TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Perlombaan -Part 14



Perlombaan -Part 14

0 Ini, adalah untuk pertama kali. Dayang dari dapur istana ada yang lolos dari seleksi kompetisi bergengsi seperti ini. Terlebih yang lolos adalah dua Dayang sekaligus. Karena tidak dipungkiri, di mana penempatan Dayang di situlah letak strata mereka, Dayang dapur istana memiliki strata terendah, biasanya mereka diambil dari Dayang-Dayang yang belum memiliki ilmu pengetahuan yang cukup. Berbeda dengan Dayang yang bertugas pada istana-istana Selir, juga Dayang yang bertugas di aula agung kerajaan.     

Sementara para Dayang yang menyandang status strata tertinggi tampak membusungkan badannya, merekoa seolah tak sudi jika yang lolos kompetisi bersama dengan mereka adalah Dayang seperti yang ada di dapur istana kerajaan.     

"Baiklah, ujian pertama untuk kalian telah selesai. Sekarang para Selir akan memberikan ujuan kedua untuk kalian semua," kata Zhao Mimi selaku Kepala Dayang yang diperintah untuk mengumumkan hal-hal penting yang belum diketahui oleh para Dayang.     

Setelah itu, beberapa Dayang yang lain meletakkan beberapa cangkir kecil, ramu-ramuan obat-obatan, beberapa tumbuhan, dan lain sebagainya di atas meja, setelah semuanya diletakkan dengan sempurna. Tiba giliran Cheng Wan Nian berdiri, sebuah hal yang di atas nalar dari Li Zheng Xi dan Jiang Kang Hua untuk para Dayang tersebut.     

"Sebenarnya aku ingin menguji kalian tentang tata karama menjadi seorang Dayang tertinggi di istana ini. Akan tetapi, melihat kondisi Emo Shao Ye membuatku telah berpikir. Jika yang terpenting untuk menjadi Dayang kamar dari Emo Shao Ye adalah, sebagaimana pandai mereka dalam urusan menjaga keselamatan Emo Shao Ye. Agar hal seperti kemarin tidak terulang lagi. Oleh sebab itu, akan ada dua ujian untuk kalian yang diberikan oleh Selir istana. Ujian yang pertama, kalian buat ramuan untuk penyembuh luka dalam, dan ramuan untuk kecantikan. Sebab bagaimanapun, seorang Dayang kamar Emo Shao Ye tidak hanya harus cakap dan berbakat dalam bidang ilmu pengetahuan, tentunya kalian juga harus pandai merias diri. Dan setelah itu, ujian yang kedua adalah tubuh kalian harus diperiksa untuk memastikan adakah luka yang terdapat pada tubuh kalian. Karena sebagai Dayang kamar Emo Shao Ye adalah mereka yang memiliki kulit mulus tanpa celah, dan kalian juga harus memiliki aura bersih. Kecuali bagi Dayang dari bangsa manusia. Tentang tiga ritual utama, kalian hanya boleh memiliki aura dari sosok yang telah melakukan ritual kepada kalian, selain itu kalian dinyatakan gugur. Sebab, sebagai Dayang kamar Emo Shao Ye adalah Dayang-Dayang yang masih suci."     

Mendengar penuturan dari Cheng Wan Nian, Li Zheng Xi langsung memekik kaget, dia sontak memandang Jiang Kang Hua yang tampak sangat tenang mendengarkan pengumuman itu.     

"Panglima Jiang, semalam aku mendengar jika prajurit istana telah berbuat hal yang tak semestinya dengan Dayang Liu. Mereka menyiksa Dayang Liu sehingga Dayang Liu mendapatkan luka-luka serius di tubuhnya. Apakah ini suatu konspirasi dari Selir Cheng untuk menggugurkan Dayang Liu dari kompetisi ini?"     

"Kau tenang saja, Penasihat Li. Tidak akan ada apa-apa pada ujian kali ini. Kecuali satu hal," kata Jiang Kang Hua kemudian.     

