TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Titah Baru -Part 6



Titah Baru -Part 6

0"Tenang saja, Nona Liu. Bagaimana kalau kita memainkan sebuah permainan ini, aku memberimu kesempatan untuk membunuhku sebanyak apa pun yang kau mau. Dan aku akan membuatmu lebih dekat denganku. Aku ingin melihat, bagaimana rasanya jika seluruh hidupmu berada di dekat orang yang paling kau benci di dunia. Kurasa kau akan sangat menyukainya,"     

Mendengar hal itu, Liu Anqier meronta di dekapan Chen Liao Xuan. Membuat Chen Liao Xuan kuwalahan dan keduanya kembali menginjakkan kaki mereka ke tanah. Dengan cepat Liu Anqier mendorong tubuh Chen Liao Xuan kemudian dia berangsut mundur.     

"Yang Mulia, maafkan hamba telah lancang. Sepertinya hamba tidak pantas untuk berlaku seperti itu kepada Yang Mulia Raja!" kata Liu Anqier. Chen Liao Xuan kembali mengulum senyum, kemudian dia melangkah mendekati Liu Anqier. Karena ketakutannya itu, Liu Anqier langsung mengambil belatinya, dan ditodongkan kepada Chen Liao Xuan.     

"Kenapa? Bukankah kau ingin membunuhku?" tantang Chen Liao Xuan.     

"Berhenti mendekat Emo Shao Ye!" bentak Liu Anqier. Entah kenapa kedua tangannya bergetar hebat, dan itu benar-benar membuatnya ketakutan luar biasa.     

Kenapa dengan dirinya? Liu Anqier benar-benar tak menyangka, bahkan tubuhnya seokah mati suri karena Chen Liao Xuan. Semua aura menyeramkan dari Raja Iblis itu terasa sangat nyata. Bahkan rasanya kedua kakinya lemah tak bertenaga hanya karena berhadapan dengan Chen Liao Xuan. Sebenarnya, apa yang terjadi kepadanya? Kenapa dia sampai tak berdaya ini di depan Chen Liao Xuan?     

"Apa yang kau lakukan Dayang Liu? Jangan lancang!"     

Liu Anqier agaknya kaget, saat belati yang dia bawa dterhempas sempurna karena lemparan dari pedang milik Panglima Perang Jiang Kang Hua. Sehingga belati dan pedang tersebut tercantap sempurna di pohon persik yang ada di sana.     

Sambil menghempaskan tangannya, sebuah tenaga dalam keluar dari dalam tubuh Jiang Kang Hua. Kelopak-kelopak bunga yang tadi berguguran kini tampak melayang, tajamnya seperti pisau, lalu kelopak-kepopak itu menyerang Liu Anqier dengan sempurna. Dengan cepat Liu Anqier terbang. Dia memutar tubuhnya sampai kelopak-kelopak itu terhempas. Tapi, karena Jiang Kang Hua sudah emosi, dia meningkatkan tenaga dalamnya sehingga kelopak-kelopak itu menyerang Liu Anqier lagi. Satu kelopak itu mengenai lengan Liu Anqier. Liu Anqier kesakitan kemudian dia menggenggam lengannya, pun dengan Chen Liao Xuan yang merasakan sakit yang sama seperti Liu Anqier rasakan. Rahang Chen Liao Xuan mengeras, dia langsung terbang dan merengkuh tubuh Liu Anqier, membuat Jiang Kang Hua terbelalak kaget, lalu dia menarik tangannya sehingga kelopak-kelopak persik itu berjatuhan secara nyata.     

"Yang Mulia Raja, maafkan hamba!" kata Jiang Kang Hua. Dia langsung berlutut tepat di depan Chen Liao Xuan.     

Liu Anqier memandang Chen Liao Xuan, dia melepaskan rengkuhannya kepada Liu Anqier. Kemudian dia memegangi lengannya seolah kesakitan.     

Apakah tadi Raja Iblis itu terluka? Liu Anqier rasa tidak. Tapi kenapa tempat yang Chen Liao Xuan genggan sama persis seperti tempat lengannya yang terluka.     

"Panglima Jiang apa yang sedang kau lakukan? Bagaimana bisa kau hendak menyelakai Emo Shao Ye!" bentak Li Zheng Xi yang baru saja datang ke aula agung.     

Dia langsung menundukkan kepalanya, kemudian memeriksa tubuh dari Sang Raja itu.     

"Yang Mulia, apa Yang Mulia tidak apa-apa?" tanya Li Zheng Xi dengan mimik wajah cemasnya itu.     

