TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Perlombaan -Part 12



Perlombaan -Part 12

Jiang Kang Hua tampak berjalan menuju dapur istana. Dia kemudian berdiri tepat di pintu dapur kekaisaran istana karena melihat Liu Anqier yang tampak sedang sibuk seperti mencari sesuatu di dapur istana.     

Jiang Kang Hua tahu, mungkin gadis kecil itu sedang mencari bukti. Setidaknya untuk membuktikan dirinya benar dan tidak melakukan hal itu. Bahkan, tubuhnya tampak memar-memar dan luka tapi tak dirasakan sama sekali oleh Liu Anqier.     

Apa yang sebenarnya terjadi ketika Liu Anqier dikurung di dalam gudang? Kenapa bisa gadis kecil itu terluka begitu banyak? Bahkan setahu Jiang Kang Hua, terakhir kali dia membawa Liu Anqier di sana, tubuh gadis itu masih mulus.     

"Dayang Liu, tidakkah kau telah melewatkan sesuatu?" tanya Jiang Kang Hua.     

Liu Anqier menoleh, ujung bibir dan pelipisnya tampak memar, dan hal itu benar-benar membuat Jiang Kang Hua marah bukan main.     

"Apa yang terjadi pada tubuhmu? Kenapa kekuatanmu itu tak menyembuhkan tubuhmu?" tanya Jiang Kang Hua lagi.     

Liu Anqier lalu menunduk, dia seolah ingin menutupi semua luka yang ada di dalam tubuhnya. Lalu dia tampak tersenyum kaku.     

"Maafkan hamba, Panglima Jiang. Tapi hamba sendiri tidak tahu, entah kenapa sedari semalam hamba benar-benar merasa lemah, dan kemampuan saya seolah hilang begitu saja," kata Liu Anqier pada akhirnya. Dia kembali menundukkan kepalanya.     

"Ikutlah bersamaku ke taman utama istana. Semua Dayang sudah ada di sana. Hanya kau yang belum ada di sana sama sekali," ajak Jiang Kang Hua. Tapi, Liu Anqier tampak enggan untuk melangkahkan kakinya. Dia masih berdiri di tempatnya, sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam. "Kenapa?" tanya Jiang Kang Hua pada akhirnya.     

"Jika hamba tidak ikut, tidak akan menjadi masalah besar kan?" kata Liu Anqier. "Menjadi Dayang kamar Emo Shao Ye pastilah harus Dayang-Dayang yang berpengalaman. Tidak mungki hamba, Panglima Jiang. Jadi, hamba tidak ikut tidak akan mengubah apa pun kan?"     

Rahang Jiang Kang Hua mengeras, kedua tangannya mengepal kuat. Andai Liu Anqier tahu, jika kompetisi ini hanya untuk dirinya agar bisa menjadi Dayang kamar Emo Shao Ye tanpa ada Dayang dan Selir yang merasa tersinggung. Tapi, Jiang Kang Hua tidak akan mengatakan itu secara langsung. Dia kembali membalikkan badannya dan memandang Liu Anqier yang masih berdiri di tempatnya.     

"Ada banyak alasan kenapa kau harus ikut dalam kompetisi ini, Dayang Liu…," kata Jiang Kang Hua pada akhirnya. "Pertama, jika kau mengikuti kompetisi ini dan lolos, kau akan bebas dari bayang-bayang Pangeran Wu yang begitu bernafsu untuk memilikimu. Kau di sini akan aman, tidak aka nada lagi Dayang yang berani menyakitimu meski itu seujung kuku pun. Dan yang kedua, bukankah kau membenci Emo Shao Ye? Dengan kau ada di dekatnya bukankah semakin banyak kesempatanmu untuk melakukan hal yang kau inginkan?"     

"Tapi, bukankah hamba telah Panglima Jiang peringati, untuk tidak melakukan hal itu. Jika tidak hamba akan Panglima Jiang bunuh. Meski sampai detik ini hamba masih ingin untuk membunuh Emo Shao Ye,"     

"Terserah," kata Jiang Kang Hua kemudian.     

