TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ingat Kembali -Part 18



Ingat Kembali -Part 18

Jiang Kang Hua tampak duduk tegap di atas kuda hitamnya. Pandangannya menebar pada para peajuritnya yang kini sedang berlatih pedang. Kelopak bunga-bunga persik tampak berjatuhan di antara seni bela diri itu. Sehingga membuat semuanya seperti sebuah tarian pedang di antara indahnya kelopak bunga persik yang berguguran. Benar-benar sangat kontras dari mereka, sang bangsa yang mengerikan yaitu bangsa iblis.     

Jiang Kang Hua tampak tersenyum puas, setidaknya kemampuan bela diri pedang prajurit barunya kini meningkat dengan sangat pesat. Pergerakannya bahkan lebih lincah dan cepat, apalagi dalam menghindari serangan dari berbagai sisi. Jika terus seperti ini Jiang Kang Hua yakin, untuk seterusnya dia akan memiliki tentara perang yang tidak akan pernah terkalahkan oleh bangsa mana pun juga. Termasuk, bangsa dari kerajaan langit. Tapi, semua ini bukanlah serta merta mereka bis amelakukannya sendiri. Sebab yang paling utama dari keberhasilannya ini tidak lain karena Chen Liao Xuan. Ya, rajanya itu saat ini seolah sedang menyibukkan diri. Dia bahkan nyaris tak pernah istirahat sekalipun. Dia terus dia turun tangan sendiri dalam melatih para prajurit baru, memeriksa bagian inti dari istana, bahkan kinerja budak-budak beserta dayang-dayang baru. Dan malamnya dia akan menyibukkan diri dengan buku-buku serta pekerjaan istana lainnya. Bahkan sampai Selir Cheng selalu diabaikan oleh Chen Liao Xuan. Ya… benar, Selir Cheng kini diabaikan, tepatnya setelah Sang Raja hilang dalam peperangan itu.     

Tapi, ketenangan Jiang Kang Hua agaknya terganggu. Saat hidungnya mengendus bau manusia. Bukan… ini bukan bau manusia biasa. Tapi ini bau…..     

Jiang Kang Hua langsung menebarkan pandangannya, matanya tertuju pada ranting yang tampak bergerak dengan aneh. Dia melihat Liu Anqier bersembunyi di balik semak-semak itu, memandang pada satu titik yang dia sendiri tidak tahu apa yang gadis kecil itu tunggu.     

"Dasar manusia aneh….," gumam Jiang Kang Hua. "Jangan sampai dia membuat rusuh dan tertangkap salah satu prajurit di sini. Kalau tidak, dia benar-benar akan tamat,"     

Jiang Kang Hua mengabaikan keberadaan Liu Anqier, sampai dia melihat rombongan dari Wu Chong Ye. Dia tampak mengerutkan keningnya, bagaimana ada Wu Chong Ye dan rombongannya ada di sini? Beberapa prajurit kerajaan dia kerahkan secara diam-diam, dan… puluhan manusia?     

Jiang Kang Hua lantas menarik tali kudanya. Kudanya pun berjalan mendekati rombongan dari Wu Chong Ye. Sambil mengangkat tangannya, rombongan Wu Chong Ye pun menghentikan langkahnya.     

"Ada apa ini, Pangeran Wu? Bagaimana bisa kau bawa banyak prajurit istana untuk ikut serta denganmu, untuk menjalankan misi pribadimu itu? Dan… kenapa kau membawa begitu banyak manusia? Apa yang hendak kau lakukan ini? Bangsa iblis tak kurang apa pun sehingga kau membutuhkan banyak manusia untuk kau jadikan budak. Terlebih, jika istana langit tahu tentang ini, bangsa iblis akan ada dalam keadaan bahaya!"     

Wu Chong Ye tampak tertawa kemudian dia melirik Jiang Kang Hua dengan tatapan dinginnya. Sedikit melecehkan seolah tidak ada yang pantas dalam hal apa pun di sini kecuali dia. Ya, karena dia adalah Pangeran asli dari bangsa iblis. Dia keturunan langsung dari Raja Iblis sebelumnya.     

