TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Perlombaan -Part 10



Perlombaan -Part 10

0Chen Liao Xuan terdiam. Dia baru sadar jika saat ini dia tak menggunakan topengnya. Dia bisa melihat bagaimana Liu Anqier memandangnya dengan tatapan nanarnya itu. Liu Anqier yang jemari mungilnya kini sudah meraba wajahnya dengan sanngat nyata.     

Keduanya kini sudah berpijak pada bumi lagi, tapi tangan Chen Liao Xuan masih merengkuh tubuh Liu Anqier dengan erat. Matanya terasa begitu panas, tapi mulutnya tampak terkatup rapat-rapat. Dia benar-benar tak tahu apa yang membuat hatinya menjadi tidak karuan seperti ini. Semua rasa nyaris ambruk jadi satu, menjadikan polemik tersendiri di dalam hatinya. Dia tidak bisa untuk mengatakan apa pun, mulutnya terlalu kelu untuk mengatakan jika dia adalah… Emo Shao Ye.     

"Kenapa… kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Liu Anqier. Kemudian dia menarik tangan Chen Liao Xuan untuk diajak pergi. Seolah dia tidak merasakan jika tubuhnya saat ini dalam keadaan sakit dan butuh pengobatan sendiri.     

Rahang Chen Liao Xuan mengeras, dia enggan beranjak dari mana pun sampai membuat Liu Anqier kembali memandang Chen Liao Xuan dengan tatapan bingungnya. Di sisi lain, dari ujung pandangan mereka, Jiang Kang Hua datang. Dia hendak memeriksa apa yang terjadi di gudang istana tapi dia melihat Liu Anqier sedang bersama dengan rajanya.     

"Chen Tao ini adalah tempat bahaya, kau harus pergi dari sini sebelum kau akan menjadi iblis sama seperti mereka. Kau tahu? Aku akan membawamu pergi dari sini, aku akan mengantarmu ke gerbang perbatasan dari alam ini. Aku—" kata Liu Anqier terputus.     

Tunggu… ada yang aneh di sini. Perasaannya aneh di sini….     

Liu Anqier kembali memandang Chen Liao Xuan, kemudian dia memundurkan langkahnya. Chen Liao Xuan tampak maju, dengan langkah tertarih dan sambil menekan dadanya yang masih terasa sakit. Wajahnya benar-benar pucat pasi sekarang.     

"Tunggu… ada yang aneh di sini. Aku ingin meluruskannya dulu…," kata Liu Anqier. Air matanya sudah jatuh di pipi, sementara Chen Liao Xuan tak bisa berbuat apa-apa. "C… Chen Tao adalah namamu? Apa benar namamu adalah Chen Tao?" tanya Liu Anqier untuk meyakinkan. Chen Liao Xuan tampak diam. "Nama Raja Iblis di sini adalah Chen Liao Xuan. Dan kau Chen Tao? Ada hubungan apa kau dengan Raja Iblis sialan itu, Chen Tao? Ada hubungan apa?!" teriak Liu Anqier. Bahkan, dia tak lagi memanggil Chen Liao Xuan dengan Tuan atau sebutan apa pun itu.     

"Nona Liu aku bisa jelaskan semuanya padamu. Aku—" kata Chen Liao Xuan terputus, saat Liu Anqier mengangkat tangannya. Kemudian dia kembali menghapus air mata yang mengalir di pipinya.     

"Kau… kau bukan Chen Tao. Kau… kau adalah Chen Liao Xuan, kau adalah Emo Shao Ye. Apakah yang kukatakan adalah benar?"     

Chen Liao Xuan tak bisa berkata apa-apa, dia tampak terbatuk dan batuk itu mengeluarkan darah. Liu Anqier kini berteriak sambil memegangi kepalanya.     

"Kau telah membodohiku! Kau telah membodohiku!" teriaknya histeris. "Kenapa aku harus menolongmu dulu! Kenapa kau harus ikut denganku dulu! Tinggal bersamaku di kediamanku! Menciumku! Apa yang kau lakukan kepadaku, Emo Shao Ye!"     

"Anqier…," lirih Chen Liao Xuan, dia hendak berjalan mendekat. Tapi Liu Anqier dengan cepat menodong Chen Liao Xuan dengan belati yang dia punya. "Aku—"     

"Jangan mendekat, jika kau mendekat aku akan benar-benar membunuhmu, Emo Shao Ye! Aku benar-benar akan membunuhmu!"     

