Dahulu, Aku Mencintaimu

Sepucuk Surat Misterius (9)



Sepucuk Surat Misterius (9)

0"Baik," Gu Yusheng menjawab. Beberapa saat kemudian, ia berkata ,"Mari kita pergi ke Restoran Chen."     

Restoran Chen? Dapur pribadi yang sangat terkenal di Beijing? Qin Zhi'ai heran mengapa Gu Yusheng tidak meminta Xiaowang mengantarnya ke sana.     

Ia melihat Gu Yusheng dengan bingung dan sebuah pikiran yang berani muncul di kepalanya.     

Apakah ia bermaksud….Qin Zhi'ai berhenti sejenak sebelum melanjutkan pikiran beraninya, untuk mengajaknya makan malam di Restoran Chen?     

Ketika ia baru saja membentuk pikiran itu, Qin Zhi'ai menggelengkan kepalanya kuat-kuat dan segera menyangkalnya.     

Gu Yusheng itu sangat membencinya. Mengapa ia mengajaknya untuk makan malam bersama? Ia pasti perlu bertemu dengan seseorang di Restoran Chen, tetapi Xiaowang mungkin ada sesuatu yang perlu diurus dan tidak bisa mengantarnya. Mungkin itulah sebabnya Gu Yusheng memintanya untuk memberi tumpangan ketika melihatnya, pikir Qin Zhi'ai pada dirinya sendiri.     

Saat ia menggelengkan kepala dengan kencang, itu membuat Gu Yusheng mengerutkan dahi. Ia bertanya pada Qin Zhi'ai dengan bingung ,"Huh?"     

"Tidak, tak apa-apa." Qin Zhi'ai kembali dari pikiran-pikirannya dan segera menggelengkan kepalanya beberapa kali pada Gu Yusheng. Qin Zhi'ai memasukkan alamatnya pada GPS dan mengemudikan mobil menuju Restoran Chen.     

Dalam perjalanan menuju Restoran Chen, mereka tidak berbicara sama sekali.     

Ketika mereka menunggu saat lampu merah, Qin Zhi'ai mengintip Gu Yusheng melalui kaca spion.     

Gu Yusheng tampak sedang sibuk dengan suatu hal dan memusatkan pandangannya pada teleponnya. Ia menekan-nekan layar teleponnya beberapa kali.     

Restoran Chen berada di area pejalan kaki dimana mobil-mobil tidak diijinkan lewat. Qin Zhi'ai menghentikan mobilnya pada jalan sebelum area pejalan kaki. Ia berkata dengan nada rendah, "Kita sudah sampai."     

"Baik." Gu Yusheng mengangkat wajahnya dan melihat keluar jendela setelah mendengar suara Qin Zhi'ai. Ia menyadari Qin Zhi'ai memarkir mobilnya di pinggir jalan, maka ia menunjuk sebuah tempat tepat di depan mereka. "Ada area parkir di sana."     

Gu Yusheng melihat kembali pada telepon selulernya. Setelah dua detik, ia mulai mengetik pada keyboard di teleponnya.     

Setelah ia selesai mengetik, dua menit telah berlalu. Ia tampak telah menyelesaikan apa yang sedang dikerjakannya dan meletakkan teleponnya. Ia melihat mobil itu masih terparkir di jalan masuk menuju area pejalan kaki. Ia mengerutkan dahi dan berbalik untuk bertanya kepada Qin Zhi'ai dengan bingung, "Mengapa kita masih di sini?"     

Setelah ia bertanya, Gu Yusheng tampak menyadari sesuatu dan mengulangi apa yang baru saja dikatakannya, "Parkirkan saja mobilnya di area parkir, lurus di depan."     

Gu Yusheng berhenti sejenak sebelum melanjutkan ," Apakah kau tidak punya waktu luang malam ini? Mari makan malam bersama."     

Qin Zhi'ai ternyata benar tentang ini. Gu Yusheng benar ingin makan malam bersamanya. Qin Zhi'ai tidak percaya akan hal ini. Ia melamun saat melihat kepada Gu Yusheng.     

Gu Yusheng memalingkan kepalanya untuk menghindari tatapan Qin Zhi'ai. Ia menyadari Qin Zhi'ai sudah menatapnya selama empat puluh detik maka ia meletakkan tangannya di bibir dan membersihkan tenggorokannya dengan kencang.     

Qin Zhi'ai segera mengalihkan pandangannya. Ia menginjak pedal gas dengan perlahan dan melaju menuju area parkir yang berada di depan mereka.     

Setelah mereka memarkir mobil, Qin Zhi'ai mengikuti Gu Yusheng dan berjalan ke area pejalan kaki. Ketika mereka baru berjalan sekitar dua ratus meter, Qin Zhi'ai merasa bingung sambil memandang punggung Gu Yusheng.     

Ia heran mengapa Gu Yusheng tiba-tiba ingin makan malam bersamanya.     

Qin Zhi'ai tidak ingin terlalu memikirkan hal ini, tetapi tetap masih bisa merasakan dengan jelas, jantungnya mulai berdetak lebih cepat dan lebih cepat lagi dengan kecepatan yang terus meningkat.     

Ketika Qin Zhi'ai merasa detak jantungnya berlomba, Gu Yusheng, yang sedang berjalan di depannya dan menjaga jarak beberapa meter darinya, tiba-tiba membalikkan badannya. Ia membuka tangannya, menarik Qin Zhi'ai ke dalam pelukannya, dan memeluknya dengan erat.     

Qin Zhi'ai terkejut oleh tindakan Gu Yusheng. Ia mendengar banyak teriakan-teriakan di belakangnya.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.