TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Titah Baru -Part 4



Titah Baru -Part 4

0Semua orang yang ada di sana langsung mendongakkan wajahnya, kemudian mereka memandang Liu Anqier dengan tatapan tak sukanya. Li Zheng Xi yang melihat itu tampak menghela napas panjang.     

"Ini adalah keputusan Emo Shao Ye, tidak ada yang bisa membantah. Jika dengan ini kalian mengucilkan Dayang Liu, kalian akan mendapatkan hukuman berat," setelah mengatakan itu, Li Zheng Xi langsung menebas jubahnya. Dia lantas kembali masuk ke dalam balai agung.     

Sementara Zhao Mimi tampak berdehem, kemudian dia memandang Liu Anqier sekilas. Entah kebetulan karena Liu Anqier adalah dayang yang dibawa oleh Sang Panglima dari Emo Shao Ye yang mereka memiliki hubungan sangat dekat. Akan tetapi memang, kejadian ini baru pertama kali terjadi. Selama ini Emo Shao Ye paling benci didekati oleh siapa pun, termasuk orang asing. Dua sosok yang selalu di dekatnya dan yang paling berani dengan Emo Shao Ye. Sementara yang lain, bahkan Selir kesayangan Emo Shao Ye pun hanya memiliki waktu-waktu tertentu untuk berdua dengan suaminya itu.     

"Ehm, baiklah. Ini sudah larut, kita kembali ke kamar masing-masing untuk besok mempersiapkan hidangan kepada Emo Shao Ye," titahnya kemudian. Dia lantas berjalan terlebih dulu diikuti oleh para Dayang yang ada di sana.     

"Hari ini kau telah berbuat melebihi batas Dayang Liu, dan kau tahu apa yang akan kau alami setelah kesalahan yang kau perbuat ini!" Lim Jingmi lantas pergi, meninggalkan Liu Anqier. Dibuntuti oleh Dayang-Dayang yang lainnya.     

Liu Anqier menebak, jika Lim Jingmi adalah senior di sini. Karena melihat betapa banyak pengikutnya. Bahkan bukan dari kalangan Dayang yang memakai seragam berwarna merah, akan tetapi Dayang yang memakai seragam berwarna sama sepertinya juga.     

"Dayang Liu, kau tidur di mana? Apakah kau tidur di pavilion Kepala Dayang Zhao?" tanya Lee Huanran.     

"Oh, ya," jawab Liu Anqier bingung. Lee Huanran langsung merengkuh lengan Liu Anqier. Kemudian keduanya berjalan melewati taman tengah istana.     

"Dayang Liu, bolehkah aku memanggil namamu saja? Anqier… namamu sangat bagus…," puji Lee Huanran. Liu Anqier tampak mengangguk kemudian dia menampilkan seulas senyum tipisnya. "Sekali lagi selamat Anqier, kau telah menjadi Dayang pertama dan satu-satunya yang mendapatkan titah sebesar ini oleh Emo Shao Ye. Aku tahu jika Dayang Leem tadi sangat kesal kepadamu dan dengan beberapa pengikutnya. Kau tahu, dia adalah Dayang baru sama seperti kita. Hanya bedanya dia adalah Dayang yang dua bulan lebih awal berada di sini. Akan tetapi kurasa untuk bersikap congkak seperti itu adalah salah, dia adalah bangsa manusia, yang dibawa khusus oleh Pangeran Wu. Karena dia menjadi Dayang kesayangan Pangeran Wu, yang paling pandai menyenangkan Pangeran Wu di atas ranjang, itulah kenapa dia menjadi Dayang kesayangan, dank arena pamornya yang sudah menyebar ke seluruh Dayang di seluruh bagian istana, dia menjadi disegani oleh semua Dayang, dan kemungkinan besar dia satu-satunya kandidat yang akan menjadi Kepala Dayang dan akan bekerja di aula agung. Tapi, siapa sangka… malah kau yang mendapatkan kesempatan lebih cepat dari dia. Pasti dia sangat marah besar sekarang," Lee Huanran tampak tertawa, dia sudah membayangkan bagaimana ekspresi dari Leem Jingmi semalaman ini. "Dan kau tahu, cita-citanya adalah untuk menjadi Dayang pribadi kamar Emo Shao Ye, bisa memanjakan Emo Shao Ye hingga dia memiliki kesempatan mengandung keturunan dari Emo Shao Ye. Dan dengan seperti itu dia akan menjadi seorang Selir dengan sangat sempurna. Bukankah itu lucu?"     