Liu Anqier kembali diam, membuat Jiang Kang Hua mendekati Liu Anqier, menghimpit tubuh Liu Anqier kemudian dia menarik dagu Liu Anqier. Apa benar hanya rajanya yang bisa menyentuh tubuh gadis ini tanpa merasakan hawa panas yang membakar tubuhnya? Dia benar-benar sangat penasaran dengan hal itu.     

Dia mendekatkan bibirnya pada bibir Liu Anqier, bahkan sebelum bibirnya menyentuh bibir itu. Tiba-tiba Liu Anqier berteriak kesakitan, sinar kuning tampak keluar dari tubuhnya. Tubuh Jiang Kang Hua terpental. Liu Anqier tampak mengerang kesakitan sambil memeluk tubuhnya sendiri. Luka-luka di dalam tubuhnya langsung menghilang, kemudian Liu Anqier… pingsan.     

Dengan cepat Jiang Kang Hua menangkap tubuh Liu Anqier yang nyaris terjatuh. Dia tampak mengerutkan kening tidak mengerti. Jika benar ini adalah sari kehidupan dari langit, berarti makhluk yang bisa menerima kekuatan itu adalah dari langit juga. Sangat mustahil bagi banga iblis sepertinya untuk bisa menyentuh Liu Anqier. Tapi bagaimana bisa, Chen Liao Xuan menyentuh gadis ini dengan mudah? Apakah karena lambang naga yang ada di dadanya itu?     

Jiang Kang Hua lantas membawa Liu Anqier berjalan ke arah taman utama istana. Tidak peduli nanti jika gadis ini menolak atau apa pun itu. Karena yang terpenting baginya sekarang adalah, gadis ini ada di sana untuk melakukan kompetisi meski itu dengan cara yang sedikit memaksa. Sudah tidak ada waktu lagi bagi Chen Liao Xuan. Sebab benda dari langit itu akan menggerogiti tubuhnya, dan akan membuat tubunya pelan-pelan menjadi abu kalau sampai tidak ditangani dengan selamat. Apalagi jika berharap Tabib istana mendapatkan penawar dari langit. Itu adalah hal yang tidak mungkin sekali akan terjadi.     

*****     

"Yang Si Qi, katakan kepada Bibi. Apa yang sebenarnya terjadi? Sudah hampir satu purnama, tapi Anqier belum juga pulang. Apa benar dia berada di rumah Guru Gong untuk belajar ilmu bela diri? Tapi kenapa, rajawali dari Guru Gong tidak kunjung datang untuk mengirimi kabar? Biasanya, rajawali itu akan membawa surat dari Guru Gong kepadaku," tanya Liu Ding Han kepada sahabat putrinya itu.     

Yang Si Qi tak bisa berkata apa-apa, kedua tangannya tampak terus memilin ujung pakaiannya. Apa yang harus dia katakana? Berbohong bukanlah hal yang baik, namun jika dia jujur, itu juga tidak akan lebih baik juga.     

"Bibi Liu, bagaimana bisa rajawali Guru Gong bisa ada di sini? Bibi Liu ingat kan kalau ini bukanlah kediaman lama Bibi. Jadi mana mungkin rajawali itu tahu kediaman kita sekarang. Di saat kediaman kita ini telah dilapisi oleh Dewa agar tidak bisa dilihat oleh orang-orang di sekitar. Tapi, Bibi Liu, percaya kepadaku. Anqier dalam keadaan baik-baik saja. Dan percayalah, setelah tiga purnama dia akan pulang, dia pasti akan memiliki kemampuan bela diri yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Untuk melindungi Bibi Liu. Dan setelah itu kita bisa kembali ke kediaman kita, kita bisa kembali ke kota. Tanpa takut akan Raja Han yang mungkin akan menagih janji agar dapat menikahi Anqier," Yang Si Qi mencoba untuk menjelaskan apa pun sesuai dengan isi kepalanya. "Bibi Liu, Anqier adalah gadis baik. Lebih baik dia tak ada di sekitar sini dulu. Sebab kalau ada di sini, pasti Raja Han akan menangkapnya. Bibi Liu tahu sendiri kan, kalau Anqier adalah gadis yang tidak bisa tinggal diam? Dia selalu suka berjalan ke mana pun yang dia mau. Dia seperti Paman Liu, yang suka berkelana untuk mencari pengalaman baru. Sabarlah, tinggal dua purnama lagi, Bibi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.