Dahulu, Aku Mencintaimu

Menguji dari Semua Sisi (8)



Menguji dari Semua Sisi (8)

0Ketika sekretarisnya meninggalkan ruangan, Gu Yusheng mengangkat telepon di meja dan menelepon ke rumah.     

Pengurus rumah menjawab panggilan telepon. Gu Yusheng memeberitahukan jadwal kegiatannya dengan singkat, "Aku sibuk malam ini, jadi aku akan pulang terlambat… Yah, tidak perlu menungguku untuk makan malam. Ingatlah untuk menyampaikan ini kepada Nona Liang."     

Setelah ia menutup telepon, Gu Yusheng menatap parfum-parfum di atas meja. Kemudian ia berdiri dengan perlahan dan mengambil beberapa botol parfum. Ia membuka tutupnya satu per satu dan mencium setiap botol.     

Gu Yusheng secara khusus memisahkan parfum dengan wewangian yang kuat. Menghadapi semua parfum di atas meja, ia menghabiskan total lebih dari setengah jam menciumi hampir 30 botol parfum. Ketika ia mengangkat pergelangan tangannya untuk melihat waktu pada arlojinya, saat itu baru pukul delapan malam. Sepertinya masih terlalu cepat untuk pulang …     

Setelah berhenti sejenak, Gu Yusheng mengambil dokumen di atas meja dan mulai membacanya.     

Ketika jam menunjukkan pukul sepuluh lewat dua puluh malam, Gu Yusheng menyelesaikan urusan kantor yang harus ia tangani tetapi belum sempat ia kerjakan sebelumnya. Ia memijat lehernya, yang pegal dan terasa sakit karena lamanya waktu yang ia habiskan untuk membaca. Sambil menghitung waktu di kepalanya, ia merasa sudah saatnya ia bersiap untuk pulang.     

Sambil memikirkan hal ini, Gu Yusheng menutup semua dokumen, mengambil beberapa botol parfum yang sudah ia pilih, dan berjalan memasuki kamar mandi.     

Setelah mengacak sedikit rambutnya yang bergaya di cermin, ia membuka botol-botol parfum itu dan menyemprotkannya pada dirinya sendiri.     

Ia khawatir baunya tidak cukup kuat, maka ia sengaja menyemprotkan setiap botol beberapa kali. Setelah ia mencium aroma yang cukup kuat untuk menyebabkan bersin, ia mengumpulkan botol-botol itu dan berjalan keluar dari kamar mandi, kemudian ia pergi ke loker di ruang tunggu, mengambil sebotol anggur, dan menuangkan sedikit cairan untuk dipercikkan pada pakaiannya.     

Wangi parfum dan anggur bercampur dan menciptakan aroma yang tercium seperti ia baru kembali dari sebuah klub malam.     

Sambil menarik bajunya, ia menciumnya beberapa kali. Sambil mengutuki bau yang mengerikan itu dalam hatinya, ia mengambil kunci mobilnya dengan kepuasan di wajahnya. Kemudian ia melanjutkan untuk berjalan ke garasi parkir bawah tanah untuk pulang.     

Ketika mobil sudah hampir sampai di pintu vila, Gu Yusheng merasa bahwa bau pada pakaiannya tidak cukup kuat. Ia memperlambat mobilnya dan memikirkannya dengan kepala miring ke satu sisi. Lalu ia menyalakan sebatang rokok.     

Waktu sudah pukul sebelas malam ketika ia tiba di vila.     

Selain dari lampu di depan pintu yang menyala, seluruh vila terlihat gelap. Rupanya, pengurus rumah dan Qin Zhi'ai sudah pergi tidur.     

Setelah Gu Yusheng memarkir mobilnya, ia pergi ke pintu dan membukanya dengan kode sandi. Ia menundukkan kepalanya untuk mencium dirinya lagi untuk memastikan tidak ada masalah, lalu ia membuka pintu, mengganti sepatu, dan naik ke atas.     

Sambil mendorong pintu ke kamar tidur utama hingga terbuka, Gu Yusheng memandang Qin Zhi'ai yang berbaring di tempat tidur menggunakan cahaya redup dari koridor.     

Tidak ada cahaya di dalam ruangan, selain cahaya kuning redup di depan Qin Zhi'ai yang berasal dari layar ponselnya.     

Qin Zhi'ai menyadari ada seseorang yang masuk, maka ia menolehkan kepalanya ke arah pintu, dan memberikan senyuman lembut kepada Gu Yusheng. "Kau sudah pulang."     

Tanpa berbicara sepatah kata pun, Gu Yusheng mengangguk dan langsung berjalan masuk ke kamar.     

Ia menghampiri tempat tidur dan tidak segera mandi. Sebaliknya, ia berdiri sejenak. Melihat ekspresi Qin Zhi'ai yang tidak berubah, ia berpura-pura mencari sesuatu dan berjalan mengitari tempat tidur.     

Tetap tidak ada reaksi? Apakah kau tidak mencium wangi parfum yang menusuk pada pakaianku?     

Gu Yusheng mengerutkan dahinya. Saat ia diam-diam mengamati Qin Zhi'ai, ia berjalan mengitari tempat tidur lagi. Ia juga berhenti di depan meja samping tempat tidur yang paling dekat dengan Qin Zhi'ai. Ia membungkuk untuk mengambil cangkir dan meletakkannya beberapa kali sambil menghadap lampu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.