

Gu Yusheng menekuk jari-jarinya dan membuat kepalan.

Seperti tersihir, ia menatap punggung Qin Zhi'ai dan mengingat kembali teriakannya-- "Gu Yusheng!"

Apakah ia sudah bergegas kepadaku ketika ia meneriakkan namaku? Ketika ia mendorongku, tidakkah ia pernah membayangkan bahwa ia sedang membahayakan dirinya sendiri?

Dengan pikiran-pikiran yang terus muncul dalam benaknya, Gu Yusheng merasa seperti dadanya terpukul dengan kencang oleh sesuatu, yang menyentak dengan tiba-tiba. Ia segera berdiri tegak, dan bergegas maju memegang lengan Qin Zhi'ai.

Ketika ia berada semakin dekat, ia bisa melihat dengan jelas bahwa wajah Qin Zhi'ai sangatlah pucat. Mungkin karena rasa sakit yang diakibatkan oleh luka-lukanya yang membuat bibirnya pun sedikit bergetar dan tampak butiran keringat membasahi dahinya.

Gu Yusheng mengatupkan bibirnya, tidak berkata apa-apa, kemudian berjongkok, merapikan roknya untuk menutupi kaki kirinya.

Telapak tangan Gu Yusheng sangat panas hingga Qin Zhi'ai gemetar ketakutan dan tanpa sadar menarik kakinya.

Gu Yusheng meningkatkan sedikit kekuatan yang digunakannya untuk menghentikan pergerakan Qin Zhi'ai, dan melihat ke samping, pada betisnya.

Lukanya cukup dalam, dagingnya tersobek oleh potongan kecil batu tajam, berdarah tanpa henti.

Gu Yusheng mengerutkan dahi sedikit. Sedetik kemudian, ia merobek secarik kain dari kemejanya dan mengikatkannya pada luka Qin Zhi'ai untuk menghentikan aliran darah. Setelah itu, ia berdiri dan menggendong Qin Zhi'ai tanpa bertanya lagi dan pergi menuju mobilnya, membuka pintu dan meletakkan Qin Zhi'ai di dalam mobil.

-

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, tidak ada pembicaraan antara Qin Zhi'ai dan Gu Yusheng.

Setibanya di rumah sakit, Gu Yusheng membawa Qin Zhi'ai ke bagian pembedahan otak terlebih dahulu. Saat mereka menunggu untuk hasil CT scan , Qin Zhi'ai, setelah berpikir untuk beberapa waktu, akhirnya mengirimkan pesan pada Zhou Jing dengan telepon genggamnya, memberi tahu kepadanya bahwa ia baru saja mengalami kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit.

Setelah mengirimkan pesan tersebut, Qin Zhi'ai memandangi teleponnya, menutup rapat bibirnya, kemudian mengangkat kepalanya dan melihat Gu Yusheng yang sedang berdiri tidak jauh, sedang memandang keluar jendela. Ia berkata," Aku sudah mengirimkan pesan pada Zhou Jing, ia akan sampai sebentar lagi. Jika…..engkau ada hal lain yang harus dikerjakan, engkau bisa pergi."

  1. mesin pemindai berbentuk lingkaran yang besar, cukup untuk dimasuki orang dewasa dengan posisi berbaring. Alat ini dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memonitor beragam kondisi kesehatan.

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.