TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ritual Pertama-DK -Part 2



Ritual Pertama-DK -Part 2

0Dayang aula agung istana tampak kaget bukan main dengan tantangan itu. Dia lantas memandang Cheng Wan Nian karena dia sangat bingung dengan tantangan dari Jiang Kang Hua.     

"Maafkan hamba, Panglima Jiang. Akan tetapi, seni bela diri bukanlah ilmu yang diajarkan pada kami para Dayang. Jadi hamba rasa jika—"     

"Seorang Dayang menurutku, bukan hanya pandai dalam urusan hal-hal melayani semata akan tetapi mereka juga harus pandai dalam ilmu bela diri. Karena, mereka bertugas di sekitar Selir dan Raja. Bagaimana bisa mereka menjadi lemah jika mereka merupakan tameng pertama ketika para Selir dan Raja ada dalam bahaya. Para prajurit tak selamanya berada di sekitar mereka, bukan? Mereka biasanya hanya menemani di titik-titik tertentu saja. Apakah kau ingin membuat para Selir yang agung ini ada dalam bahaya? Itu sebabnya setelah ini aku akan mengajarkan kepada kalian seni bela diri tingkat dasar,"     

Dayang itu kembali kebingungan, hingga akhirnya dua prajurit menyerahkan dua pedang kepada Liu Anqier dan Dayang tersebut. Li Zheng Xi melirik Jiang Kang Hua dengan senyumannya.     

"Kau benar-benar, dukunganmu kepada Dayang Liu terlalu nyata, Panglima Jiang," kata Li Zheng Xi.     

Jiang Kang Hua menoleh, dia lantas membalas senyuman itu dengan helaan napas, lalu dia kembali memandang Liu Anqier dan Tan Ping secara bergantian.     

"Bukankah, Yang Mulia Raja sudah tidak memiliki waktu lagi? Lalu, apa alasanku untuk menunda-nunda waktu dengan itu, Penasihat Li?"     

Hingga akhirnya ujian terakhir dilaksanakan, dan bisa ditebak siapa yang menjadi pemenang dalam ujian tersebut. Liu Anqier menang telak, dia lantas berlutut tepat di depan para Selir dengan sangat hormat. Tang Ping agaknya emosi, ya… bagaimana tidak, dia adalah kerabat dari Kepala Dayang Tan Nian yang sangat dieluh-eluhkan menjadi kandidat terkuat sebagai Dayang kamar Sang Raja. Tapi dia harus rela kalah oleh Dayang dari bangsa manusia yang tidak ada gunanya itu.     

Tan Ping langsung pergi dari sana, tanpa memberi hormat atau apa pun kepada para selir serta Li Zheng Xi dan Jiang Kang Hua.     

"Aku rasa sekarang kita telah menemukan pemenangnya, Dayang Liu mulai sekarang kamu akan menjadi Dayang kamar bagi Yang Mulia Raja Chen," ucapan Li zheng Xi tampak terdengar lantang. Sementara Cheng Wan Nian tidak bisa berbuat apa-apa selain berusaha untuk tetap diam.     

"Selir Cheng, bukankah ini tugasmu untuk memberikan suatu hal kepada Dayang Liu? Misalkan menyuruh Dayang lainnya mempersiapkan Dayang Liu karena malam ini adalah malam pertama bagi Dayang Liu melayangi Baginda Raja?" kata Jiang Kang Hua. Seolah kemenangan ada di depan matanya.     

Mata Cheng Wan Nian tampak nanar, tapi dia masih terlihat tersenyum karena ucapan Jiang Kang Hua itu.     

"Kepala Dayang Tan, persiapkan Dayang Kamar Liu untuk menghadap Emo Shao Ye pada malam pertama. Dia harus bisa melayani Emo Shao Ye dengan baik," Cheng Wan Nian tampak tersenyum, ya dia tahu siapa suaminya. Para selirnya saja dia tidak sentuh kalau bukan desakan dari penasihatnya. Apalagi seorang Dayang rendahan seperti Liu Anqier, Cheng Wan Nian yakin, jika suaminya tidak akan pernah menyentuh Dayang rendahan itu sama sekali.     

Cheng Wan Nian melangkah, mendekati Liu Anqier, kemudian dia melirik pada Liu Anqier. "Percuma kau menjadi Dayang Kamar Yang Mulia Raja, karena aku yakin, sampai kau mati pun Yang Mulia Raja tidak akan pernah menyentuhmu sama sekali,"     

Liu Anqier hanya diam, dia tak membalas ucapan dari Cheng Wan Nian. Dia tahu, sama halnya seperti wanita lainnya, Cheng Wan Nian juga tidak akan pernah rela jika suaminya dilayani oleh wanita lainnya.     

