TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ingat Kembali -Part 14



Ingat Kembali -Part 14

0Jiang Kang Hua tampak terdiam sejenak, kemudian dia memandang Li Zheng Xi dengan tatapan bingungnya. Di kehidupannya yang dulu? Jika Li Zheng Xi ingat setiap detil tentang apa yang terjadi dulu di kehidupannya pasti dia juga tahu dia dulu dari kalangan apa, dan siapa tuannya.     

"Sebenarnya kau ini siapa, Penasihat Li?" tanya Jiang Kang Hua penuh selidik. Li Zheng Xi tampak tersenyum getir, kemudian dia melirik Jiang Kang Hua dengan tatapan tajamnya.     

"Biarlah masa lalu yang pedih itu hanya menjadi milikku, Panglima Jiang. Yang jelas sekarang aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Emo Shao Ye adalah tuanku yang paling sempurna, aku ingin dia selalu menjadi sosok yang tegas dan berwibawa. Tidak akan pernah aku biarkan dia menjadi lemah, apalagi hanya karena perempuan."     

"Ambisimu benar-benar membuatku merinding, Penasihat Li, "Jiang Kang Hua kini berjalan sedikit menjauh dari Li Zheng Xi, kemudian dia menghela napasnya panjang. "Ketahuilah, tidak ada makhluk pun di alam raya ini yang mau diatur-atur seperti boneka. Terlebih itu adalah Emo Shao Ye, memilih pasangan dan memilih jalannya sendiri adalah keputusan yang dia ambil. Kalau kau seperti ini, terlalu ambisius dengan apa yang kau inginkan, takutnya kau akan melakukan cara yang salah hanya untuk kepentinganmu semata."     

Jiang Kang Hua kemudian pergi, berjalan kea rah istana barat tempat di mana para selir berada, sampai sosoknya menghilang di balik kepulan asap hitam. Sementara Li Zheng Xi rahangnya tampak mengeras, kemudian dia memicingkan matanya memandang kepergian Jiang Kang Hua.     

"Kau tahu apa, Panglima Jiang. Bahkan aku telah membuat semuanya menjadi lebih mudah. Aku telah membuat semuanya kembali sesuai keinginanku. Dan setelah ini, aku akan membuat Selir Cheng menjadi Ratu dari kerajaan iblis ini,"     

*****     

Pagi ini, pondok kecil yang berada di tengah-tengah hutan itu tampak penuh dengan kehidupan. Di balik kelinci yang tengah melompat dan kupu-kupu yang saling berterbangan, ada tiga wanita yang sudah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.     

Liu Ding Han tampak sedang memasak di dapur, Liu Anqier sedang berburu ikan sebagai lauk untuk hari ini, dan Yang Si Qi tampak sedang sibuk mencuci pakaian di sungai yang ada di balik hutan pohon pinus. Dia tampak bersenandung dengan begitu riang, seolah tinggal di pondok ini adalah hal yang sangat menyenangkan sekarang.     

"Ibu, ikannya aku taruh di sini! Aku akan menyusul Si Qi di sungai! Aku takut dia tersesat!" teriak Liu Anqier kemudian dia berjalan menuju hutan pinus. Namun, saat dia hendak semakin masuk. Matanya melihat keramaian di hutan persik yang ada di sebelah hutan pinus itu.     

Ada apa? Apakah sekarang ada pergerakan dari bangsa iblis untuk mulai menyerang bangsa manusia lagi atau malah mereka melakukan ritual lainnya?     

Liu Anqier pun memberanikan diri untuk mendekat, di sana dia melihat sosok yang sedang duduk di atas kuda berwarna hitam. Sosok itu jauh berbeda dari sosok yang kemarin dia lihat ketika berada di pasar kota. Sosok itu benar-benar menyerupai manusia. Rambut hitam panjangnya tampak begitu indah, dia memakai pakaian perang khas seorang Panglima perang kerajaan pada umumnya. Wajahnya pun tak menyeramkan sama sekali. Dia memiliki dua mata, hidung, dan bibir seperti manusia. Tidak ada tanding, taring di gigi dan apa pun itu. Terlebih wajahnya terlihat sangat tampan.     

Liu Anqier memandang lagi, pada sosok-sosok prajurit yang sedang berdiri di depannya. Dan prajurit yang lain sedang latihan bela diri.     

