TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ingat Kembali -Part 9



Ingat Kembali -Part 9

0Sesampainya di kediaman keluarga Lin. Anqier dan Yang Si Qi dijamu dengan begitu mewah oleh orangtua Lin Qian Long. Bahkan, Sang Raja tak segan-segan datang ke sana untuk menjamu kedatangan Liu Anqier.     

Setelah mereka berbincang dan menikmati jamuan, Liu Anqier pun undur diri bersama dengan Yang Si Qi. Keduanya sudah sangat lelah sekarang, dan mereka ingin beristirahat untuk kemudian besok paginya mereka kembali ke kediaman keluarga Liu.     

Dan malam ini, agaknya Anqier tak bisa tidur dengan tenang. Dia pun keluar untuk sekadar jalan-jalan. Sambil memakai pakaian putihnya dia melihat langit yang bulannya sedang bulat dan terang benderang itu, kemudian dia tampak menghela napas panjang. Di bulan itu tampak wajah Chen Liao Xuan yang sedang tersenyum, membuat Anqier menggelengkan kepalanya kuat-kuat lalu dia menepuk pipinya.     

Setelah dia merasa telah cukup dan malam sudah sangat larut. Anqier pun memutuskan kembali ke kamarnya sambil berjalan memutar mengelilingi kediaman keluarga Lin. Dan benar saja, saat dia memandang kamar dari Lin Qian Long. Di sana sudah ditanami beberapa pohon persik. Membuat Anqier tampak tersenyum olehnya. Janji Lin Qian Long benar-benar nyata, dia bahkan sudah menanam pohon-pohon persik itu di kamarnya. Membuat Anqier pelan-pelan berjalan mendekati pohon-pohon itu dengan langkah pelannya. Tangan mungilnya mulai menyentuh daun-daun dari pohon persik yang mulai bersemi. Namun, tiba-tiba telinganya menangkap percakapan Raja Han dengan calon suaminya tersebut.     

"Ayolah, Kepala Kepolisian Lin. Ini adalah sebuah pilihan yang sangat bagus untukmu. Keluarga Liu tidak akan pernah malu, karena mereka akan tetap melangsungkan pernikahan putri mereka. Bahkan mereka akan tersanjung dengan ini. Awalnya Nona Liu akan menjadi istri dari Kepala Kepolisian, nanti dia akan menjadi seorang selir kerajaan,"     

Anqier langsung mundur selangkah mendengar hal itu, matanya terasa panas karena percakapan yang melibatkan dirinya di dalamnya itu. Menjadi selir kerajaan? Apa maksud dari ucapan Raja Han tersebut?     

"Maaf, Yang Mulia—"     

"Dari awal aku bertemu dengan Nona Liu. Aku sangat tertarik dengan kecantikannya yang sangat luar biasa itu. Dan aku sangat ingin menjadikannya sebagai salah satu selirku. Kalau kau melepaskan Nona Liu untukku, aku akan mengangkatmu menjadi Panglima Perang Kerajaan Han. Namun jika kau menolak, aku akan menganggapmu dan menganggap keluargamu sebagai pengkhianat, dengan demikian, bukan hanya kau yang akan mendapat hukuman. Akan tetapi, orangtuamu juga akan aku jatuhi hukuman mati."     

Air mata Anqier menetes mendengar hal itu, bagaimana bisa, dia diposisikan seperti barang sekarang? Bagaimana bisa dia diminta oleh Raja Han sendiri dengan pertaruhan yang sangat tak masuk akal sama sekali?     

"Hamba sangat mencintai Nona Liu, Yang Mulia,"     

"Kau bisa memilih wanita mana pun sebagai penggantinya. Dan ucapanku ini tidak main-main Kepala Polisi Lin,"     

Lama, suasana menjadi hening. Lin Qian Long tampak masih menunduk di depan rajanya itu. Untuk kemudian, Lin Qian Long mendongakkan pandangannya.     

"Bisakah hamba memikirkan sebentar keputusan hamba, Yang Mulia?" putus Lin Qian Long kemudian.     

Lalu dia berjalan keluar dari kamarnya, dia tampak terkejut melihat Anqier sudah berdiri di depan kamarnya.     