Setelah itu, Liu Anqier langsung diajak oleh Tan Lian, dengan beberapa kepala Dayang lainnya untuk bersiap diri.     

Jiang Kang Hua agaknya menghela napas panjang melihat pemandangan itu. Li Zheng Xi tampak tersenyum melihatnya.     

"Nanti malam, jika perlu, Yang Mulia Raja akan dilayani oleh Dayang Liu. Apakah kau benar-benar rela untuk itu, Panglima Jiang?" tanta Li Zheng Xi lagi.     

Jiang Kang Hua kembali tersenyum, lantas dia memandang Li Zheng Xi yang telah menatapnya dengan mimik wajah seriusnya itu.     

"Percayalah, aku paling tahu dengan diriku sendiri, Penasihat Li. Ketika aku bilang sanggup maka aku akan sanggup,"     

Sebab bagaimanapun, Liu Anqier adalah milik Emo Shao Ye, jadi untuk apa dia menjadi tak sanggup untuk melepaskan Liu Anqier? Ya… Jiang Kang Hua tak pantas sama sekali untuk melakukan itu.     

Setelah Liu Anqier siap, dia pun duduk dengan patuh di sebuah pavilion sebelum dia dijemput lagi oleh para Kepala Dayang untuk masuk ke kamar Chen Liao Xuan.     

Jiang Kang Hua tampak berdiri di bibir pintu, dia menyenderkan tubuhnya di sana. Liu Anqier terkesiap, dia hendak berdiri tapi ditahan oleh Jiang Kang Hua.     

Keduanya diam untuk beberapa saat, seolah sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sementara Liu Anqier terus-terusan menekan dadanya.     

Dia bingung, dia resah, dia gundah, dan dia tak tahu apa yang harus dilakukan. Jika ritual pertama untuk menjadi Dayang kamar Sang Raja dengan cara melayaninya di atas ranjang. Apa Liu Anqier bisa melakukannya? Chen Liao Xuan adalah sosok yang paling dia benci, Chen Liao Xuan adalah sosok yang paling dia ingin habisi. Bagaimana bisa dia harus melayani sosok yang begitu dia benci di atas ranjang?     

"Mau tak mau, suka tak suka, meski itu karena terpaksa. Ritual malam pertamamu dengan Emo Shao Ye harus kamu laksanakan. Sebab jika tidak, kedudukanmu sebagai Dayang kamar Raja akan digantikan dengan Dayang yang tadi telah kau kalahkan di ujian terakhir. Meski banyak Selir yang mengatakan itu adalah mustahil, tapi aku yakin kau bisa melakukannya,"     

"Kenapa?" tanya Liu Anqier penasaran. Jiang Kang Hua hanya diam, dia tidak mungkin mengatakan jika Liu Anqier adalah sosok yang begitu didamba oleh rajanya.     

"Karena kau memiliki kekuatan yang dibutuhkan oleh Emo Shao Ye. Terlebih Emo Shao Ye dalam keadaan sekarat. Dia sangat membutuhkanmu untuk itu,"     

Liu Anqier agaknya masih penasaran, apa benar dengan bersentuhan dengannya maka Raja Iblis itu akan sembuh? Ini benar-benar seperti hal yang mustahil. Tapi apa yang dilihat dulu saat di kamar Raja Iblis itu memang benar adanya. Tapi kenapa? Kenapa kekuatannya malah bekerja kepada Raja Iblis? Sementara untuk menolong manusia kekuatannya tidak berguna sama sekali? Liu Anqier benar-benar penasaran dengan hal itu.     

"Dayang Liu, sekarang waktunya kau menuju kamar Baginda Raja," titah Kepala Dayang Zhang Hana.     

Liu Anqier memandang Jiang Kang Hua takut-takut, kemudian dia pun berdiri, dan berjalan keluar.     

"Baik, Kepala Dayang Zhang," jawab Liu Anqier. Dia pun berjalan menuju kamar Chen Liao Xuan. Setelah dia berada di depan bangunan megah itu dia terdiam untuk beberapa saat. Matanya terpana, dia bahkan tak bisa berbuat apa-apa. Napasnya sesak, jantungnya berdetak begitu kencang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.