"Sudahlah, kau tak boleh mengatakan hal buruk kepadanya. Biarkan dia melakukan apa pun yang dia suka. Sebisa mungkin kita jangan pernah mengusiknya," kata Liu Anqier.     

"Kenapa? Sekarang kau memiliki kedudukan tertinggi di sini sebagai Dayang dapur istana. Kenapa kau harus takut? Kau bahkan bisa memerintahnya sesuka yang kau mau," kata Lee Huanran lagi. Liu Anqier hanya menghela napas, kemudian dia memandang langit malam di alam iblis ini. Rupanya, langit malam di sini sama seperti di alam manusia. Angin pun berembus sepoi-sepoi membuat Liu Anqier memejamkan matanya sekilas. Kemudian, sebuah kelopak bunga persik terjatuh tepat di telapak tangannya, membuat Liu Anqier agaknya mengerutkan kening bingung.     

Di alam iblis ada pohon persik? Apa ini benar-benar nyata? Liu Anqier tampak menoleh, pada asal angin berembus, dia seolah tengah mencari di mana gerangan pohon persik itu. Dan saat dia menoleh pada arah rembulan yang tampak menggantung tinggi, di bawahnya berdiri gagah sebuah pohon persik dengan bunga-bunga yang penuh. Bahkan kelopaknya tampak nyata, menorehkan warna merah jambu di cakra wala yang kelabu. Liu Anqier tampak tersenyum, untuk kemudian dia mengingat akan satu hal.     

"Pohon itu…," gumam Liu Anqier. Ya, pohon persik itu persis sekali dengan pohon persik di kediamannya. Benar-benar persis, hanya ada satu di istana ini dan satu-satunya. Liu Anqier menebarkan pandangannya lagi, mungkin saja dia telah salah sangka. Tapi benar, apa yang dia lihat memang benar. Hanya ada satu pohon persik dan tinggi serta bentuk pohon itu benar-benar persis seperti pohon persik di kediamannya.     

"Anqier, apa yang kau lihat?" tanya Lee Huanran yang agaknya bingung. Untuk kemudian dia memandang pada arah pandang Liu Anqier sekarang. "Oh, itu adalah pohon kehidupan milik Emo Shao Ye,"     

"Pohon kehidupan? Itu adalah pohon persik, Dayang Lee," kata Liu Anqier meralat. Lee Huanran pun menganggukkan kepalanya.     

"Ya, aku tahu itu adalah pohon persik. Pohon persik satu-satunya yang tumbuh tepat saat kedatangan Emo Shao Ye ke sini. Pohon persik itu oleh para petinggi kerajaan disebut dengan pohon kehidupan milik Emo Shao Ye. Karena jika Emo Shao Ye dalam keadaan tidak baik-baik saja, pohon itu akan layu dan kering. Terlebih, ada masa di mana Emo Shao Ye kehilangan kekuatannya dan dia bersemedi di sebuah goa. Pohon itu akan benar-benar kering dan hampir mati. Namun, ketika Emo Shao Ye pulih atau dia dalam suasana hati yang baik, pohon itu akan berbunga. Hanya saja katanya, tepat setelah Emo Shao Ye menghilang kemudian kembali bunga-bunga pohon itu tampak sangat lebat. Berbeda dari biasanya. Semua berpikir jika Emo Shao Ye sedang dalam perasaan yang gembira."     

"Apa bisa seperti itu?" tanya Liu Anqier agaknya bingung. Dia juga mengingat pohon persik di rumahnya. Yang tiba-tiba berbunga tepat saat Chen Liao Xuan datang ke rumahnya. Padahal pohon itu, selama dia hidup di sana, tak pernah sekalipun berbunga. Bagaimana bisa dua pohon yang sama persis juga memiliki keajaiban yang sama persis juga?     

"Ya, benar… dan kau lihat sekarang. Bukankah bunga-bunga itu tampak sangat indah? Aku rasa Emo Shao Ye sangat menyukai makananmu. Itu sebabnya dia sangat bahagia, atau jika tidak mungkin Emo Shao Ye sedang bercinta dengan Selir Cheng,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.