Ini adalah hal yang sangat membingungkan, para Selir dan Kepala Dayang tahu kalau Liu Anqier adalah kesayangannya. Tapi, untuk ritual itu dia tak menyentuh Liu Anqier sedikit pun. Jika sampai para Selir tahu tidak ada auranya pada tubuh Liu Anqier apa yang akan terjadi? Karena aura Liu Anqier adalah milik Emo Shao Ye. Apakah saat mereka tahu kebenarannya Liu Anqier masih dalam keadaan baik-baik saja? Ataukah dia harus melakukan sesuatu kepada Liu Anqier agar Liu Anqier bisa seperti telah melakukan ritual itu dengannya?     

Jiang Kang Hua tampak sedang memainkan dadu di tangannya, untuk kemudian dia menyenderkan tubuhnya di punggung kursi kebesarannya. Ujian dari Selir yang pertama sedang para Dayang itu lakukan. Dan adakah sedikit celah untuknya bisa bertemu dengan Liu Anqier berdua. Tapi bagaimana? Jangankan untuk membuat Liu Anqier memiliki auranya, dia hendak menyentuh Liu Anqier saja tubuh gadis itu selalu menolaknya.     

"Apa yang sedang kau pikirkan, Panglima Jiang? Apakah semuanya baik-baik saja?" tanya Li Zheng Xi. Jiang Kang Hua tampak tersenyum kaku, kemudian dia mengangguk pelan. Aura dari Chen Liao Xuan di tubuh Liu Anqier telah tertutup oleh suatu ramuan. Dan itu tidak akan bertahan lama, sebuah polemik yang sangat besar kini kembali terjadi. Ataukah ini memang sebuah konspirasi dari Cheng Wan Nian. Sebab Selir itu mungkin ragu kalau Panglima Perang sepertinya yang selama ini nyaris tidak tertarik dengan wanita tiba-tiba mengajak manusia datang dan menjadikan dia seorang Dayang? Jika benar seperti itu, memang benar apa kata Li Zheng Xi. Jika ini adalah akal-akalan dari Cheng Wan Nian untuk tidak meloloskan Liu Anqier ke tahap berikutnya.     

Jiang Kang Hua tampak melihat Liu Anqier yang tampak sibuk dengan racikan ramuannya. Dia tampak begitu tekun dalam melakukan pekerjaannya itu. Sementara Dayang yang lain tampak kesulitan, atau bahkan saling melihat cara Dayang yang lainnya melakukan hal itu.     

Jiang Kang Hua tampak tersenyum tanpa dia sadari, pandangannya tak lepas dari gerak-gerik Liu Anqier. Li Zheng Xi yang melihat itu pun tampak berdehem.     

"Apakah kau yakin bisa melihat Dayang Liu sebagai Dayang kamar Yang Mulia Raja?" tanya Li Zheng Xi yang berhasil membuat Jiang Kang Hua terkesiap. "Dari tatapanmu, tampak jelas kau tertarik dengan gadis dari bangsa manusia itu, Panglima Jiang. Jadi apa kau yakin menjadikannya Dayang kamar Yang Mulia Raja? Sebab kau pasti tahu apa yang akan mereka harus lakukan ketika Dayang Liu menjadi Dayang kamar dari Emo Shao Ye. Sebab ritual pertama yang menjadi kewajiban adalah, bagaimana Dayang Liu bisa melayani Emo Shao Ye di atas ranjang,"     

Mendengar hal itu Jiang Kang Hua tampak tersenyum kaku, kemudian dia mengangguk sekenanya. Tidak… dia tak tertarik dengan Liu Anqier. Tidak sama sekali, dia hanya merasa jika Liu Anqier adalah gadis yang baik. Tak lebih dari itu.     

"Kau rupanya salah paham, Penasihat Li. Benar memang aku tertarik kepada Dayang Liu dan dia adalah sosok yang sangat istimewa untukku. Tapi, pengabdianku kepada Yang Mulia Raja tidak dilakukan lagi. Bukankah aku telah mengatakan kepadamu itu berkali-kali? Jika aku bisa memberikan bahkan nyawaku sekalipun untuk Yang Mulia Raja. Apalagi hanya sekadar Dayang seperti dayang Liu belaka. Aku akan memberikannya dengan suka rela dan tanpa syarat apa pun juga."     

Li Zheng Xi tampak tersenyum tipis, kemudian dia mengangguk begitu saja mendengar penjelasan dari Jiang Kang Hua. Dia tak mau ikut campur dalam urusan pribadi siapa pun. Jadi lebih baik dia diam dari pada harus ikut campur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.