Liu Anqier lantas ingin melepas kalung yang telah diberikan Chen Liao Xuan kepadanya. Tapi, semakin lama dia berusaha melepas kalung itu, semakin melekat ketat pada lehernya. Rasa panas leher Liu Anqier dirasakan juga oleh Chen Liao Xuan. Hingga akhirnya, satu langkahnya langsung limbung ke dalam pelukan Liu Anqier.     

Kedua tangan Liu Anqier enggan memeluk tubuh Chen Liao Xuan yang ambruk padanya. Dia langsung terduduk bahkan belati itu terlepas dari tangannya. Liu Anqier kembali berteriak frustasi karena kenyataan yang ia ketahui ini.     

Dulu, dia melihat Chen Liao Xuan adalah sosok misterius. Sosok yang mudah emosi sampai bahkan mencekiknya. Namun tiba-tiba sosok itu berubah menjadi manis dan mengikutinya sebagai manusia. Dia juga hidup beberapa hari sebagai manusia, menolongnya, juga menciumnya. Memberikan kenangan indah yang tak pernah dilupakan oleh Liu Anqier. Tapi kenapa… tapi bagaimana bisa sosok yang telah mencuri hatinya rupanya adalah Sang Raja Iblis yang telah merenggut nyawa ayahnya. Mengapa bisa seperti itu?!     

"Raja Langit apa kah kau sedang mempermainkanku, hah?! Kenapa… kenapa bisa, sosok yang telah lancang masuk ke dalam hatiku ternyata sosok itu adalah Raja Iblis yang sudah membunuh ayahku! Permainan apa yang sedang kau mainkan, Raja Langit. Permainan apa? Dan apa sekarang kau tertawa melihat semua ini terjadi kepadaku? Apa sekarang kau sudah puas telah membuatku menjadi hancur seperti ini, Raja Langit? Apa salah dan dosaku kepadamu!" teriak Liu Anqier.     

Jiang Kang Hua hanya bisa diam, dia bahkan tak bisa mengatakan apa pun selain memastikan jika Liu Anqier tidak membunuh rajanya yang saat ini sedang tak sadarkan diri dalam pelukannya.     

Liu Anqier kini menundukkan kepalanya, dia tampak menangis. Tangisan itu terjatuh di kulit Chen Liao Xuan, sehingga membiaskan sinar putih yang tampak berkilauan. Dan di bawah pohon persik itu keduanya kini sedang dalam keadaan berduka. Sementara pohon persik itu seolah memeluk mereka dengan kelopak-kelopaknya yang tampak berguguran dengan begitu indah.     

Jiang Kang Hua benar-benar tak tahu, apa hubungan keduanya di kehidupan terdahulu, tapi satu hal yang Jiang Kang Hua yakini. Jika kemungkinan besar, di kehidupan terdahulu rajanya dengan Liu Anqier adalah sepasang kekasih. Dan entah karena apa mereka sampai harus dipisahkan seperti ini. Dipisahkan bukan hanya karena jarak atau waktu, melainkan sebagai manusia dengan Raja Iblis. Dan yang lebih menyakitkan lagi, Raja Iblis itu telah menyakiti Ayah darui Liu Anqier itu sendiri. Sebuah kenyataan yang sangat menyakitkan, yang Jiang Kang Hua sendiri tak tahu, apakah makhluk lain akan mendapat karma seperti ini atau tidak. Atau malah, kesalahan apa yang telah mereka berdua lakukan di kehidupannya terhadulu? Sehingga keduanya mendapatkan takdir hingga seburuk ini.     

Jiang Kang Hua harus mempersatukan mereka. Dia harus membuat mereka bersatu setidaknya dalam hubungan yang lebik dekat lagi. Ya… satu-satunya cara agar mereka bersatu dan Jiang Kang Hua bisa mengetahui masa lalu mereka adalah dengan menjadikan Liu Anqier sebagai Dayang kamar Chen Liao Xuan apa pun yang terjadi.     

Jiang Kang Hua melihat dengan tertatih Liu Anqier berusaha bangkit dari duduknya, mengangkat Chen Liao Xuan untuk masuk ke dalam kamarnya. Jiang Kang Hua akhirnya tersenyum. Dia tahu, sebenci apa pun Liu Anqier, dia pasti akan susah untuk menyakiti Chen Liao Xuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.