TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Titah Baru -Part 11



Titah Baru -Part 11

0Chen Liao Xuan menarik pakaian milik Liu Anqier, sampai pakaian itu terbuka, kemudian dia memaksa mulut Liu Anqier untuk terbuka dan dia langsung melumat mulut Liu Anqier. Tak berapa lama tubuh keduanya pun mulai mengeluarkan sinyal. Kemudian sesaat setelah itu luka yang diperoleh oleh Chen Liao Xuan dari Liu Anqier hilang. Chen Liao Xuan melepas panggutannya, kemudian dia menunjukkan keajaiban itu kepada Liu Anqier.     

"Kalu lihat lukaku langsung sembuh, bukan?" kata Chen Liao Xuan. Sementara Liu Anqier sudah ingin menangis. Dia benar-benar merasa sudah dilecehkan oleh Raja Iblis itu. "Tapi kekuatan ajaibmu itu hanya bekerja kepadaku," lanjutnya kemudian.     

Plak!!!     

Liu Anqier menampar Chen Liao Xuan hingga topengnya terjatuh, tapi buru-buru dia menutupi wajahnya dengan tangannya. Bahkan sekarang darah Liu Anqier menetes dari ujung jarinya karena terluka setelah menampar Chen Liao Xuan tersebut.     

"Hamba benar-benar tidak sudi, dilecehkan oleh Iblis yang telah membunuh Ayah hamba!" geramnya emosi. Dia langsung berlari keluar, membuka pintu kamar Chen Liao Xuan sambil membenahi pakaiannya dan mengusap mulutnya dengan kasar.     

Sementara Li Zheng Xi tampak memekik kaget. Tatanan rambut, pakaian, dan wajah Liu Anqier benar-benar sangat berantakan. Gadis kecil itu menangis, dan terus mengusap mulutnya, membuat dia langsung masuk ke dalam kamar Chen Liao Xuan.     

Dia kembali kaget melihat meja dan meja yang berisi manisan buah persik dan kesemek itu jatuh berantakan di lantai. Pakaian Chen Liao Xuan dan penampilannya juga berantakan. Chen Liao Xuan bersimpuh di lantai sambil menggigit bibir bawahnya, semengata topengnya tampak tergeletak dengan sempurna. Li Zheng Xi memejamkan matanya, darah harum dan segar milik Liu Anqier benar-benar menggoda indera penciumannya. Rasanya dia ingin sekali menikmati darah itu. Tapi dia cukup tahu diri untuk menahannya.     

"Yang Mulia, apa yang sedang terjadi? Bagaimana bisa Yang Mulia mencumbu Dayang Liu. Bukankah Dayang Liu milik Pangila Jiang?" kata Li Zheng Xi mengingatkan.     

Rahang Chen Liao Xuan mengeras, dia tak mengatakan apa pun, selain bangkit dari duduknya kemudian dia berdiri. Li Zheng Xi spontan memperbaiki pakaian dan ikatan rambut Chen Liao Xuan. Lalu mahkota kebesarannya tertata manis di sana. Setelah itu Chen Liao Xuan berjalan keluar. Li Zheng bisa melihat jubah Chen Liao Xuan terkoyak tapi tidak ada luka sama sekali di sana. Sama seperti apa yang terjadi oleh Liu Anqier malam itu.     

"Dayang Liu memiliki hal yang tak dimiliki oleh makhluk lain, dan hal itu adalah yangb paling aku butuhkan,"     

Mendengar hal itu, Li Zheng Xi tampak terdiam sejenak. Dia bingung dengan apa yang telah dikatakan oleh Chen Liao Xuan. Kemudian dia berjalan lebih cepat untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi di antara Chen Liao Xuan dan Liu Anqier.     

"Maksud Yang Mulia?"     

"Dia bukan manusia sembarangan. Meski sangat lemah dan bodoh dia memiliki intisari suci. Dan dengan intisari itu, aku bisa menyembuhkan luka dan kekuatanku dengan cepat hanya dengan menyentuhnya. Itulah alasan kenapa saat kalah dalam peperangan dulu aku masih bisa hidup sampai sekarang," terang Chen Liao Xuan lagi.     

Kini Li Zheng Xi agaknya paham. Apakah itu bearti ini sebuah kebetulan? Kedatngan Liu Anqier ke sini dengan dibawa oleh Jiang Kang Hua apakah benar-benar takdir?     