"Tenanglah, Panglima Jiang. Aku hanya mencari beberapa gadis dan pemuda yang masih suci. Mereka akan aku jadikan prajurit kerajaan dan para dayang. Apa kau tak tahu jika kita telah kekurangan prajurit karena peperangan melawan siluman rubah dan siluman air beberapa waktu lalu? Dan dayang-dayang istana tentunya kau sangat menyukainya, bukan? Mereka akan sangat membantu pekerjaan istana. Terlebih dari yang aku dengar, bukankah Selir Cheng dan Selir Lim sedang dalam pertarungan sengit? Mereka berdua berlomba-lomba untuk mencari dayang terbaik di istana. Dan aku telah memberi mereka solusi untuk itu, bukan?"     

Rahang Jiang Kang Hua mengeras, dia sama sekali tak menyangka jika ucapannya akan dimentahkan oleh Wu Chong Ye.     

Wu Chong Ye pun mengajak kembali pasukannya untuk berjalan melewati gerbang menuju alamnya. Jiang Kang Hua tampak terdiam. Tapi kemudian, dia memandang rombongan manusia yang telah masuk ke gerbang iblis itu.     

"Sialan!" umpatnya. Dengan cepat dia memacu kudanya untuk segera berada di gerbang alam iblis itu. Mengambil sosok berjubah abu-abu yang terus menundukkan kepalanya. Sialan! Dia telah terkecoh! Ramuan apa yang telah diminum sosok itu sampai dia tak mengenali aromanya!     

Mata Jiang Kang Hua terbelalak, saat sosok itu telah berhasil sempurna masuk ke dalam gerbang itu. "Sial!" umpat Jiang Kang Hua lagi. Ya, siapa pun dari bangsa mana pun termasuk manusia, sekali dia masuk ke wilayah bangsa siluman iblis, maka dia tidak akan pernah bisa keluar dari sana kecuali Sang Raja memberi perintah. Dan bagaimana sosok itu bisa senekat ini?     

"Liu Anqier!" geram Jiang Kang Hua.     

Dia langsung mendekati sosok itu, menarik tubuh sosok itu sampai sosok itu agaknya terjingkat kaget. Kemudian dia menaruh tubuh sosok itu di depannya. Wu Chong Ye yang agaknya melihat kerusuhan itu pun tampak membalikkan badan, mengentikan langkah kudanya yang memelan.     

"Apa yang kau lakukan Panglima Jiang?" tanya Wu Chong Ye dengan tatapan sinisnya.     

Jiang Kang Hua menekan tengkuk sosok itu, sampai wajahnya tidak terlihat sama sekali. "Aku meminta satu gadis ini. Kau tak keberatan, bukan? Aku ingin bersenang-senang dengannya malam ini. Sama sepertimu, aku ingin tahu bagaimana rasanya bercinta dengan manusia," kilah Jiang Kang Hua.     

"Bukankah ucapanmu itu kurang sopan kepada Pangeran Wu Chong Ye keturunan asli dari kerajaan iblis!" bentak Wu Chong Ye lagi.     

Jiang Kang Hua tampak menyeringai, untuk kemudian dia memberi hormat kepada Wu Chong Ye.     

"Maafkan hamba, Pangeran Wu. Hamba meminta satu gadis ini untuk hamba ajak bercinta semalam. Hamba rasa satu saja tidak akan membuat Pangeran Wu rugi, bukan?" katanya dengan sangat sopan. Wu Chong Ye tampak sangat puas dengan hal itu. Bagaimana tidak, Jiang Kang Hua sama halnya dengan Chen Liao Xuan. Tipikal sosok kurang ajar yang tak tahu diri kepadanya.     

"Baiklah! Anggap saja itu hadiah, karena kau telah mengizinkan mereka masuk,"     

"Terimakasih atas kebaikan Anda, Pangeran Wu!"     

Setelah itu, rombongan Wu Chong Ye pun pergi. Membuat Jiang Kang Hua menarik jubah abu-abu yang menutup kepala sosok itu. Dia tampak mengeram, ingin sekali dia mencekik sosok itu sekarang juga.     

"Apa yang kau lakukan di sini, Nona Liu Anqier? Bukankah sudah kuperingatkan kepadamu, jangan sekali-kali mendekati hutan persik itu? Lantas kenapa kau malah menyelinap pada rombongan tawanan tadi. Apa kau gila?"     

Liu Anqier tampak memandang Jiang Kang Hua yang masih mendekapnya, matanya tampak nanar. Bahkan hidungnya tampak merah sekarang, untuk kemudian dia memalingkan wajahnya.     

"Turunkan hamba, Panglima Jiang. Kau adalah Panglima Perang kerajaan iblis dan hamba adalah seorang tawanan dari Pangeran Wu. Saya ingin kembali bergabung kepada mereka,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.