Dahulu, Aku Mencintaimu

0Lu Bancheng? Mengapa ia datang? Ia pasti di sini untuk mencari Gu Yusheng, Qin Zhi'ai berpikir dalam hati.     

Ketika ia membuka pintu, Qin Zhi'ai bertanya," Gu Yusheng tidak—"     

Sebelum ia menyelesaikan dua kata terakhirnya, Lu Bancheng sudah mendorong pintu hingga terbuka lebar dan masuk dengan tergesa-gesa. "Xiaokou, apakah Kak Sheng sudah pulang?"     

Qin Zhi'ai menggelengkan kepalanya dan berkata," Tidak, ia belum pulang ke rumah baru-baru ini."     

Qin Zhi'ai tahu Lu Bancheng tampak sedikit khawatir. Ia menunggu sebentar dan bertanya, "Apa yang terjadi?"     

Lu Bancheng berkata, "Kak Sheng mengalami demam semalam karena suatu hal. Aku menyuruhnya untuk mendapatkan infus di rumah sakit, tetapi ia menolak. Ia bersikeras pergi ke pertemuan bisnis di malam hari. Ia mungkin tidak sedang dalam suasana hati yang baik, sehingga ia banyak minum. Aku ingin Xiaowang menjemputnya, tetapi ia masuk ke mobil dengan membawa kuncinya begitu ia berjalan keluar dari hotel. Mobilnya sudah pergi sebelum aku menyadarinya. "     

Demam? Apakah ia sakit karena berdiri di tengah hujan terlalu lama tadi malam? Qin Zhi'ai berpikir dalam hatinya.     

Qin Zhi'ai mengerutkan dahi. "Apakah kau sudah meneleponnya?"     

Lu Bancheng berkata,"Ya, teleponnya tidak aktif, kalau tidak, tentu aku tidak ke datang ke sini untuk mencarinya."     

Qin Zhi'ai memikirkan sesuatu hal sejenak dan bertanya," Apakah kau sudah memeriksa ke tempat lainnya?"     

"Ya, aku mencari ke mana-mana. Aku memeriksa semua rumah atas namanya. Aku juga meminta seseorang untuk memeriksa rumah kakeknya. Aku menelepon beberapa hotel yang biasa ia kunjungi. Ia tidak ada di tempat-tempat ini." Lu Bancheng berhenti sebelum melanjutkan, "Oke, aku akan mencari di tempat lain. Mungkin ia ada di bar. Kau harus segera beristirahat. Panggil aku kalau ia sudah kembali."     

"Baiklah," Qin Zhi'ai mengangguk setuju.     

Lu Bancheng berjalan keluar rumah dengan kunci mobilnya. Qin Zhi'ai memikirkan kalung yang diberikan Qin Jiayan sebelum Lu Bancheng membuka pintu mobil. Ketika ia dibawa pulang oleh pengurus rumah, Lu Bancheng mengatakan ia akan mencari kalung itu untuknya. Qin Zhi'ai tidak yakin apakah Lu Bancheng yang telah menemukannya atau Gu Yusheng.     

Dengan keraguan ini, Qin Zhi'ai memperlambat gerakannya saat mengunci pintu. Ia memanggil dari balik punggung Lu Bancheng, "Bancheng?"     

"Ya?" Lu Bancheng menahan pintu mobil tetap terbuka dan menolehkan kepalanya.     

"Hmmm …" Qin Zhi'ai berhenti sebelum ia bertanya. Ia memilih untuk bertanya secara tidak langsung. "Apakah kau yang membantuku menemukan kalung itu?"     

"Kalung? Kalung apa?" ia bertanya pada Qin Zhi'ai dengan terkejut sebelum ia menyadari apa yang ditanyakan Qin Zhi'ai. Lu Bancheng sepertinya sudah melupakannya. Ia berkata, "Kak Sheng menemukannya untukmu. Ia sama sekali tidak ingin aku membantunya. Ia mencari di dalam air sepanjang malam untuk menemukannya."     

Dia yang menemukannya, Qin Zhi'ai berpikir dalam hatinya. Qin Zhi'ai tampaknya dikejutkan oleh sesuatu hal. Ia sedikit gemetar dan menatap Lu Bancheng, tetapi tidak mengatakan apa-apa.     

"Ada apa? Apakah kalung itu sudah diperbaiki? Apakah ia sudah memberikannya padamu?" Lu Bancheng tampaknya telah menyadari sesuatu, maka ia mengajukan beberapa pertanyaan.     

Qin Zhi'ai berusaha menenangkan dirinya dan mengangguk pada Lu Bancheng.     

Lu Bancheng ingin menemukan Gu Yusheng, maka ia naik ke mobilnya setelah menanyakan pertanyaan itu pada Qin Zhi'ai. Ia ingin menekan gas dan pergi. Namun, melihat Qin Zhi'ai, ia merasa perlu mengatakan sesuatu pada Qin Zhi'ai setelah memikirkannya sejenak. Ia menurunkan jendela dan berkata kepada Qin Zhi'ai, yang berdiri di belakang gerbang besi, "Rantainya rusak. Bahannya tidak bagus, jadi sulit untuk diperbaiki. Ia pergi ke banyak toko perhiasan untuk menemukan seseorang yang bisa memperbaikinya. Ia menghabiskan banyak waktu."