TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Perlombaan -Part 2



Perlombaan -Part 2

0"Aku dan Kepala Dayang Tan sedang mengajari beberapa pekerjaan dasar menjadi seorang Dayang di sini. Benarkan itu Kepala Dayang Tan?"     

"Benar, Selir Cheng."     

"Lalu kamu datang ke sini dan merasa jika kekasih hatimu sedang kami intimidasi. Sungguh, maafkan aku jika kamu telah merasa tersinggung dengan sikapku," kata Cheng Wan Nian dengan gaya anggunnya itu.     

Rahang Jiang Kang Hua tampak mengeras, dia melihat dengan jelas bagaimana tadi rajanya mengeram kesakitan dan memegang pipinya. Kemudian rajanya menyuruhnya untuk mencari keberadaan Liu Anqier. Dan benar saja, pipi Liu Anqier teluka, bahkan Jiang Kang Hua tak tahu apakah luka di pipi Liu Anqier ini bisa sembuh atau tidak. Sebagai seorang manusia jika mendapatkan cakaran dari iblis terlebih kuku-kuku iblis itu diberi serbuk mematikan maka luka itu akan terus basah dan menganga tidak akan pernah hilang sampai dia mati. Terlebih kedua punggung tangan dari Liu Anqier terluka karena diinjak oleh Cheng Wan Nian. Sedari dulu Jiang Kang Hua sangat tak setuju kalau sampai Cheng Wan Nian menjadi selir kesayangan oleh Emo Shao Ye. Akan tetapi, rajanya itu lebih percaya dengan Li Zheng Xi. Hanya karena menurut Li Zheng Xi, Cheng Wan Nian adalah putri dari kasim tertinggi di istana ini. Kalau Sang Raja bisa menyenangkannya, maka hati dari ayahnya bisa dengan mudah diambil. Sebuah manipulasi politik dari pernikahan sampai harus pura-pura menjadikannya menjadi yang tersayang adalah hal yang sangat memuakkan. Terlebih, setelah dinobatkan menjadi selir kesayangan Sang Raja. Cheng Wan Nian semakin menjadi-jadi. Seolah tidak boleh ada wanita yang kecantikannya melebihinya, dan dalam segi apa pun itu dia harus yang mendapatkan nomor satu.     

"Baiklah, Selir Cheng. Hamba memiliki rencana indah malam ini bersama Dayang kesayangan hamba. Jadi hamba minta, biarkan dia menyelesaikan tugasnya dengan Emo Shao Ye, setelah itu hamba akan membawanya bersenang-senang,"     

Setelah mengatakan itu, Jiang Kang Hua langsung terbang bersama Liu Anqier. Liu Anqier tampak merengkuhnya dengan erat. Jiang Kang Hua merasa benar-benar tak nyaman. Bukan karena pelukan Liu Anqier. Tapi entah kenapa hawa panas dari tubuh Liu Anqier seolah menolak siapa pun yang hendak mendekatinya.     

Keduanya kini sudah kembali ke taman belakang dapur kekaisaran istana. Liu Anqier tampak menundukkan kepalanya. Ya, dia tersentuh dengan sikap baik dari Jiang Kang Hua. Karena menurutnya, hanya Jiang Kang Hua yang memiliki hati yang benar-benar baik di sini. Yang selalu menolongnya, dan selalu ada untuknya.     

"Terimakasih, Panglima Jiang," kata Liu Anqier pada akhirnya.     

"Kau tak usah tersipu malu seperti itu, Dayang Liu. Malam ini kamu benar-benar harus bermalam di tempatku."     

"Hah?" kata Liu Anqier dengan bodohnya.     

"Pangeran Wu telah mengetahui keberadaanmu, dan dia berniat untuk memintamu padaku. Untuk melayaninya. Dan malam ini aku berkata jika kita akan menghabiskan malam bersama. Yang aku khawatirkan adalah, setelah ini, akankah kita punya alasan untuk menghindarinya? Karena aku rasa hanya ada satu jalan yang bisa kau lakukan yaitu dengan menjadi Dayang kediaman Emo Shao Ye,"     

"T… tapi—"     

"Kau tenang saja, aku akan membuatmu menjadi Dayang kediaman Emo Shao Ye. Tapi, aku meminta satu hal kepadamu. Jaga Emo Shao Ye kalau tidak aku yang akan membunuhmu dengan kedua tanganku sendiri."     

