Dahulu, Aku Mencintaimu

0Gu Yusheng terdengar santai, seperti sedang bercanda, tetapi ada suatu ketulusan dalam suaranya.     

Qin Zhi'ai tidak yakin apakah Gu Yusheng bercanda atau serius, maka ia memutuskan untuk menganggapnya sebagai lelucon. Jantungnya berdebar mendengar kata-katanya yang genit. Ia bercanda kembali sambil tersenyum. "Maka kau akan menjadi partnerku dalam kejahatan."     

"Partner dalam kejahatan?" Gu Yusheng tidak terlihat senang dengan julukan itu. Ia mengerutkan alisnya dan memutar setir dengan satu tangan sementara tangan lainnya ada di jendela. Ia menatap jalan di depannya dan tenggelam dalam pikirannya untuk beberapa saat sebelum ia berbalik untuk melihat Qin Zhi'ai. Ia masih terdengar santai ketika berkata, "Bagaimana aku bisa menjadi partner dalam kejahatan? Jelas sekali bahwa aku hanya mengikuti petunjuk 'partner'ku[1]."     

Mengikuti petunjuk partnerku— ucapan ini hanya cocok untuk pasangan.     

Jantung Qin Zhi'ai berdetak kencang sampai pada titik yang tak bisa ia tahan lagi, kata-kata menggoda Gu Yusheng sudah berlebihan.     

Ia merasa Gu Yusheng terlalu genit ketika mengatakan ingin membuat si pembuat onar kecil tertawa. Itu sebabnya ia segera mengganti topik pembicaraan. Ia tidak mengira Gu Yusheng akan mengatakan sesuatu yang lebih genit setelahnya.     

Qin Zhi'ai tidak tahu harus berkata apa selanjutnya. Ia tidak tahu apakah ia harus mengatakan sesuatu kembali kepada Gu Yusheng atau mengganti topik pembicaraan lagi.     

Suasana menjadi hening sesaat di dalam mobil. Gu Yusheng tampak seperti ia telah mengingat sesuatu saat ia sedang berkemudi. Tiba-tiba ia memutar kemudi dan memarkir mobil di jalan.     

Qin Zhi'ai masih memikirkan bagaimana Gu Yusheng mengatakan ia akan mengikuti petunjuk partnernya, tetapi Qin Zhi'ai tiba-tiba menjadi tenang kembali. Ia melihat keluar jendela terlebih dahulu dan melihat bahwa mereka belum tiba di rumah. Ia menoleh pada Gu Yusheng dengan wajah bertanya.     

Gu Yusheng menolehkan kepalanya untuk memandang Qin Zhi'ai pada waktu yang sama.     

Gu Yusheng terlihat santai dan sedikit nakal. Ia sangat kenal dengan wajah nakal itu.     

Ia tidak yakin apakah karena kata-kata Gu Yusheng yang menggoda sejak awal atau tidak, tapi ia bisa merasakan tatapan Gu Yusheng pada dirinya menjadi genit. Tiba-tiba ia menjadi gugup.     

Tanpa tahu berapa lama Gu Yusheng sudah menatapnya, ia merasa seperti ia akan bersemu merah jika Gu Yusheng terus menatapnya. Tiba-tiba Gu Yusheng berkata, "Aku adalah aku. Agenmu adalah agenmu."     

Qin Zhi'ai bingung dengan apa yang Gu Yusheng katakan. Ia tidak menyadari apa yang ia maksud setelah beberapa saat. Gu Yusheng memberikan jawaban pada perkataannya tadi, "Dalam industri hiburan, ada Zhou Jing untuk membantuku. Jika aku ada masalah, ia akan menyelesaikannya untukku. Kau tidak perlu khawatir tentang hal itu."     

Jadi apakah itu menyiratkan bahwa Gu Yusheng akan terlibat dalam karirnya jika sesuatu seperti hari itu terjadi lagi?     

Apakah ia mencoba mengatakan bahwa apa pun yang terjadi pada Qin Zhi'ai, ia akan melindunginya?     

Qin Zhi'ai membuka mulutnya sedikit dan menatap Gu Yusheng. Ekspresi wajahnya tampak membeku.     

Gu Yusheng tahu bahwa Qin Zhi'ai mengerti apa yang ia maksudkan. Ia meletakkan tangannya kembali ke setir dan masuk kembali ke jalan.     

Di sisa perjalanan pulang, mereka tidak berbicara. Suasana benar-benar sunyi di dalam mobil. Qin Zhi'ai memandang Gu Yusheng dari waktu ke waktu saat ia berkemudi.     

Ia tidak tahu bagaimana Gu Yusheng memandangnya. Gu Yusheng bisa menganggapnya sebagai teman, atau jatuh hati padanya, bahkan mungkin lebih dari jatuh hati.     

Ia tahu Gu Yusheng sudah memperlakukannya lebih dan lebih baik lagi.     

Ini adalah gairah yang ia tidak pernah mengira akan dimiliki Gu Yusheng untuk dirinya. Sayangnya, sebentar lagi, sangat segera, ia akan kehilangan semua ini.     

[1] Partner yang dimaksudkan di sini adalah pasangan atau kekasih