"Maaf, Yang Mulia. Jika benar Dayang Liu memiliki kekuatan sehebat itu. Apakah berarti di saat Yang Mulia merasa kehabisan tenaga dan purnama ke delapan tahun ini Yang Mulia tidak membutuhkan sebuah pertapaan lagi seperti biasanya?" tanya Li Zheng Xi mencoba untuk memastikan.     

"Benar. Tapi, jika kekuatannya harus dikuras sebesar itu, yang dia lakukan bukan menyentuhmu,"     

"Lalu?"     

"Dia harus melayaniku di atas ranjang,"     

Mulut Li Zheng Xi terkatup sempurna mendengar hal itu. Mengetahui jika Liu Anqier bisa mengembalikan kekuatan Chen Liao Xuan tanpa perlu untuk bertapa atau apa pun itu, adalah hal yang sangat bagus. Sebab dengan demikian, maklhuk yang berniat jahat tidakn akan lagi memiliki cela untuk mencoba menghancurkan kejayaan dari Emo Shao Ye. Namun, ritual bermalam di kediaman Sang Raja bagi seorang dayang itulah yang menjadi PR untuk Li Zhang Xi. Sebab bagaimanapun dia harus memikirkan cara yang masuk akal dan logis agar sebelum purnama ke delapan, Liu Anqier bisa menjadi Dayang kamar Sang Raja Iblis.     

"Yang Mulia Raja, jika benar itu yang terjadi. Bisakah Dayang Liu Anqier menjadi Dayang kamar Yang Mulia? Sebab dengan cara seperti itu, tidak akan menjadi perkara yang melanggar aturan istana ketika Yang Mulia meminta Dayang Liu melayani Yang Mulia. Meski nanti Panglima Jiang akan marah, hamba akan menjelaskannya. Dan, kita juga butuh persetujuan dari Kepala Dayang untuk ini semua."     

"Lantas apa yang ingin kau lakukan agar para Dayang yang lain tidak marah, para Selir tidak marah, dan para petinggi kerajaan tidak marah, Penasihat Liu?" kata Chen Liao Xuan yang agaknya meminta saran. Dia tak berani melalukan sesuatu sesuka hatinya. Dia adalah Raja yang terikat oleh segala aturannya. Dan untuk menjadikan seorang Dayang sebagai Dayang kamarnya pun tentu harus melalui proses yang sangat sulit. Terlebih, Liu Anqier adalah Dayang baru. Dayang dapur kekaisaran istana. Untuk sampai di tahap itu bahkan harus sampai ke titik mereka harus menjadi Dayang Aula Agung dulu. Li Zheng Xi benar-benar bingung untuk hal itu.     

"Sayembara, bagaimana kalau kita menggunakan itu, Yang Mulia? Beritahu kepada semua Dayang jika Yang Mulia sedang membutuhkan seorang Dayang di kediaman Yang Mulia. Pesertanya adalah semua Dayang yang ada di istana tanpa terkecuali boleh ikut. Untuk beberapa tesnya, gunakanlah beberapa tes yang Dayang Liu paling pandai dalam hal itu. Dengan seperti itu, akan mudah bagi kita membuatnya menang dan menjadi Dayang kamar Yang Mulia dengan sangat mudah."     

"Namun kalau sampai Dayang Liu kalah, dan Dayang lainnya yang menang apa yang akan kita lakukan, Penasihat Li?" tanya Chen Liao Xuan lagi. "Apa yang dia bisa dana pa yang tidak dia bisa tidak ada yang tahu. Bagaimana kita bisa berpatokan dengan hal itu,"     

"Ilmu bela diri, hamba rasa tidak semua Dayang bisa melakukannya Yang Mulia. Kemudian kita cari hal lainnya lagi yang mungkin hanya Dayang Liu yang memiliki kelebihan. Hamba akan mencaritahu untuk Yang Mulia. Namun sebelum itu, kita bicarakan ini kepada Panglima Jiang. Sebab bagaimanapun, Dayang Liu adalah Dayang kesayangan milik Panglima Jiang,"     

Chen Liao Xuan hanya tersenyum. Kesempatannya untuk semakin dekat dengan Liu Anqier sangat dekat. Lebih dekat dan menunggu waktu sebentar saja. Dia tak sabar untuk setiap hari bersama dengan Liu Anqier. Meski dia tahu, jika itu berarti dia harus memakai topeng itu setiap hari.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.