Dahulu, Aku Mencintaimu

Bukan Istrinya (4)



Bukan Istrinya (4)

0Karena bicaranya yang cepat dan pengucapannya yang tidak jelas, Qin Zhi'ai hanya mendengar bahwa Gu Yusheng telah mengatakan sesuatu, tetapi ia tidak yakin apa kata-katanya yang pasti. Maka, ia bertanya pada Gu Yusheng secara langsung, "Apa?"     

Ia tidak mendengarku?     

Gu Yusheng menundukkan kepalanya dan melihat jam tangannya. Ada sekitar dua puluh lima detik tersisa, tetapi ia tidak berani melihat mata Qin Zhi'ai. Lalu ia menelan ludah dan mengulangi apa yang baru saja ia katakan. "Selamat ulang tahun."     

Karena kegugupan dan kecanggungannya, Gu Yusheng masih berbicara agak cepat, tetapi tidak secepat sebelumnya. Pengucapannya lebih jelas, jadi Qin Zhi'ai akhirnya bisa menduga apa yang ia maksud.     

Selamat ulang tahun.     

Hari ini adalah ulang tahun Liang Doukou, jadi Gu Yusheng datang dari jarak yang begitu jauh ke Paris untuk merayakannya bersamanya?     

Memikirkan ini, Qin Zhi'ai menundukkan kepalanya dan melihat kotak hadiah yang Gu Yusheng telah taruh di tangannya. Tanpa membukanya, ia tidak yakin apa yang ada di dalamnya, tetapi ia mengenali logo di kotak itu sebagai merek internasional yang mengkhususkan pada perhiasan. Qin Zhi'ai tidak mampu membeli perhiasan dari merek itu bahkan dengan gajinya setahun penuh.     

Namun demikian, kadang-kadang terjadi hal-hal secara tidak sengaja.     

Ulang tahun Qin Zhi'ai adalah satu hari setelah ulang tahun Liang Doukou.     

Setelah lewat pukul lima di Paris, itu akan menjadi ulang tahunnya.     

Hadiah ini bukan untukku, tidak juga ucapan selamat ulang tahun itu … Lalu bisakah aku berpura-pura tidak mendengarnya dan menanyakan lagi apa yang dikatakannya tadi? Bisakah aku mengakalinya supaya mengatakan itu lagi dan menganggap ucapan itu untuk diriku sendiri?     

Qin Zhi'ai melihat pada jam tangannya secara diam-diam. Sudah delapan belas menit melewati pukul lima, dan ulang tahunnya sudah tiba. Setelah beberapa saat penuh keraguan, ia mengangkat matanya perlahan dan melihat pada Gu Yusheng. "Apa yang kau katakan? Aku tidak mendengarnya dengan jelas …"     

Aku mencoba sangat keras untuk mengucapkan yang kedua kalinya ini sejelas mungkin, tetapi ia tetap tidak mendengarku dengan jelas?     

Gu Yusheng mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam tangannya. Ulang tahun Liang Doukou sudah berlalu, ia tiba-tiba menjadi sedikit kecewa, lalu berkata dengan kesal, "Jika kau tidak mendengarnya, lupakan saja bagian itu."     

Harapan di mata Qin Zhi'ai berubah menjadi suram dalam sekejap. Kepalanya menunduk dengan cepat, sambil bergumam pelan, "Hmm."     

Ternyata kata-kata itu memang bukan miliknya dan tidak akan pernah, bahkan jika ia berusaha mendapatkannya melalui kebohongan.     

Dialah yang terlalu berharap … Qin Zhi'ai berusaha sangat keras untuk mengangkat sudut mulutnya, lalu membuka mulutnya dan mengubah topik. "Aku akan mengambilkan sebotol air untukmu."     

Setelah mengatakan itu, Qin Zhi'ai berbalik dan berjalan ke samping tempat tidur. Ia menaruh hadiah itu sembarangan di atas tempat tidur dan mengambil sebotol air dari meja samping tempat tidur.     

Dengan punggungnya menghadap Gu Yusheng, ia bermaksud untuk mengambil waktu melepaskan tutup botol untuk meredakan kesedihan di lubuk hatinya, tetapi setelah ia berusaha sangat keras untuk waktu yang lama, botol itu tetap belum terbuka.     

Ketika ia menundukkan kepalanya, Gu Yusheng sudah menangkap kekecewaan di matanya.     

Apakah nada suaraku yang tidak ramah telah menyakitinya?     

Meskipun diam-diam ia tersenyum pada Gu Yusheng dengan hangat setelah itu, Gu Yusheng masih berpikir bahwa ia telah memaksakan dirinya, karena ia tidak ingin kesedihannya diketahui oleh Gu Yusheng …     

Gu Yusheng menatap Qin Zhi'ai yang sedang membuka tutup botol itu sejenak. Tiba-tiba, ia melangkah ke arah Qin Zi'ai, menggenggam pergelangan tangannya, dan menarik Qin Zhi'ai mendekati dirinya sendiri, wajah Qin Zhi'ai ke wajahnya. Awalnya ia bermaksud untuk meminta maaf pada Qin Zhi'ai. Dia juga ingin memberi penjelasan pada Qin Zhi'ai, tetapi akhirnya, ia menggerakkan bibirnya, menundukkan kepalanya, dan menutupi bibir Qin Zhi'ai dengan bibirnya.     

Pada awalnya, ia hanya bermaksud mencium Qin Zhi'ai. Namun pada akhirnya, ia kehilangan kendali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.