TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ingat Kembali -Part 17



Ingat Kembali -Part 17

0Pagi ini, Wu Chong Ye mengerahkan semua pasukannya untuk datang ke alam manusia. Dia sedang membutuhkan kesenangan darah segar untuk bisa memulihkan tenaganya karena luka yang diberikan oleh Chen Liao Xuan. Dan dia berjanji akan membalaskan sakit hatinya kepada Raja Iblis itu jika dia sudah berhasil mengumpulkan pasukannya sendiri. Pasukan yang berani mati untuknya dan untuk mengkhianati Sang Raja.     

Semua gadis-gadis suci yang ada di alam manusia tampak panik kebingungan. Para orangtua menyembunyikan putri-putri mereka yang masih suci itu di tempat teraman yang mereka bisa. Mulai dari tumpukan jerami atau bahkan gentong-gentong yang ada di rumah mereka.     

Mereka ketakutan, kalau putri-putri mereka yang masih suci akan diambil oleh bangsa iblis. Sehingga sekarang ini, para orangtua memilih menikahkan putri-putri mereka saat usia mereka masih sangat belia. Hanya karena, jika mereka telah menikah dan sudah tersentuh maka mereka akan terhindar dari jeratan pasukan iblis. Meski begitu para pemuda diculik untuk dijadikan prajurit di kerajaan iblis tersebut.     

Huru-hara ini sudah terjadi cukup lama, hingga membuat penduduk bumi kehilangan banyak sekali kehilangan anggota keluarga mereka. Tidak ada yang bisa mereka harapkan, kecuali bisa bernapas untuk setiap harinya saja itu sudah lebih dari cukup.     

"Di mana gadis kecil itu, di mana?!" teriak Wu Chong Ye. Dia kembali ke kota Han, tapi gadis yang ia temui di pasar beberapa waktu yang lalu kini tak tampak batang hidungnya sama sekali.     

"Kami telah menyusuri di berbagai tempat Pangeran Wu. Tapi, tidak kami temui di mana pun keberadaan gadis yang Pangeran Wu temui beberapa waktu yang lalu," jelas salah satu prajurit yang ada di sana. Bahkan, kini sudah ada puluhan gadis dan puluhan pemuda yang telah mereka tangkap.     

"Di mana gadis tengik itu! Aku harus mendapatkannya agar aku bisa menghancurkan Emo Shao Ye! Aku telah kehilangan banyak harga diri gara-gara Raja Iblis sialan itu!"     

Di sisi lain, Yang Si Qi tampak berlari terbirit-birit, dia langsung mendekati Liu Anqier dengan mimik wajah paniknya.     

"Apa yang sedang terjadi, Si Qi? Apakah ada penyamun atau kau dikejar hewan liar?" tanya Liu Anqier. Wajah sahabatnya itu tampak memerah, dia benar-benar terlihat panik dan ketakutan luar biasa.     

"Anqier, ini benar-benar bahaya! Kota Han benar-benar dalam keadaan bahaya! Saat ini pasukan bangsa iblis kembali menyerang kota Han, puluhan gadis dan pemuda yang masih suci diambil paksa oleh mereka. Dan posisinya sekarang, Tuan Muda Lin sedang bertugas menemani perang Panglima Kang di sisi barat kerajaan Han. Jadi posisinya tidak ada satu pasukan kerajaan terkuat pun yang ada di sini. Semua prajurit dikerahkan pun mereka banyak yang kalah dan mati. Ini benar-benar dalam kondisi yang sangat gawat, Anqier. Benar-benar gawat!"     

"Lantas kenapa begitu banyak pemuda dan gadis yang diambil, Si Qi? Bukankah yang mereka butuhkan hanyalah gadis-gadis suci yang darahnya akan diambil kemudian mereka dijadikan alat pemuas nafsu bejat mereka?"     

"Karena kabarnya Pangeran Wu Chong Ye, keturunan dari Raja Iblis terhadulu ingin membuat pasukan sendiri untuk melawan Emo Shao Ye dan menggeser kedudukannya. Percayalah, di dalam alam iblis pun pertarungan perebutan kekuasaan tidak ubahnya dengan bangsa manusia."     

