TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Titah Baru -Part 5



Titah Baru -Part 5

0Liu Anqier terdiam, kemudian dia tampak tersenyum getir. Dia menghela napasnya panjang, kemudian dia berjalan bersama dengan Lee Huanran lagi.     

"Dayang Lee—"     

"Huanran, bisakah kau memanggilku Huanran saat kita tidak sedang berada di dapur istana?" ucap Lee Huanran. Liu Anqier pun tersenyum simpul, membuat Lee Huanran terkekeh.     

"Dari yang kau tahu semengerikan apa sosok Emo Shao Ye itu?" tanya Liu Anqier pada akhirnya.     

Lee Huanran kini berjalan mendahului Liu Anqier, kemudian dia tampak tersenyum simpul. Memandang Liu Anqier dengan tatapan jenakanya.     

"Mungkin kau pikir, setelah melihat dia memakai topeng seperti itu, kau akan membayangkan betapa mengerikannya Emo Shao Ye, bukan? Atau jika dibandingkan, bayanganmu akan tertuju pada Pangeran Wu. Apa tebakanku itu benar?" mendengar itu, Liu Anqier kembali tersenyum, kemudian dia mengangguk jujur. Memang, jenis apa lagi memang? Seorang Raja iblis bukankah harus mengerikan seperti itu? Betanduk, memiliki mata besar di kening yang tampak merah, bertaring, dan dari mulutnya selalu mengeluarkan liur yang menjijikkan. "Jika itu yang kau harapkan, maka berhentilah, Nona Liu. Sebab harapanmu itu salah besar!" semangat Lee Huanran. "Mungkin Raja Iblis terdahulu memang seperti itu, dia memiliki dua tanduk besar di kepalanya, sebuah mata besar dan merah di keningnya, dan taringnya mengeluarkan liur yang sangat menjijikkan. Setiap hari dia membutuhkan darah segar gadis suci untuk meningkatkan kemampuannya. Namun setelah kematian Raja Iblis, langit agaknya merasa bersalah, langit memberikan takdir sebuah hadiah. Munculnya Raja Iblis yang baru dari bangsa kami. Bukan keturunan dari Raja Iblis terdahulu mana pun. Dia benar-benar sosok yang dikirim oleh langit. Meski dia sudah berubah dalam bentuk Raja Iblis terburuknya, tetap saja paras tampannya itu tak berubah sama sekali, yang berubah hanyalah rambut hitamnya yang memutih, kornea matanya yang merah, taring yang benar-benar bersih dan tatapan dingin yang sangat menakutkan. Oh ya, tanduknya juga ada. Tapi dia malah tampak sangat gagah dengan perubahan wujudnya yang seperti itu. Kami bangsa Iblis sangat jarang melihat perubahan wujud dari Raja Iblis. Sebab ketika dia sedang berperang kami tak pernah bisa melihatnya. Kalau dia dalam bentuknya sekarang, dia seperti manusia. Ah, bukan… dia malah tampak seperti Dewa. Wajahnya sangat tampan, kau tahu, dan yang penting dari itu semua adalah, wajahnya sangat cantik dan lembut. Benar-benar tidak cocok jika disebut sebagai Raja Iblis. Dan mungkin, itu juga yang menjadi salah satu alasan kenapa para petinggi kerajaan cukup ragu menjadikannya sebagai Raja Iblis selama ini. Karena wajahnya yang bahkan seperti Dewa, bukan mengerikan seperti Iblis."     

Liu Anqier kembali tersenyu. Mengingat wajah tampan tapi sangat lembut dan terkesan cantik, entah kenapa dia selalu mengingat Chen Tao. Ya, Chen Tao… sosok yang telah mencuri ciuman pertamanya.     

"Huanran, sepertinya aku telah kehilangan sesuatu. Bisakah kau pergi ke kamar kita terlebih dahulu? Nanti aku akan menyusulmu,"     

"Tapi—"     

"Percayalah ini hanya sebentar. Aku harus mengambil barangku yang sangat berharga!"     

Liu Anqier langsung berlari sekuat tenaga, sampai dia menghilang di balik sebuah bangunan. Liu Anqier tampak mengintip, memastikan Lee Huanran telah kembali ke kamarnya. Kemudian dia menghela napas panjang, ya… Liu Anqier ingin melihat pohon persik itu dulu. Agar setidaknya rasa rindunya dengan kediamannya sedikit terobati. Dengan sedikit mengendap-endap untuk melewati beberapa prajurit kerajaan, Liu Anqier akhirnya bisa lolos juga menyelinap masuk ke dalam sebuah taman yang ada pohon persik itu. Liu Anqier kemudian melangkah mendekati pohon persik itu, dia berdiri tepat di bawah pohon persik sambil menengadahkan tangannya. Bunga-bunga pohon persik semakin tampak lebar, bermekaran dengan begitu indah dan sempurna.     

