Dahulu, Aku Mencintaimu

Cinta Sanggup Melanggar Peraturan (4)



Cinta Sanggup Melanggar Peraturan (4)

0Ia menatap lantai untuk waktu yang lama, lalu sebuah pikiran muncul di benaknya perlahan. Inilah yang mereka sebut cinta …     

Ketika ia marah, ia luar biasa marah. Ketika ia senang, ia sangat senang.     

Dalam dua puluh enam tahun terakhir, tidak ada yang memberi Gu Yusheng perasaan yang sama seperti yang ia rasakan pada Qin Zhi'ai. Akibatnya, ketika ia jatuh cinta pada Qin Zhi'ai, ia tidak menyadarinya.     

Kisah cinta dan pernikahan orang tuanya yang tragis membuatnya memutuskan pada usia yang sangat muda bahwa ia tidak akan pernah mencintai wanita mana pun dalam hidupnya, juga tidak akan menikahi siapa pun.     

Ketika ia masih muda, ia hanya memiliki mimpi yang patriotik.     

Setelah mimpi patriotiknya berantakan, ia berpikir bahwa untuk sepanjang hidupnya, ia akan bekerja untuk Perusahaan Gu, tetap melajang, dan meninggal sendirian.     

Ia tidak pernah berpikir bahwa seorang wanita akan masuk ke dalam hidupnya.     

Sampai ia datang ke rumah Kakeknya dan ia melihat mata Qin Zhi'ai … Ia mulai tertarik dengan mata Qin Zhi'ai. Ia tidur dengannya … Ia takut tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Oleh karena itu, ia memaksa dirinya untuk memperlakukan Qin Zhi'ai tanpa ampun sampai Qin Zhi'ai tidak mendesaknya lagi dan akhirnya mulai menghindarinya.     

Melihat Qin Zhi'ai menghindarinya, ia malah merasa semakin terganggu.     

Sepertinya sejak saat itu, ia telah membuat pengecualian untuk Qin Zhi'ai berulang kali.     

Ia pernah pergi menjemput Qin Zhi'ai di tengah hujan. Ketika melihat Qin Zhi'ai diintimidasi, Gu Yusheng membantunya. Mengetahui bahwa Qin Zhi'ai meminta bantuan Lu Bancheng, ia menjadi marah. Ketika melihat Lame Wang menyakiti Qin Zhi'ai dengan pisau, ia menanggung sakit menggantikan Qin Zhi'ai. Mengetahui bahwa Qin Zhi'ai tidak bahagia, ia mengumpulkan banyak orang untuk menemani Qin Zhi'ai. Untuk memberi Qin Zhi'ai hadiah ulang tahun, ia telah terbang dari Inggris ke Prancis …     

Ia bertanya-tanya mengapa ia bisa melakukan semua hal ini yang seharusnya tidak ia lakukan.     

Sampai pada analisa Lu Bancheng bahwa ia harus menghadapi kenyataan yang selama ini ia hindari: ia telah jatuh cinta pada Qin Zhi'ai.     

Kapankah itu terjadi?     

Ia tidak tahu. Ia hanya tahu bahwa sekarang ia menyadari ia sangat mencintai Qin Zhi'ai, dan ia mulai peduli padanya.     

Mungkin itu dimulai pada hari ulang tahun kakeknya, ketika kecelakaan mobil terjadi dan Qin Zhi'ai mendorongnya keluar dari jalan. Atau mungkin sudah dimulai lebih awal, saat ia pertama kali melihat matanya pada saat pertama kali ia memasuki rumah kakeknya.     

Singkatnya, Qin Zhi'ai selalu ada di dalam kehidupannya.     

Tiba-tiba ia memahami masalah yang telah membuatnya bingung untuk waktu yang lama.     

Selama ini cinta selalu berada terlalu jauh darinya. Sampai saat ini, ia tahu bahwa cinta sebenarnya sangat sederhana. Sungguh sangat sederhana. Cinta adalah seseorang, dari waktu ke waktu, dengan tak terkendali dan berulang kali, melakukan pengorbanan untuk orang lain.     

Rokoknya terbakar sampai ujung dan sengatan panasnya menyadarkan Gu Yusheng kembali pada kenyataan.     

Meletakkan rokok ke asbak di sebelahnya, ia berkata kepada Lu Bancheng, yang telah lama terdiam, "Kau tahu, aku tidak pernah berpikir untuk jatuh cinta dengan wanita mana pun atau menikahinya."     

Pemikiran ini begitu mengakar sehingga telah menembus ke dalam darahnya. Karena itu, ketika ia teralihkan oleh Qin Zhi'ai, ia memikirkan banyak kemungkinan, tetapi tidak pernah berpikir bahwa itu adalah cinta.     

Sekarang ia memahami semuanya, tetapi apa yang harus ia lakukan?     

Terus mencintainya atau menyerah?     

Menyerah?     

Gu Yusheng merasa jantungnya berhenti sesaat. Ada rasa sakit yang menusuk di hatinya.     

Rasa sakit semacam itu sangat akrab baginya, seolah-olah ia pernah mengalaminya sebelumnya. Ia tidak tahu apakah itu adalah ilusi yang datang dengan rasa sakit itu, tetapi bayangan Qin Zhi'ai yang terus-menerus menangis dan meminta maaf muncul di benaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.