Tidak Sempurna, tetapi itu adalah Satu-satunya (6)
Tidak Sempurna, tetapi itu adalah Satu-satunya (6)
Sambil memandang lampu di depannya, Gu Yusheng tidak berbalik untuk memandang Qin Zhi'ai. Setelah beberapa saat, angin mulai bertiup, dan bahkan dengan adanya angin, suara Gu Yusheng yang bernada lembut memasuki telinganya,"Aku minta maaf."
Qin Zhi'ai tidak pernah mengharapkan Gu Yusheng mengucapkan kata-kata itu. Tiba-tiba terkejut, ia tetap tinggal di sana dan melihat Gu Yusheng dalam diam untuk waktu yang lama.
Meskipun Gu Yusheng tidak melihat kepada Qin Zhi'ai, Gu Yusheng tahu bahwa Qin Zhi'ai sedang memperhatikannya. Ia berpikir Qin Zhi'ai tidak menyadari mengapa ia mengatakan itu. Terdiam untuk beberapa saat, ia berbalik pada Qin Zhi'ai dan menatap matanya. "Apakah kau sudah melihat apa yang diberikan pengurus rumah kepadamu?"
Qin Zhi'ai membeku di sana, bukan karena ia tidak tahu apa maksud permintaan maaf Gu Yusheng, tetapi karena ia terkejut dengan permintaan maaf Gu Yusheng. Ketika ia mendengar penjelasan Gu Yusheng, ia segera mengumpulkan kesadarannya dan mengangguk. "Aku melihatnya."
"Jika engkau tidak puas dengan perbaikan pada kalung itu, kau bisa katakan padaku…" Gu Yusheng berhenti. Mengira Qin Zhi'ai mungkin tidak ingin datang padanya mengenai hal ini, ia memalingkan wajah dari wajah Qin Zhi'ai dan menambahkan, "Kau bisa juga memberi tahu Xiaowang."
"Tidak, itu sangat bagus." Qin Zhi'ai merasa sedikit tidak pasti dengan sikap Gu Yusheng yang tiba-tiba lembut. Ia mengingat Lu Bancheng yang mengatakan padanya bahwa Gu Yusheng mencari kalung itu sepanjang malam dan menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk memperbaikinya. Kemudian ia menambahkan dengan suara lembut," Terima kasih."
"Mengapa kau mengucapkan terima kasih?" Gu Yusheng tersenyum sedikit, "Itu memang yang harus kulakukan."
Kalung itu telah dirusak olehnya karena ia gagal mengendalikan kemarahannya hari itu… Membuka mulutnya sedikit, Gu Yusheng berkata lagi ,"Maafkan aku."
Setelah ia merusak kalungnya pada hari itu, Qin Zhi'ai marah luar biasa, tetapi saat ia melihat Gu Yusheng berdiri di tengah hujan sedemikian lama dan memberikan kalung itu kembali padanya, separuh dirinya sudah merasa lega.
Ketika ia mendengar Gu Yusheng meminta maaf dua kali, ia merasa sedikit malu dan berkata ,"Tidak apa-apa."
Kenyataannya, ia juga telah melakukan kesalahan pada hari itu. Walaupun Jiayan tahu bahwa ia sedang menyamar menjadi Liang Doukou, seharusnya ia tidak pergi kencan dengan Jiayan dengan penampilan sebagai Liang Doukou hanya karena kenyamanan.
Sebentar lagi, Liang Doukou akan kembali. Berbicara serius, Liang Doukou sudah bersama Gu Yusheng untuk sekian lama, tetapi tidak bisa akur dengannya.
Gu Yusheng sudah meminta maaf, dan Qin Zhi'ai harus mengambil langkah mundur. Lagi pula, hanya dalam empat belas hari, ia akan meninggalkan Gu Yusheng…
Sambil memegang tas di tangannya dengan senyum kecil, Qin Zhi'ai terus berbicara dengan Gu Yusheng. "Selain itu, ada sesuatu yang terjadi pada hari itu. Lelaki itu adalah adik laki-laki temanku, dan aku selalu menganggapnya sebagai adik laki-laki. Aku dulu bermain dengannya, jadi aku tidak memperhatikannya hari itu. Aku tidak berharap kau perlu tahu tentang itu … " Menghentikan kata-katanya, Qin Zhi'ai memaksakan sebuah senyum. "Hari itu, kau pasti merasa malu. Tidak heran kau begitu marah."
"Bukan malu…" Setelah Qin Zhi'ai menyelesaikan kata-katanya, Gu Yusheng melontarkan kata-kata itu. Ketika ia menyadari apa yang dikatakannya, ia segera berhenti.
Jika itu bukan karena merasa malu, lalu karena apa?
Kebingungan, Qin Zhi'ai berkata pada Gu Yusheng," Begitukah?"
Itu bukan perasaan malu, tetapi cemburu— Pada hari itu, ia marah bukan karena Qin Zhi'ai bersama lelaki lain dan membuatnya terlihat buruk, tetapi karena ia menjadi amat sangat cemburu.