Dahulu, Aku Mencintaimu

Beraninya Kau Menyentuh Dia (9)



Beraninya Kau Menyentuh Dia (9)

0Ada goresan panjang, mulai dari bawah daun telinganya sampai ke tulang lehernya. Tampak seperti paku yang telah menggoresnya. Warnanya merah dan sedikit berdarah di beberapa titik.     

Bukan sesuatu yang serius, bahkan tidak perlu dibicarakan. Goresan itu akan menjadi lebih baik dalam dua atau tiga hari, meskipun terlihat sangat segar. Itu pasti goresan baru. Apakah itu berarti Liang Doukou tergores ketika diculik oleh Lame Wang?     

Gu Yusheng, yang tampak biasa-biasa saja sejak ia muncul di Rumah Teh Tingyin, menyipitkan matanya. Wajahnya berubah sangat suram.     

Qin Zhi'ai menyadari kemarahan Gu Yusheng. Ia sangat takut sampai tidak berani bergerak sedikit pun. Ia membiarkan Gu Yusheng meletakkan tangan di kepalanya untuk memeriksa telinganya.     

Lame Wang meletakkan cangkir tehnya karena terkejut ketika melihat Gu Yusheng hendak pergi tetapi masih berdiri di pintu. Lame Wang sepertinya sedang dalam suasana hati yang baik, karena ia telah menerima tanah yang sangat diinginkannya. Ia tidak bisa menahan senyumnya ketika ia berbicara. Ia bertanya, "Ada apa? Tuan Gu, apakah ada yang bisa aku bantu?"     

"Ada apa?" Gu Yusheng tampak lebih suram dari sebelumnya ketika ia mendengar apa yang ditanyakan Lame Wang.     

Gu Yusheng mendongak untuk melihat Lame Wang dan menjawab dengan santai, "Tidak ada. Dalam hal yang baru saja terjadi, aku tidak berpikir kita sudah selesai di sini, setelah memikirkannya."     

Lame Wang terkejut. Ia tidak bisa menenangkan senyumannya yang gemetar untuk beberapa saat. Ia bertanya dengan membela diri, "Tuan Gu, apa maksudmu?"     

"Maksudnya adalah seperti apa kedengarannya," kata Gu Yusheng. Qin Zhi'ai tiba-tiba diseret menuju kamar mandi. Ia begitu cepat sehingga tidak seorang pun di ruangan itu menyadari sampai Qin Zhi'ai didorong ke kamar mandi. Qin Zhi'ai tersandung dan mendengar peringatan Gu Yusheng dalam nada yang rendah sebelum ia menyadari apa yang telah terjadi. "Jangan keluar!"     

Gu Yusheng membanting pintu tertutup dengan dentuman yang besar. Qin Zhi'ai bisa mendengar adanya perkelahian melalui pintu.     

Qin Zhi'ai berpikir dalam hati, Bukankah ia mengatakan ia akan pergi? Apa yang ia perjuangkan sekarang? Setidaknya ada sepuluh pengawal yang besar dan kuat. Bagaimana ia bisa melawan mereka bertujuh?     

Qin Zhi'ai sangat takut sehingga ia merasa jantungnya bergetar. Ia bergegas ke pintu dengan refleks. Ia mengangkat tangannya dan hendak membuka pintunya, tapi ia ingat apa yang Gu Yusheng telah peringatkan padanya: "Jangan keluar."     

Ia adalah seorang wanita tanpa kemampuan berkelahi. Jika ia keluar dalam keadaan seperti ini, ia malah akan menimbulkan masalah lagi bagi Gu Yusheng.     

Qin Zhi'ai berhenti sejenak dan segera menarik tangannya kembali. Ada suara dentuman di luar yang terdengar seperti seseorang telah menabrak rak. Tubuhnya bergoyang dan gemetaran. Ia meletakkan tangannya kembali pada pegangan pintu itu dan mengunci pintu dari dalam.     

Qin Zhi'ai tidak tahu apakah Gu Yusheng atau Lame Wang menang, tapi ia tahu ia tidak pandai berkelahi dan lebih baik tinggal di kamar mandi. Berdiam di kamar mandi adalah pertolongan terbaik yang bisa ia tawarkan     

Terdengar suara kaca pecah, wanita menjerit, dan kayu patah di luar kamar mandi. Orang-orang menjerit kesakitan sesekali.     

Qin Zhi'ai tidak bisa melihat apa yang terjadi di luar kamar mandi, jadi setiap kali ia mendengar suara, ia merasa ketakutan dan jantungnya berdebar kencang. Kemudian, ia mulai terengah-engah.     

Suara-suara benturan berlangsung cukup lama sebelum mereka berhenti.     

Apakah perkelahiannya sudah berakhir? Qin Zhi'ai berpikir dalam hatinya.     

Qin Zhi'ai merasa kakinya menjadi lemah pada saat ini. Ia mendengar ketukan di pintu kamar mandi ketika ia bergerak satu langkah ke depan dengan perlahan dan siap untuk membuka pintu. Ia mendengar Gu Yusheng, tapi Gu Yusheng terdengar tegang dan tidak senang. "Buka pintunya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.