Dahulu, Aku Mencintaimu

Bermain-main Denganku? (6)



Bermain-main Denganku? (6)

0

Ketika Qin Zhi'ai tiba di rumah, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Tidak ada lagi cahaya lampu kecuali dua lampu yang bersinar redup dalam hening di pintu gerbang kebun.

Qin Zhi'ai mengerutkan kening, tiba-tiba menyadari bahwa ini adalah hari Sabtu, hari dimana pengurus rumah libur dari pekerjannya.

Pada hari-hari normal, ketika pengurus rumah ada di vila, Qin Zhi'ai takut jika pengurus rumah tiba-tiba memasuki kamar tidurnya dan mengetahui kalau ia tampak berbeda dengan Liang Doukou. Oleh karena itu dia selalu menghapus rias wajahnya setelah pengurus rumah pergi tidur.

Hari ini, ia berada di rumah sendirian, dan ia menganggap Gu Yusheng tidak akan kembali, maka Qin Zhi'ai melempar kopernya ke ruang ganti dan pergi ke kamar mandi begitu ia sampai di kamar tidurnya. Ia menghidupkan keran, mengeluarkan sedikit sabun mandi ke tangannya, dan membersihkan wajahnya.

Ia selalu memakai rias mata yang rumit dan berat untuk membantunya menyerupai Liang Doukou. Ia harus mencuci wajahnya sampai tiga kali untuk benar-benar menghapus rias wajahnya.

Qin Zhi'ai sudah hampir lupa pada penampilannya sendiri setelah sekian lama menyamar sebagai Liang Doukou. Ia mengeluarkan sebuah handuk dan menghapus tetes air di wajahnya. Melihat wajahnya sendiri tanpa riasan di cermin, ia sangat terkejut.

Ia merasa nyaman setelah mandi air panas. Pada sore hari ketika ia terbang kembali ke Beijing dari Hangzhou, ia telah tidur di pesawat. Karena itu ia tidak mengantuk saat ini. Ia berdiri sejenak di samping tempat tidur, kemudian mengambil telepon selularnya dan berjalan menuju balkon.

Dibandingkan dengan dinginnya udara di dalam ruangan, angin malam di luar terasa nyaman dan hangat. Qin Zhi'ai berbaring di atas kursi rotan dan bermain dengan telepon selularnya selama lebih dari satu jam.

Ketika ia meletakkan telepon itu dan bersiap untuk tidur, cahaya lampu yang sangat menyilaukan mata datang dari pintu gerbang vila menyinari wajahnya. Qin Zhi'ai menduga itu adalah cahaya lampu dari mobil yang melintas, sehingga ia tidak terlalu memperhatikan dan bangkit dari kursinya, tetapi kemudian ia mendengar suara mesin mobil dimatikan dari bawah ketika ia baru saja hendak masuk ke dalam kamarnya.

Ia mengerutkan kening, menolehkan kepalanya tanpa sadar, dan melihat mobil Gu Yusheng terparkir di jalan masuk. Xiaowang, sopirnya, berdiri di samping kursi belakang membukakan pintu.

Gu Yusheng ….. Mengapa ia tiba-tiba kembali?

Memandang kepada mobil di lantai bawah, Qin Zhi'ai tertegun.

Ini pertama kalinya ia melihat Gu Yusheng pulang ketika ia masih terbangun.

Matanya tiba-tiba terbuka lebar, bahkan ketika pertanyaan itu masih segar dalam ingatannya. Gu Yusheng….Mengapa sebenarnya ia kembali?! Tetapi ia sudah membersihkan rias wajahnya….Bagaimana jika Gu Yusheng melihatnya nanti? Ia kan mengetahui identitasnya yang sesungguhnya.

Dengan jantung berdegup kencang, ia mengedipkan matanya dengan panik dan bergegas kembali ke kamar tidur. Mulanya ia lari ke kamar mandi, kemudian menyadari bahwa sudah terlambat untuk memakai rias wajah, maka ia berbalik dan bergegas menuju pintu.

Ia harus menemukan tempat yang aman untuk bersembunyi sebelum Gu Yusheng naik ke atas.

Qin Zhi'ai membuka pintu kamar tidurnya, tetapi mendengar bunyi langkah kaki di tangga begitu ia memasuki lorong.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.