Liu Anqier agaknya tak mendengarkan ucapan dari Jiang Kang Hua. Tubuhnya tiba-tiba mengeluarkan cahaya keemasan. Jiang Kang Hua ingin mendekat, tapi dia terhempas dengan sangat nyata. Tangannya tampak melepuh. Dia pernah melihat cahaya ini. Ya… ini adalah cahaya dari inti sari dari Putra Mahkota Kerajaan Langit. Namun, bagaimana bisa sampai seorang manusia bernama Liu Anqier memiliki intisari dari Putra Mahkota Kerajaan Langit. Jiang Kang Hua terbelalak saat luka-luka di tubuh Liu Anqier sembuh dengan cara yang aneh. Dia harus mencari tahu tentang Liu Anqier. Terlebih tentang rajanya, bagaimana bisa rajanya memiliki ikatan yang sebegitu kentalnya dengan Liu Anqier. Ketika Liu Anqier terluka rajanya pun merasakan luka yang sama. Terlebih sepertinya, hanya rajanya satu-satunya makhluk yang tak merasa panas dan merasa ditolak oleh tubuh Liu Anqier.     

"Kekuatanmu ini, jangan sampai ada makhluk sini yang tahu apalagi para Selir dan Pangeran Wu," kata Jiang Kang Hua memperingatkan.     

Liu Anqier tampak mengangguk, dia benar-benar tak bisa mengendalikan kekuatan dalam tubuhnya itu barang sebentar saja. Bagaimana bisa cahaya yang ada di dalam tubuhnya bisa keluar di depan Jiang Kang Hua.     

"Maafkan hamba," kata Liu Anqier takut-takut.     

Rahang Jiang Kang Hua mengeras. Dia tahu tentang intisari Putra Mahkota Kerajaan Langit karena waktu peperangan dengan Raja Iblis terdahulu. Jiang Kang Hua menyaksikan sendiri dari kejauhan. Meski dia tak bisa melihat sosok Putra Mahkota langit itu secara langsung.     

"Lekaslah membuat hidangan untuk Emo Shao Ye. Setelah itu aku akan menjemputnmu,"     

Jiang Kang Hua langsung pergi, meninggalkan Liu Anqier yang memandangnya dari kejauhan. Sementara itu, Jiang Kang Hua langsung menuju tempat di mana rajanya itu menunggunya.     

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Chen Liao Xuan saat tahu kalau Jiang Kang Hua datang. Li Zheng Xi yang ada di samping Chen Liao Xuan pun mendengarkan, dan itu berhasil membuat Jiang Kang Hua agaknya sungkan.     

"Maafkan hamba, Yang Mulia. Hamba mencari Dayang Liu di dapur istana tapi tidak ada. Akhirnya hamba mencari ke seluruh tempat. Tapi, hamba menemukan Dayang Liu sedang bersimpuh tepat di pavilion Selir Cheng. Dia bersimpuh dengan kedua tangan diinjak oleh Selir Cheng, dan pipinya ditampat entah dengan siapa sampai terluka. Tapi, hamba telah menggunakan sihir untuk menutup dan menyembuhkan luka tersebut," jelas Jiang Kang Hua. Tentu bagian masalah kemampuan Liu Anqier bagi Jiang Kang Hua tak perlu untuk Li Zheng Xi mengetahuinya. Dia harus menyembunyikan rahasia ini, sampai dia benar-benar yakin tentang apa yang menjadi kecurigaannya.     

"Kau boleh mempertahankan Dayang Liu. Tapi jangan sampai menyinggung Selir Cheng, Panglima Jiang. Kau tentu tahu putri siapa Selir Cheng itu. Semakin membuatnya senang di istana ini maka akan semakin kokoh kedudukan Emo Shao Ye di istana ini. Aku tahu kau tak menyukai ini, pun dengan Yang Mulia Raja. Tapi percayalah, jika menjadi seorang Raja itu tidaklah pekerjaan yang mudah. Ada banyak hal yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan. Itu adalah hukum alam. Dan jika kedudukan Emo Shao Ye bisa kokoh menjadi Raja Iblis dengan menyenangkan hati Selir Meng, dan Selir-Selir yang lain maka apa salahnya jika itu dicoba?"     

Chen Liao Xuan hanya diam, pun dengan Jiang Kang Hua. Faktanya memang benar, mana ada Raja yang akan mengedepankan perasaan mereka? Mereka cenderung mengalah dengan perasaan mereka demi kekuasaan mereka itu sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.