"Tidak, aku baik-baik saja…," jawab Chen Liao Xuan. Kemudian dia melirik Liu Anqier yang kini tampak bersimpuh di tanah. Jujur, dia ingin menarik tubuh Liu Anqier ke dalam dekapannya, kemudian menunjukikan kepada dunia kalau Liu Anqier adalah takdir yang dituliskan langit untuknya. Mereka dulu memiliki ikatan yang sangat dalam. Meski Chen Liao Xuan sendiri tak tahu bagaimana dia bisa yakin akan hal itu. Untuk kemudian, dia menghela napas panjang. Dia tak bisa melakukannya karena dia adalah Emo Shao Ye. Dan semuanya di sini telah memiliki aturannya masing-masing dan tak bisa terbantahkan. "Dayang Liu kembalilah ke paviliunmu,"     

"Baik, Yang Mulia Raja!" jawab Liu Anqier pada akhirnya. Dia berlari mengambil belatinya, kemudian dia kembali berlari pergi dari tempat itu. Dan sekarang tinggal mereka bertiga yang sedang berdiri dengan mimik wajah tegangnya.     

"Panglima Jiang, apa yang sedang kau lakukan? Bagaimana bisa kau menyerang Yang Mulia Raja?" tanya Li Zheng Xi lagi. Jiang Kang Hua tampak menunduk, dia benar-benar merasa bersalah untuk itu.     

"Maafkan hamba, Yang Mulia. Hamba benar-benar menyesal. Tapi, hamba hanya ingin menolong Yang Mulia dari Dayang Liu yang menondongkan belatinya kepada Yang Mulia!"     

"Apa?!" pekik Li Zheng Xi. "Bukankah Dayang Liu adalah Dayang yang kau bawa ke sini Panglima Jiang. Bagaimana bisa kau membawa Dayang yang akan menyelakai Yang Mulia Raja? Emo Shao Ye kita!" bentak Li Zheng Xi lagi.     

"Kalian salah paham…," ralat Chen Liao Xuan pada akhirnya. Kemudian dia tampak menghela napas panjang. "Dia hanya melindungi dirinya sendiri, dia sedang ketakutan. Rasa bencinya kepadaku membuatnya ketakutan sendiri," jelasnya kemudian.     

Li Zheng Xi dan Jiang Kang Hua tampak saling pandang. Keduanya kemudian melihat arah Sang Raja itu berdiri. Memandangi pohon persik yang ada di depannya.     

"Apa maksud dari Yang Mulia Raja sebenarnya? Bagaimana bisa Dayang Liu sangat membenci Yang Mulia Raja?" tanya Li Zheng Xi pada akhirnya.     

"Dia adalah anak dari Ayah yang telah aku bunuh beberapa tahun lalu di hutan persik kita," jawab Chen Liao Xuan mantab.     

Dan keduanya kini seolah ditarik kembali ke dalam ingatan itu. Ketika mereka bertiga sedang dalam perjalanan untuk pergi ke alam manusia. Ketiganya melihat seorang tabib yang seolah hendak menyembunyikan sesuatu. Dia tertangkap oleh para prajurit kerajaan iblis. Dan setelah itu, tabib itu memohon ampun karena dia tak mencuri apa pun. Namun pada saat ada burung elang datang dan mengoyak pakaian Chen Liao Xuan hingga tanda lahir berupa naga itu tampak, tabib itu seolah tahu sesuatu. Dia hendak mengatakan sebuah hal tapi Chen Liao Xuan buru-buru menebas lehernya dengan kuku-kuku panjangnya. Yang berakibat, kuku-kuku panjang itu membuat kepala dari tabib itu terputus dari badannya dengan sangat sempurna. Dan saat itulah sebuah kilatan-kilatan petir menyambar. Seolah sebuah kutukan atas sebuah kesalahan dari masa lalu oleh Chen Liao Xuan terulang lagi. Semuanya menjadi sangat membingungkan dan menyeramkan. Hingga akhirnya, Chen Liao Xuan dan semua prajuritnya megurungkan niat mereka untuk pergi kea lam manusia. Mereka kembali ke alam mereka karena mereka tidak mau kalau sampai langit murka dengan apa yang telah Chen Liao Xuan lakukan itu.     

Dan dari yang Li Zheng Xi tahu, tabib itu bukanlah tabib sembarangan. Tabib itu adalah tabib suci yang sering bertapa, sehingga dia sangat dekat dengan langit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.