Dahulu, Aku Mencintaimu

Apakah Kau Meminum Obat ini? (6)



Apakah Kau Meminum Obat ini? (6)

0Qin Zhi'ai benar-benar tidak ingin gelisah dan terjaga sepanjang malam serta menderita sakit hati yang hebat seperti malam sebelumnya karena bau tubuhnya.     

Memikirkan hal itu, Qin Zhi'ai berbisik, memberikan penjelasan pada Gu Yusheng tentang perkataannya," Aroma tubuhmu sungguh tidak enak."     

Tertegun secara tiba-tiba, tampaknya Gu Yusheng tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dalam kegelapan, ia mengedipkan matanya beberapa kali dengan bingung. Kemudian ia bertanya dengan penuh keraguan dan suara yang bergetar," Apakah kau jijik dengan aroma tubuhku?"     

Jika aku menjawab "ya", apakah ia akan merasa tidak senang?     

Setelah merasa ragu sejenak, Qin Zhi'ai akhirnya memutuskan untuk mengikuti hatinya, mengangguk dengan hati-hati," Ya."     

Gu Yusheng merasa seperti sedang bermimpi. Ia tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja didengarnya, maka dengan diam-diam ia mencubit pahanya. Rasa sakit yang terasa di pahanya mengejutkannya. Kemudian diam-diam ia menyeringai dalam kegelapan.     

Ia jijik dengan aroma tubuhku. Apakah itu berarti ia tidak ingin ada wanita lain yang mendekatiku?     

Jadi… ia peduli padaku di dalam hatinya, benar? Kenyataannya tidak seperti yang aku pikir beberapa hari yang lalu ketika aku mengujinya, ada tempat untukku di dalam hatinya…     

Semakin Gu Yusheng memikirkan hal ini, semakin ia menjadi penuh sukacita. Saat senyuman paling besar muncul di wajahnya, ia tak tahan untuk tertawa dengan suara rendah.     

Ia tersenyum. Apakah ini berarti ia tidak marah padaku?     

Qin Zhi'ai tiba-tiba menjadi berani. Sambil mendorong Gu Yusheng, yang sedang berbaring di tempat tidur tanpa ada niat untuk mandi, ia mendesak Gu Yusheng, "Cepatlah mandi. Bau di tubuhmu terlalu mengerikan!"     

Gu Yusheng, yang telah menerima segala keluhan tadi dengan tenang, berbalik dan bangkit tanpa keraguan.     

Dikelilingi oleh kegelapan dalam ruangan, tanpa sadar Gu Yusheng hendak menyalakan lampu. Namun, Qin Zhi'ai tiba-tiba berseru," Jangan!"     

Setelah mendengar suaranya, Gu Yusheng menghentikan tangannya dan berbalik untuk melihat Qin Zhi'ai, tetapi ia hanya bisa melihat bayangannya dalam kegelapan.     

Qin Zhi'ai menyadari bahwa ia terdengar terlalu bersemangat sekarang. Dalam ketakutan bahwa Gu Yusheng akan mencurigainya, ia memegang selimut di dekatnya. Menimbang bahwa Gu Yusheng benar-benar tidak bergerak setelah rayuannya, ia berbisik lagi dengan lembut, "Jangan menyalakan lampu. Aku sangat jelek sekarang karena aku menangis. Aku tidak ingin kau melihat penampilanku sekarang."     

Aku tidak keberatan … Memikirkan ini, Gu Yusheng akhirnya memutuskan untuk menghiburnya karena ia sudah menangis begitu lama, dan suasana hatinya sedang baik. Sambil menarik tangannya, Gu Yusheng berjalan menembus kegelapan menuju kamar mandi.     

…     

Setelah mandi, Gu Yusheng kembali ke tempat tidur dan segera menekankan tubuhnya di atas Qin Zhi'ai. Lalu ia menekankan ciuman yang panjang dan lembut ke bibirnya.     

Berbaring dengan patuh di bawah tubuh Gu Yusheng, napas Qin Zhi'ai menjadi tidak terkendali setelah beberapa saat.     

Mungkin karena sebelumnya Gu Yusheng telah ditekan oleh Qin Zhi'ai di bawah tubuhnya, kini ia membalikkan tubuhnya setengah dan meletakkan Qin Zhi'ai di atas tubuhnya dengan kaki memeluk pinggangnya. Qin Zhi'ai berada di atas, sementara Gu Yusheng di bawahnya. Ia bercinta dengan Qin Zhi'ai dengan puas.     

Ketika Gu Yusheng dan Qin Zhi'ai selesai, mereka tidak segera tidur.     

Sambil merangkulkan tangannya pada Qin Zhi'ai, Gu Yusheng memecah kesunyian di dalam ruangan setelah napasnya kembali normal. "Si kecil pembuat onar."     

Qin Zhi'ai menjawab "ya" dengan suara pelan, lalu bertanya," Ada apa?"     

Itu mungkin satu-satunya hal yang menyenangkan selama tinggal di vila Gu Yusheng.     

Gu Yusheng tidak memanggilnya "Nona Liang," "Liang Doukou," atau "Xiaokou" seperti yang lainnya.     

Ia selalu memanggilnya si kecil pembuat onar.     

Gu Yusheng membelai bahunya dengan ujung jari dan berkata dengan nada lembut, "Aku hanya pergi ke sebuah acara pergaulan sebagai kewajiban. Aku tidak melakukan apa-apa yang lebih dari itu, dan aku bahkan tidak menyentuh wanita-wanita di sana."     

Ternyata ia dan para wanita itu tidak melakukan kontak seksual … Qin Zhi'ai tidak berbicara, tetapi suasana hatinya menjadi lebih baik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.