Dahulu, Aku Mencintaimu

Sebuah Senjata Dingin yang Sempurna (1)



Sebuah Senjata Dingin yang Sempurna (1)

0Kapten Gu? Qin Zhi'ai memutar tubuhnya dan melihat dalam kebingungan. Ia memandang Gu Yusheng yang sedang berdiri di sebelahnya.     

Tidak jelas apakah Gu Yusheng terkejut karena dipanggil "Kapten Gu," atau memang tidak mendengar apa yang dikatakan oleh polisi tersebut, tetapi ia tidak menanggapi panggilan itu. Ia hanya menatap seragam polisi itu.     

Ia belum dapat menguasai dirinya kembali selama beberapa saat. Mulutnya terkulum. Ia setengah bercanda dengan polisi yang baru saja memanggilnya. "Aku bukan seorang Kapten lagi. Aku seorang CEO[1] sekarang.     

Gu Yusheng mengulum mulutnya dan bercanda ,"Kapten Gu tidak terdengar sebagus CEO Gu."     

Gu Yusheng terdengar sangat santai dan tenang. Ia memberikan sedikit senyuman di wajahnya dan terlihat tulus.     

Qin Zhi'ai tidak tahu apakah ia berhalusinasi atau tidak, tetapi ia merasa sepertinya Gu Yusheng antara memaksakan senyumannya atau menertawakan dirinya sendiri. Tiada ekspresi yang ditunjukkan pada wajah tampannya, tetapi ia masih terlihat sangat sedih.     

Gu Yusheng berhenti tersenyum dengan segera dan mengeluarkan rokok dari kantongnya dan menggigitnya di antara giginya. Sambil menyalakan rokoknya, ia melihat ke atas dan memandang tiga penjahat yang sedang menyandera tiga orang. Dengan tidak pasti ia bertanya pada polisi di depan ,"Apa yang terjadi?"     

"Apakah kau bertanya tentang tiga orang itu? Pengedar obat terlarang. Kami sudah mengikutinya sejak awal tahun ini. Mereka bersembunyi dengan baik, tetapi akhirnya kami menangkapnya hari ini. Aku paling khawatir mereka akan lari ke tempat umum seperti ini saat mereka dikejar. Mereka mungkin akan mengorbankan nyawanya dan memasang bom atau membunuh para sandera. Lagi pula, semuanya terjadi terlalu cepat hari ini. Kami tidak menangkapnya tepat waktu dan mereka melarikan diri. Jika kami tidak dapat menangkapnya hari ini, pasti akan butuh waktu yang sangat lama untuk kami dapat menangkapnya lagi. Kami sudah memberitahukan Pasukan Anti Teroris. Mereka sedang mengadakan rapat, membicarakan rencana mereka sekarang."     

Saat polisi itu menggambarkan apa yang terjadi, para penjahat melunjak. "Apakah kalian setuju dengan syarat kami? Jika tidak setuju kami akan membunuhnya sekarang juga."     

Saat penjahat itu berbicara, ia menekankan pisau lebih keras pada leher wanita yang menjadi sandera. Tetesan darah mulai menetes di lehernya.     

"Kami setuju, kami setuju," polisi yang sedang bernegosiasi segera menyerah.     

"Berhenti menyeret kita. Apa kau pikir aku tidak tahu bahwa kau meminta bantuan? Jika penembak jitu datang, kita tidak bisa pergi, "kata salah seorang penjahat lainnya dengan ekspresi ganas di wajahnya.     

"Dia benar. Beri kami jawaban langsung. Biarkan kami pergi sekarang, atau kita semua mati." Si penjahat memegang pengendali bom di atas dan berlagak seolah-olah ia bisa menekan tombol kapan saja.     

Ketiga sandera itu semuanya ketakutan dan tampak pucat seperti hantu. Anak laki-laki itu terus memanggil ibunya, sementara dua wanita lainnya sangat ketakutan sehingga mereka tak bisa menangis lepas.     

"Kapten Gu, kita berbicara lagi nanti. Aku harus pergi dan memeriksa situasinya. Kurasa para kriminal ini tidak mudah ditangani." Polisi yang tadi datang untuk menyapa Gu Yusheng berbalik dan berlari kembali ke tempat kejadian.     

Gu Yusheng secara tidak pasti menyebut nama polisi itu, Qin Yang, dengan sebatang rokok di antara giginya, hanya sedetik setelah polisi itu melarikan diri darinya.     

Polisi itu, Qin Yang, berhenti dan berbalik untuk melihat Gu Yusheng.     

Gu Yusheng mengeluarkan rokok dari mulutnya dan melihat sekeliling sebelum ia bertanya, "Apakah kau memiliki pistol?"     

[1] Chief Executive Officer (Pejabat Eksekutif Tertinggi) adalah jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan dimana secara sekilas merekalah yang menentukan arah perkembangan perusahaan     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.