Liu Anqier tampak menahan napasnya. Kedua tangannya mencengkeram kuat pada salah satu ranting pohon yang dia gunakan untuk sembunyi. Hingga kemudian….     

Cklek!!     

Mata Liu Anqier langsung melotot, dia langsung menutup mulutnya kemudian dia berlari.     

Sementara Jiang Kang Hua tampak menoleh, dia melihat ada sosok yang berlari menjauh. Namun, saat para prajurit dari kerajaan iblis hendak berlari mengejar, dia menghalanginya.     

"Biarkan, kalian lanjutkan latihan kalian," titahnya.     

Tapi, Jiang Kang Hua agaknya penasaran. Dia tahu jika sekarang dia mendapatkan larangan untuk menyakiti dan menangkap manusia. Tapi, apa salahnya jika dia sekadar melihat siapa gerangan sosok manusia yang berani datang ke hutannya ini?     

Dia pun menarik tali di kudanya, sampai kudanya berlari mengejar larian dari sosok itu. Setelah Jiang Kang Hua melihat jelas sosok yang mencoba terbang dan menghindarinya. Dia langsung berdiri, menginjak punggung kudanya dan dia terbang mengejar sosok itu.     

Keduanya, tampak saling kejar di antara pohon-pohon pinus yang ada di hutan. Sampai pada akhirnya, tangan Jiang Kang Hua mencengkeram pundak sosok yang ternyata adalah wanita itu. Karena wanita itu gesit, akhirnya dia hanya mendapatkan pakaian luarnya. Sosok itu langsung menoleh kemudian dia menutupi bagian dadanya yang masih berbalut pakaian putihnya itu.     

"Dasar kau penguntit!" sentak wanita itu, yang berhasil membuat Jiang Kang Hua kaget bukan main.     

"Hah? Aku? Penguntit?" katanya yang masih bingung dengan tuduhan itu.     

"Kembalikan pakaianku, Iblis!" sentak wanita itu lagi.     

Mata Jiang Kang Hua memicing, memandang wanita cantik yang ada di depannya. Tapi, tunggu….     

Jiang Kang Hua menyipitkan pandangannya, kenapa aura dari wanita ini begitu berbeda dari aura manusia pada umumnya. Auranya seperti dia tak benar-benar asing.     

Dia mendekati wanita itu, membuat wanita itu langsung menyerangnya. Tidak, dia tak boleh menyerang, dan melukai wanita ini. Karena dia sudah diberi perintah untuk tidak melukai manusia. Dan betapa kaget Jiang Kang Hua saat melihat leher wanita itu. Sebuah kalung yang sangat familiar baginya melingkar manis di leher jenjang wanita itu.     

"Tunggu!" kata Jiang Kang Hua. Wanita itu kembali terbang mundur, kemudian dia mengenakan kembali pakaian yang berhasil ia rebut dari Jiang Kang Hua. "Dari mana kau mendapatkan kalung itu, Nona?" selidiknya.     

Liu Anqier tampak menyeringai, kemudian dia menyerang Jiang Kang Hua lagi tanpa ampun.     

"Lekas serang aku, Iblis! Aku sudah tidak sabar untuk membunuhmu!" teriak Liu Anqier.     

"Aku tak butuh menyerang wanita lemah sepertimu!" emosi Jiang Kang Hua.     

"Anqier! Liu Anqier! Kau di mana! Bibi Liu sedang mencarimu!"     

Jiang Kang Hua dan Liu Anqier pun menoleh pada sudur bawah, di sana ada sosok wanita muda lainnya yang sedang menjinjing pakaian yang baru saja dia cuci.     

Tapi, yang membuat Jiang Kang Hua kaget bukan itu. Akan tetapi, nama wanita yang ada di depannya ini.     

"An… Anqier? Apakah namamu Anqier? Dan kalung itu?"     

"Kau tak perlu tahu, Iblis! Kali ini aku pergi, tapi lain kali aku akan membalaskan dendamku kepadamu!"     

Tapi sebelum Liu Anqier berhasil pergi, Jiang Kang Hua mengambil sehelai rambut dari wanita itu. Ya, dia sangat penasaran dengan Liu Anqier ini, dan bagaimana bisa dia memiliki kalung yang selama ini ada pada rajanya? Ada hubungan apa ini sebenarnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.