Dahulu, Aku Mencintaimu

Bermain-main Denganku? (8)



Bermain-main Denganku? (8)

0

Qin Zhi'ai berhadapan dengan sepatu Gu Yusheng

Meja kecil itu sangat rendah, sehingga ia tidak bisa bergerak sama sekali di bawahnya.

Ia berdiam dengan kaku, memandang sepatu Gu Yusheng. Setelah cukup lama, ketika ia berpikir akan terjepit di situ sampai mati, akhirnya sepatu Gu Yusheng pun bergerak.

Gu Yusheng berdiri dan tersandung ketika menuju kamar mandi. Qin Zhi'ai melihatnya menabrak kursi ketika melewati meja rias.

Tampaknya ia tidak merasakan sakitnya, karena ia tidak mengeluarkan suara apa pun, tetapi hanya berhenti sejenak, kemudian melewati kursi itu dan memasuki kamar mandi.

Pintu kamar mandi tidak tertutup, tetapi terdengar suara air mengalir.

Apakah ia akan mandi?

Qin Zhi'ai mengambil kesempatan yang berharga ini dan merangkak keluar sedikit demi sedikit dari bawah meja kecil.

Segera setelah kepalanya keluar dari bawah meja, ia membuka mulutnya dan menghela napas lega.

Sebelum udara terhirup ke dalam paru-parunya, ia melihat sepatu Gu Yusheng melangkah keluar dari kamar mandi.

Ia sangat takut hingga segera mundur kembali. Pada saat Qin Zhi'ai baru saja kembali ke tempat persembunyiannya, Gu Yusheng tiba di meja kecil tersebut. Kali ini ia tidak duduk tetapi membungkuk untuk mengambil sesuatu, kemudian bergerak mundur dua langkah dan terjatuh ke tempat tidur.

Terdengar bunyi kertas timah, kemudian Qin Zhi'ai mendengar bunyi pemantik api dinyalakan. Kamar tidur pun dipenuhi dengan bau rokok yang menyengat.

Ruangan itu menjadi sangat sunyi. Qin Zhi'ai, bersembunyi di bawah meja kecil, tidak dapat melihat apa yang terjadi dan tidak berani bertindak gegabah.

Waktu berlalu detik demi detik. Saat malam yang sunyi berlalu, Qin Zhi'ai mengendap keluar secara perlahan.

Ia tidak berani langsung keluar, maka ia mengeluarkan kepalanya terlebih dulu dan memandang ke arah tempat tidur.

Gu Yusheng sedang berbaring di tempat tidur, mengenakan pakaiannya dan matanya tertutup.

Ia sangat tenang dan tidak mendengkur. Qin Zhi'ai tidak yakin apakah ia sudah tidur, maka ia memandang Gu Yusheng sejenak. Melihat dia tidak bergerak, ia teruskan mengendap keluar.

Qin Zhi'ai takut Gu Yusheng belum tertidur dan tiba-tiba membuka matanya, sehingga ia tidak berani berdiri, tetapi merangkak sepanjang tempat tidur menuju pintu.

Ketika ia hampir sampai di pintu, ia mendengar Gu Yusheng mengeluarkan suara aneh di belakangnya.

Ia sangat takut dan segera berhenti di lantai.

Gu Yusheng, apakah ia terbangun?

Qin Zhi'ai tidak berani melihat ke belakang, dan punggungnya seketika basah karena keringat dingin.

Qin Zhi'ai berdoa agar Yusheng tidak menolehkan kepalanya. Sementara itu, ia merayap menuju pintu seperti seekor ulat.

Akhirnya Qin Zhi'ai mencapai pintu…. Ia mendesah pelan, tetapi ketika ia hendak membuka pintu, ia mendengar suara Gu Yusheng,

Kali ini, Gu Yusheng mengatakan beberapa kata berurutan. Mendengarnya, Qin Zhi'ai hampir meledak dalam ketakutan. Ketika ia mengira dirinya sudah mati, akhirnya ia menangkap satu kata dari mulut Gu Yusheng, "Air."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.