Lamaran Yusheng (12)
Lamaran Yusheng (12)
Setelah meninggalkan kantor Zhou Jing, ia membawa bubuk itu kepada temannya di sekolah kedokteran. Malamnya, temannya mengirimkan pesan teks padanya bubuk apa itu — arsenik.
Jadi … Zhou Jing berencana menemukan kesempatan untuk meracuni Gu Yusheng di hari pernikahannya!
Karena selalu ingin bersama Gu Yusheng, ia telah melakukan banyak tindakan tidak bermoral terhadap Qin Zhi'ai, tetapi ia tidak pernah sekalipun berpikir untuk melukai Gu Yusheng.
Baru-baru ini ia menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan mengapa semuanya jadi berkembang sampai pada keadaan ini, tetapi sampai pada malam itulah akhirnya ia menyadari, bahwa bagi Zhou Jing, ia hanya dijadikan bidak dan alat penghasil uang.
Aku selalu memandang Zhou Jing sebagai orang kepercayaanku, namun Zhou Jing hanya memperlakukan aku sebagai orang bodoh.
Sungguh kebenaran yang mematikan pikiran: Sangat sulit untuk diterima, tetapi tidak mungkin tidak diterima …
Liang Doukou tidak menyalahkan siapa pun, karena ia menyadari bahwa ia telah membiarkan situasi ini terbentuk melalui pilihannya sendiri. Ia terlalu memercayai Zhou Jing dan mengikuti apa pun yang ia usulkan. Ia berpikir bahwa ia telah menemukan jalan keluar, namun ternyata ia sedang berjalan menuju ke jalan buntu.
Tidak ada yang mengerti betapa putus asanya dia malam itu. Keluarganya telah meninggalkannya. Kakek Gu, yang pernah menyayanginya, menjadi jijik padanya. Ia benar-benar dibenci oleh Gu Yusheng, yang ia cintai, dan bahkan secercah harapan terakhirnya hanyalah menjadi angan-angan saja.
Ia sudah menangis dan juga tertawa. Ia ingin memberi tahu Gu Yusheng bahwa Zhou Jing berniat untuk menyakitinya, tetapi ia sudah terlalu jauh dari dunia Gu Yusheng, begitu jauhnya bahkan ia tidak bisa melihat pria itu sekalipun ia sudah mencoba.
Ia ingin mencari Kakek Gu. Ia pernah memasuki Mansion Keluarga Gu kapan pun ia mau, tetapi sekarang ia tidak bisa melangkah satu langkah pun ke rumah itu. Pengasuh Zhang, yang dahulu pernah senang melihatnya, hanya memberinya wajah dingin ketika terakhir kali ia mencoba untuk mengunjungi. "Apa yang kau lakukan di sini? Tuan Besar tidak ingin melihatmu."
Pada akhirnya, Liang Doukou terdesak, maka ia pergi mencari Jiang Qianqian, yang telah mengutuknya dan mengatakan bahwa ia tidak waras. Kemudian ia pergi ke ibunya, yang mengatakan kepadanya bahwa ia harus menyerah. Berpikir bahwa Liang Doukou sudah melakukan sesuatu yang salah, ia berkata, "Xiaokou, jika kau terus begini, bahkan aku tidak akan berurusan lagi denganmu."
Pada saat itu, Liang Doukou benar-benar memahami makna di balik kisah bocah yang menangisi serigala.
Hari-hari telah berlalu sampai hanya ada tiga hari tersisa sebelum 18 Januari. Hari itu, keinginannya akhirnya terpenuhi ketika ia melihat Gu Yusheng; namun, ia belum berhasil berbicara dengannya.
Liang Doukou sedang berjalan di trotoar ketika melihat Gu Yusheng dan Qin Zhi'ai mencoba gaun pengantin dan jas di sebuah butik mewah dan perabotan mewah. Ia telah menyaksikan pria yang ia cintai memandangi pengantinnya dengan penuh kasih sayang. Itu adalah harapan yang luar biasa yang dia bahkan tidak berani bermimpi di masa hidupnya.
Ia sangat tampan… Sungguh sangat rupawan…
Ia menatap mereka untuk waktu yang sangat lama, sampai akhirnya ia menundukkan kepalanya, berbalik, dan pergi. Pada saat itu, penyesalan yang muncul di benaknya ketika ia bertemu Kakek Gu dan Qin Zhi'ai di Taman Xiangshan telah sepenuhnya dilepaskan.
Saat itu, jika aku menyadari bahwa Gu Yusheng telah jatuh cinta pada Qin Zhi'ai dan memberitahunya bahwa Qin Zhi'ai adalah pemeran penggantiku, akankah ada sesuatu yang berbeda di antara kami?
Jika Kakek Gu tidak mengizinkan Gu Yusheng menikahinya, jika aku tidak mendengarkan saran Zhou Jing untuk mengatur kecelakaan mobil itu, dan kami berpisah, apakah Kakek Gu masih menyayangi aku sekarang?