Liu Anqier mendongakkan kepalanya, kemudian dia memutar tubuhnya sambil menengadahkan kedua tangannya. Pakaian yang ia kenakan tampak berputar juga, membuat Liu Anqier tampak menari di bawah pohon persik yang sedang berbunga dengan sangat lebat itu.     

Di sisi lain, para Selir istana, Li Zheng Xi, Jiang Kang Hua, dan para petinggi kerajaan lainnya tampak melihat bagaimana pohon persik itu berbunga dengan begitu lebat dan kelopak-kelopaknya berguguran dengan sangat nyata. Bahkan pohon persik itu tampak sedang mengeluarkan cahayanya.     

"Kenapa pohon persik di aula istana berbunga dan bersinar begitu indah?" gumam mereka di tempat yang berbeda.     

Sementara itu, Chen Liao Xuan tampak menoleh, dia baru saja mandi dan harus dikagetkan oleh kelopak-kelopak bunga persiknya yang berguguran. Bahkan sekarang, dia hanya mengenakan pakaian hitamnya untuk tidur harus bergegas berjalan keluar, sehingga membuat pelayan yang melayaninya harus menundukkan kepalanya kemudian memilih mundur. Sementara Chen Liao Xuan, menggeser pintu kamarnya, dia tampak terpaku melihat Liu Anqier menari di bawah pohon persik itu, membuat pohon persik itu bersinar dan menampilkan bunga-bunga yang begitu banyak dan sangat indah. Sejenak Chen Liao Xuan tampak tersenyum, dia tak pernah bisa membayangkan jika hal itu bisa terjadi. Sebuah keajaiban yang sangat indah, kontras dengan kenyataan jika di sini adalah alam iblis berada.     

Chen Liao Xuan mengambil topengnya, kemudian dia mengikat kedua tangannya di belakang punggung sambil berjalan mendekati Liu Anqier. Sambil menghentakkan kakinya ke bumi, Chen Liao Xuan langsung terbang, menarik tubuh Liu Anqier untuk terbang ke atas pohon persik itu.     

Liu Anqier terdiam, matanya tampak berkaca-kaca. Ini seperti reka adegan yang ia perankan. Sebuah adegan dari dirinya dengan Chen Liao Xuan beberapa waktu yang lalu.     

"S… siapa kau?" tanya Liu Anqier pada akhirnya.     

Chen Liao Xuan ingin sekali melumat bibir merah itu. Tapi dia berusaha kuat untuk menahannya. Dia adalah Raja Iblis, dan yang lebih dari itu adalah, sebuah fakta yang tak bisa dielak kalau dialah yang membunuh Ayah dari Liu Anqier. Bagaimana perasaan dari Liu Anqier ketika tahu dia adalah pembunuh ayahnya saat dia membuka topeng ini? Ya… sebuah pembatas rasa yang dimiliki olehnya dan Liu Anqier adalah topengnya ini.     

"Kenapa kau bertanya siapa aku? Bukankah kau tahu jika aku adalah Emo Shao Ye," kata Chen Liao Xuan. Sebuah senyum tampak terpampang manis di balik topeng bajanya. Membuat Liu Anqier begitu ingin membuka topeng itu. Pelan, Liu Anqier mengambil belati yang ada di balik pakaiannya. Namun, saat dia ingin menancapkan pisau itu di perut Chen Liao Xuan, dengan cepat Chen Liao Xuan menahannya. Lagi, Chen Liao Xuan tersenyum kecut. Melihat betapa benci Liu Anqier lewat bola mata indah itu begitu sangat menyakitkan hatinya. Dia ingin sekali melumat bibir merah itu tapi dia tahan dengan sekuat tenaga.     

"Kenapa? Apakah kau begitu ingin membunuhku, Nona Liu? Mengingat jika aku adalah yang membunuh ayahmu beberapa tahun yang lalu?" tanya Chen Liao Xuan. Liu Anqier terbelalak kaget, dia tak menyangka jika Raja Iblis itu mengingat jelas apa yang telah Chen Liao Xuan kakukan kepada ayahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.