Dahulu, Aku Mencintaimu

0Gu Yusheng menceritakannya dengan pendek dan santai, tetapi itu masih membuat hati Qin Zhi'ai berat. Ia berpikir apa yang digambarkan Gu Yusheng hanya bisa terjadi di TV, dalam novel, atau di berita. Ia pikir itu tidak akan pernah terjadi padanya; namun, pada saat ini, ia menyadari itu bisa terjadi pada siapa pun, termasuk dirinya.     

Rumah sakit itu terletak di pusat kota. Setelah mereka keluar, Gu Yusheng dan Qin Zhi'ai tidak pergi ke mobil; sebaliknya, Gu Yusheng mengambil tangannya untuk membawanya berjalan-jalan di sepanjang jalan. Kota itu menyala dan tampak indah. Mereka menaiki tangga ke jembatan untuk menyeberang jalan, dan ketika mereka baru berjalan setengah jalan Gu Yusheng tiba-tiba berhenti.     

Berdiri bahu-membahu, mobil-mobil melaju di jalan di bawah mereka, dan kaki langit yang jauh adalah pemandangan yang spektakuler. Gu Yusheng menunjuk ke sebuah teater di atas bukit di sebelah kiri dan berkata, "Lima tahun yang lalu, aku menjinakkan bom di sana. Ada banyak siswa di teater hari itu. Mereka mengadakan acara besar. Tidak ada yang tahu nyawa mereka berada dalam bahaya selama jam-jam di mana aku berusaha menjinakkannya. "     

Qin Zhi'ai kadang-kadang bertanya kepada Gu Yusheng tentang kehidupannya di militer, dan ia telah menceritakan banyak kisah lucu padanya. Ini adalah pertama kalinya Gu Yusheng mengatakan sesuatu yang berbahaya dan mengerikan padanya. Ia tidak bodoh; ia tahu apa pun yang pria itu katakan padanya hanyalah gambaran kecil dari apa yang ia lakukan. Apa yang akan Gu Yusheng katakan selanjutnya adalah inti sebenarnya.     

Gu Yusheng tidak siap untuk berbicara sehingga Qin Zhi'ai tidak bertanya apa-apa padanya. Mereka berdua berdiri diam di sana, mendengarkan angin dan mobil dan menonton pertunjukan cahaya lampu kota. Setelah beberapa saat, Qin Zhi'ai mendengar suara Gu Yusheng di atas kepalanya.     

"Xiao'ai, apakah kau tahu orang-orang tidak tahu bahwa orang lain telah mengorbankan hidup mereka sehingga mereka dapat hidup normal? Jadi mereka dapat pergi bekerja atau sekolah dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, atau duduk bersama mengeluh tentang tekanan dalam kehidupan mereka, atau membawa keluarga mereka keluar untuk bersenang-senang di akhir pekan, atau hanya sekedar hidup dengan damai."     

"Tentara juga takut mati, seperti halnya orang biasa, tetapi mereka rela menempatkan diri dalam situasi yang mengancam jiwa karena keyakinan mereka kuat. Mereka bersumpah di bawah bendera untuk melindungi negara mereka, tempat semua keluarga dan orang yang mereka sayangi tinggal. "     

"Xiao'ai," Gu Yusheng memanggil namanya. Ketika Qin Zhi'ai menatapnya, ia melanjutkan, "Aku dipanggil oleh mantan atasanku di militer. Yang kita bicarakan adalah hal rahasia. Itulah sebabnya mereka mengambil ponselku."     

Qin Zhi'ai punya firasat buruk tentang ini. Ia hanya menjawab Gu Yusheng dengan "oke" dengan suara yang lembut tanpa sanggup menatapnya.     

"Alasan mereka berada dalam kesulitan kembali pada bertahun-tahun yang lalu ketika aku masih di militer. Ini melibatkan masalah internasional." Karena tidak dapat memberikan detail rahasianya pada Qin Zhi'ai, Gu Yusheng menceritakannya dengan sederhana dan samar-samar.     

"Mantan kaptenku meninggal karena tokoh asing yang jahat ini. Setelah aku menjadi kapten dan kemudian meninggalkan militer, mereka mendapat kapten baru, dan ia sekarang telah meninggal. Banyak orang telah meninggal dalam beberapa tahun terakhir karena pertarungan ini. Hanya ada beberapa orang di militer yang memiliki sejarah pertempuran dengan musuh. Jika mereka mengirim orang baru untuk melawan orang-orang ini, kita akan berada dalam situasi yang lebih buruk."     

Gu Yusheng terdiam sejenak untuk memilih kata-katanya sebelum melanjutkan. "Xiao'ai, aku minta maaf. Aku tidak bisa pergi ke Hangzhou bersamamu sekarang untuk meminta izin pada ibumu untuk menikahimu."