Mendengar hal itu, Liu Anqier tampak meremas belati yang diberikan oleh Lin Qiang Long. Bukankah ini adalah kesempatannya untuk menyusup dengan rombongan gadis-gadis yang sedang ditangkap itu? Dengan hal itu dia bisa masuk ke dalam alam iblis tanpa susah payah. Menjadi salah satu dayang yang ada di sana, kemudian dia bisa memiliki banyak kesempatan untuk bertemu Emo Shao Ye, dan kesempatannya untuk membalaskan dendam atas kematian ayahnya akan sangat banyak.     

"Si Qi, bisakah kau membantu dan berjanji satu hal kepadaku?" ucap Liu Anqier pada sahabatnya.     

Yang Si Qi tampak terdiam sejenak kemudian dia memandang sahabatnya itu. "Jangan bilang kau akan menyusup dengan mereka agar kau bisa balas dendam dengan apa yang telah Emo Shao Ye lakukan kepada Paman Liu?" tebak Yang Si Qi, Liu Anqier mengangguk kuat. "Tidak, Anqier. Apa kau bodoh? Apa kau telah kehilangan kewarasanmu? Kau tahu siapa Emo Shao Ye? Bahkan sebelum kau menyentuh kulitnya kau sendiri yang akan mati sia-sia, kau tahu itu?"     

"Percaya kepadaku, Si Qi, aku pasti akan baik-baik saja! Aku memiliki senjata yang ampuh untuk membunuh Emo Shao Ye atau bahkan semua iblis di dunia ini!" keras kepala Liu Anqier.     

"Anqier, apa kau tak tahu apa yang akan para iblis itu lakukan kepadamu sebelum kau menjadi dayang-dayang istana mereka?" kata Yang Si Qi lagi. "Kau akan disuruh untuk memuaskan hasrat mereka, menari dan melayani minuman-minuman mereka sampai kau dinyatakan lolos sebagai dayang-dayang istana. Kalau kau menolak kau akan dibunuh dan akan dijadikan santapan lezat anjing-anjing mereka. Apa kau tahu itu, Anqier? Apa kau sudah siap melayani para iblis yang bukan hanya sifatnya saja yang busuk tapi wajah mereka juga? Apa kau tak merasa jijik dengan mereka?"     

Anqier terdiam, jika ditanya hal seperti itu maka jawaban dia adalah tidak tahu. Apa yang harus dia lakukan? Dia sama sekali tak tahu. Dia pun akan merasa sangat jijik jika memang benar harus melayani para iblis itu. Akan tetapi dia tak punya pilihan lain. Ini adalah satu-satunya pilihan yang harus dia ambil agar dia bisa masuk ke dalam alam iblis untuk balas dendam.     

"Kau tahu aku sangat menyayangi Ayah lebih dari siapa pun, Si Qi. Jadi aku mohon kepadamu, tolonglah izinkan aku. Bagaimana kalau seperti ini, dua purnama. Berikan aku waktu dua purnama, Si Qi, jika aku tak bisa kembali lagi ke sini, kaku bilanglah kepada Ibu apa yang sebenarnya terjadi."     

"Lantas, apa yang harus kukatakan kepada ibumu? Kau jangan membuatku gila, Anqier!"     

"Katakanlah kepada Ibu, jika aku sedang menimba ilmu bela diri di kediaman Paman Huang. Dan tak sempat izin kepada Ibu dulu. Jadi, dua purnama ini aku ada di sana dan akan sangat serius berlatih sehingga tidak bisa diganggu oleh siapa pun. Aku mohon, Si Qi. Ibu akan percaya, aku harus siap-siap untuk menyelinap bersama dengan para tawanan itu,"     

"Tapi—"     

Ucapan Yang Si Qi pun terhenti, saat Liu Anqier sudah berlari sekuat tenaga menuju perbatasan hutan pinus.     

"Ya Tuhan, Anqier. Kenapa kau selalu menantang maut seperti ini? Apa kau bodoh? Bagaimana jika terjadi apa-apa kepadamu," Yang Si Qi pun menangis kemudian dia masuk ke dalam pondok.     

Sementara itu, Liu Anqier sudah berada di perbatasan hutan persik. Mengendap-endap menunggu rombongan dari tawanan itu lewat. Dia bisa melihat sosok kemarin yang mengejarnya itu ada di sana bersama dengan para prajuritnya. Tapi, dia tak peduli karena dia fokus dengan kedatangan rombongan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.