Dahulu, Aku Mencintaimu

Jika Kau Menyangkal, Aku Akan Memercayaimu (1)



Jika Kau Menyangkal, Aku Akan Memercayaimu (1)

0Qin Zhi'ai pergi ke lantai bawah ke kamar pengurus rumah. Ia menemukan kotak P3K di sana dan membawanya ke atas. Ia menunggu sekitar setengah jam sampai pintu kamar mandi terbuka. Gu Yusheng berjalan keluar dalam piama yang telah dipilih Qin Zhi'ai untuknya.     

Qin Zhi'ai berbalik. Ia melihat Gu Yusheng belum mengeringkan rambutnya, dan meninggalkan air menetes dari rambutnya. Ia mengerutkan alisnya dan bergumam, "Kenapa kau tidak mengeringkan rambutmu?"     

Ia berjalan ke kamar mandi dan berjalan kembali pada Gu Yusheng dengan handuk kering. "Duduklah. Aku akan membantumu mengeringkan rambutmu. Sudah mulai dingin karena kita belum ada pemanas ruangan. Kau akan masuk angin dengan rambut basah."     

Gu Yusheng masih terdiam. Setelah ia mendengar apa yang dikatakan Qin Zhi'ai, ia menatap Qin Zhi'ai selama beberapa detik sebelum berjalan ke sofa dan duduk di sana.     

Qin Zhi'ai berdiri di belakangnya dengan memegang handuk itu. Qin Zhi'ai membungkus kepalanya dengan handuk dan dengan lembut menggosoknya. Qin Zhi'ai tidak berhenti menggosok sampai handuk menyerap sebagian besar air pada rambutnya. Qin Zhi'ai memegang rambutnya dan merasakan itu masih basah. "Aku akan pergi dan mengambil pengering rambut."     

Gu Yusheng menunggu sejenak, tidak memiringkan kepalanya untuk melihat punggung Qin Zhi'ai sampai Qin Zhi'ai berjalan beberapa langkah darinya.     

Gu Yusheng telah menampilkan wajah tanpa ekspresi sejak ia pulang, tetapi pada saat ini, ia tiba-tiba terlihat emosional.     

Ketika ia mendengar langkah kaki dari kamar mandi, ia merapatkan kedua bibirnya sedikit dan memalingkan muka dari kamar mandi. Wajahnya kembali kosong.     

Qin Zhi'ai menyambungkan pengering rambut dan menyalakannya. Ia menggerakkan jari-jarinya di antara rambut Gu Yusheng sambil pengering rambut meniupkan udara panas ke arahnya.     

Mereka tidak berbicara. Walau hari sudah terang di luar, di dalam ruangan masih sunyi kecuali suara dari mesin pengering rambut.     

Gu Yusheng telah diam sejak ia kembali. Begitu rambutnya hampir sepenuhnya kering, tiba-tiba ia berbicara sangat kasar kepada Qin Zhi'ai, "Cukup."     

Qin Zhi'ai ketakutan. Tangannya gemetaran, membuat ia hampir menjatuhkan pengering rambut.     

Ia menatap Gu Yusheng, kebingungan. Ia segera mematikan pengering rambut dan mencabut kabelnya.     

Ia meletakkan pengering rambut kembali ke kamar mandi. Gu Yusheng berada di posisi yang sama ketika Qin Zhi'ai keluar dari kamar mandi. Ia duduk di sofa dengan mata terpejam.     

Gu Yusheng bersikap tidak terlalu ramah saat ini, maka Qin Zhi'ai pun tidak berniat untuk berbicara dengannya, kalau saja ia malah membuat Gu Yusheng semakin marah.     

Qin Zhi'ai tahu Gu Yusheng tidak memiliki temperamen yang baik. Pada saat ini, ia lebih baik berpura-pura tidak terjadi apa-apa dan naik kembali ke tempat tidur untuk tidur, atau bersembunyi di suatu tempat yang jauh dari Gu Yusheng.     

Namun, ia tak tahan untuk melihat sekilas pada tangan Gu Yusheng.     

Setelah malam itu dan selanjutnya, akan menjadi tanggal dua belas, yang merupakan tanggal di mana ia dan Liang Doukou telah tentukan untuk bertukar peran kembali.     

Ini bisa berarti perpisahan bagi mereka. Mungkin saja ia tidak akan punya kesempatan lagi untuk bersikap baik pada Gu Yusheng.     

Qin Zhi'ai bergumul sejenak dan akhirnya mengumpulkan keberaniannya untuk berjalan pada Gu Yusheng. Ia berkata dengan suara rendah, "Biarkan aku membalut tanganmu."     

Gu Yusheng tidak menanggapi sama sekali, tidak berbicara ataupun mendongak. Ia sangat diam sehingga ia terlihat seperti sedang tidur.     

Qin Zhi'ai tidak yakin apakah Gu Yusheng setuju atau tidak. Ia berdiri di sana untuk beberapa saat sebelum ia meraih kotak P3K. Ia mengambil beberapa cotton-bud[1] dengan yodium dan beberapa perban, lalu duduk di sebelah Gu Yusheng dan meletakkan tangan Gu Yusheng di pangkuannya.     

Gu Yusheng menekuk jari-jarinya sedikit, tetapi gerakan itu terlihat. Sepertinya ia ingin menarik tangannya kembali, tetapi pada akhirnya ia tidak melakukannya.     

Qin Zhi'ai dengan lembut membersihkan lukanya dengan ujung cotton-bud yang sudah dibasahi dengan yodium. Ia membuka pembungkus perban dan dengan hati-hati meletakkannya di tangannya.     

Saat Qin Zhi'ai selesai merawat luka terakhir di tangan Gu Yusheng, Gu Yusheng tiba-tiba mendongak dan melemparkan tatapan dingin padanya seperti ketika ia mengeringkan rambutnya, "Apakah kau tidak bosan berpura-pura menjadi orang lain?"     

[1] Tongkat kecil dengan kapas di setiap ujungnya, biasa digunakan untuk membersihkan bagian dalam telinga atau mengoleskan obat pada luka     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.