Kembali Lebih Awal (6)
Kembali Lebih Awal (6)
Zhou Jing kebetulan melihat mobil Gu Yusheng ketika berada di jalan layang.
Gu Yusheng berada di belakangnya pada jalur kiri, dan melalui kaca spion, ia bisa dengan jelas melihat Gu Yusheng di kursi pengemudi.
Sepanjang jalan, Gu Yusheng tampak mengobrol dengan seseorang. Sesekali, ia mengangkat teleponnya untuk melihatnya. Ketika mobilnya tidak dapat maju karena macet, ia memegang telepon dan menyentuh layarnya.
Tidak jelas dengan siapa Gu Yusheng berbicara atau apa yang mereka bicarakan. Terkadang, sebelum ia mengetik, ia akan menatap layar dengan senyuman lembut.
Senyum semacam itu datang dari dasar matanya, dengan sedikit kesenangan dan sedikit kegembiraan, yang membuatnya terlihat kurang dingin dan terhormat daripada biasanya. Zhou Jing tidak pernah melihatnya tersenyum seperti itu selama bertahun-tahun ia mengenal Gu Yusheng dan mengawasinya bersama Xiaokou.
Siapa yang bisa membawa perubahan demikian besar?
Dengan keraguan itu, orang pertama yang muncul di otak Zhou Jing adalah Qin Zhi'ai, yang sekarang menggantikan Liang Doukou. Qin Zhi'ai bisa membuat Gu Yusheng mau mengobrol dengannya ketika mereka bertemu di restoran Rusia karena ia adalah teman Liang Doukou. Seperti pepatah lama berbunyi, "Jika kau mencintaiku, kau mencintai teman-temanku." Karena itu, Qin Zhi'ai pasti telah berhasil membuat Gu Yusheng menunjukkan perasaannya yang lembut.
Hanya dalam beberapa hari, Xiaokou akan kembali. Tidak boleh ada masalah di beberapa hari terakhir ini…
Saat Zhou Jing memikirkan ini, ia melihat Gu Yusheng memiringkan kepalanya, memandang ke pusat perbelanjaan di sisi jalan. Setelah menatap iklan di layar lebar sejenak, ia berkendara ke sisi kanan jalan.
Apakah ia ingin keluar dari jalan ini?
Tanpa keraguan, Zhou Jing juga mengendarai mobilnya ke kanan, mengikuti Gu Yusheng ke tempat parkir bawah tanah mal.
Zhou Jing mempunyai janji dengan temannya untuk makan malam saat itu. Setelah melihat Gu Yusheng memasuki sebuah toko berlian dengan dekorasi mewah, ia segera menelepon temannya dan mengatakan kepadanya bahwa ia memiliki sesuatu yang mendesak untuk ditangani, sehingga ia tidak bisa makan malam dengannya malam itu.
Setelah menutup telepon, Lu Bancheng juga tiba di sana. Gu Yusheng dan Lu Bancheng duduk di kursi VIP di samping jendela untuk waktu yang lama sebelum mereka pergi.
Sebenarnya, samar-samar Zhou Jing sudah memiliki dugaan tentang apa yang dilakukan Gu Yusheng di sana. Berdiri di samping pilar dan menatap penampilan cincin berlian itu untuk beberapa waktu, tiba-tiba ia memutuskan untuk berjalan ke toko untuk memastikan dugaannya.
Pegawai yang berdiri di pintu kebetulan adalah orang yang baru saja menyambut Gu Yusheng dan Lu Bancheng.
Pegawai toko mengikuti Zhou Jing dan dengan sopan dan profesional memperkenalkannya pada tampilan cincin yang sudah diperhatikan oleh Zhou Jing.
Ketika ia melangkah ke sudut toko di mana tidak ada seorang pun, Zhou Jing mengalihkan pandangannya dari berbagai berlian ke wajah karyawan itu. Alih-alih berbicara lebih dulu, ia membuka dompetnya dan mengambil setumpuk uang tanpa menghitungnya, lalu dengan cepat dan diam-diam memasukkan uang itu ke tangan karyawan dan berkata, "Apakah kau ingat dua pria yang baru saja kau layani yang duduk di kursi dekat jendela? Apa yang mereka lakukan? Dan apa yang mereka bicarakan? "
Pelayan itu menundukkan kepalanya dan melihat uang di tangannya. Setelah ragu-ragu sejenak, ia berpura-pura memperkenalkan produk pada Zhou Jing, lalu mendekati telinga Zhou Jing dan mengatakan semua yang baru saja dilihat dan didengarnya. "Pria yang duduk di sebelah kanan membeli berlian merah muda, yang merupakan berlian terbaik yang ditawarkan merek kami tahun ini, dan itu juga unik. Ia hanya duduk di sana memegang pena dan menggambar desain cincin berlian.