Air mata Lin Qian Long tak mampu terpendung lagi, dengan cepat dia membawa Anqier ke bukit yang ada di belakang kediamannya.     

Keduanya kini berhenti dengan napas terangah, keduanya kini diam dengan pikiran masing-masing yang tampak berkecamuk. Bahkan kedunaya sekarang tak tahu harus berkata apa agar bisa meredamkan suasana yang tegang dan kaku ini.     

"Anqier—"     

"Apakah… apakah Yang Mulia Raja Han memintaku untuk jadi salah satu selirnya? Dan memintamu melepaskanku, Tuan Muda Lin?" tanya Anqier. Air matanya kembali menetes di pipi, kemudian dia mengusap wajahnya dengan kasar.     

"Aku tidak ingin. Aku mencintaimu, Anqier!"     

"Tapi, kalau kau tak melakukannya, orangtuamu, keluargamu akan dihukum mati Tuan Muda Lin!"     

"Tapi—"     

Anqier langsung menutup bibir Lin Qian Long dengan jarinya yang mungil. Membuat Lin Qian Long kembali menangis.     

"Aku tidak mau kehilangan kamu, Anqier. Aku tak bisa melihatmu bersama dengan laki-laki lain…," lirih Lin Qian Long. "Pergi… pergilah sejauh yang kamu inginkan, Anqier. Bersama dengan ibumu. Aku mohon, nanti… suatu saat jika kita bertemu lagi. Kita mungkin akan bisa bersama."     

"Tapi—"     

Lin Qian Long tampak memandang wajah Anqier. Membuat Anqier ikut menangis dibuatnya.     

"Apa kau ingin menjadi salah satu selir dari Raja Han?" tanya Lin Qian Long. Anqier menggeleng kepalanya kuat-kuat.     

"Tidak, aku tidak mau. Aku tidak mau mekah dengan Raja Han."     

"Maka pergilah. Aku akan pura-pura tak tahu tentang ini, agar kita sama-sama tak mendapatkan masalah karena kepergianmu,"     

Anqier pun akhirnya menganggukkan kepalanya, membuat Lin Qian Long menangkap wajah Anqier.     

"Anqier, aku mencintaimu," lirihnya. Anqier kembali mengangguk.     

Lin Qian Long lalu mencium bibir Anqier. Namun tak lama setelah itu dia langsung melepaskannya. Panas… itulah yang dia rasa, sampai dia terbatuk dan mengeluarkan darah.     

"Tuan Muda Lin, apa yang terjadi? Apa kau terluka?" tanya Anqier panik.     

Lin Qian Long pun menggeleng, kemudian dia tampak mengulum senyum. "Entah tenaga dalam apa yang dimasukkan ke dalam tubuhmu oleh ayahmu, Anqier. Tapi, sepertinya tenaga dalam itu memiliki fungsi yang sangat baik. Sehingga tubuhmu tak bisa disentuh oleh laki-laki yang mungkin belum menjadi suamimu. Sekarang, kau pergilah. Setelah ini aku akan menyuruh beberapa dayangku menjelaskan hal ini kepada Nona Yang. Agar dia bisa menyusul kepergianmu. Pergi dulu ke tempat yang tak bisa dijangkau oleh para prajurit kerajaan Han. Setelah semuanya reda, dan Raja Han sudah lupa akan rasa tertariknya kepadamu. Aku berjanji untuk mencarimu ke mana pun itu. Kau bisa menungguku, Anqier?"     

"Ya, aku akan menunggu kedatanganmu, Tuan Muda Lin."     

Lin Qian Long langsung bersiul. Tak lama setelah itu kuda putihnya berlari mendekatinya. Dengan begitu perhatian, Lin Qian Long mengangkat tubuh Anqier sampai tubuh mungil itu naik ke kudanya dengan sempurna. Lalu dia memukul bokong kuda itu dan membuat kuda itu berlari dengan cepat menuju sisi timur kota Han.     

Lin Qian Long tampak memandang kepergian Anqier. sebuah hal yang egois yang pernah dia lakukan, tapi dia tak peduli. Setidaknya dia bisa melindungi wanitanya biar tidak menjadi salah satu selir dari Raja Han. Raja yang selalu menjadi wanita cantik untuk dijadikan koleksi di istananya. Anqier memiliki masa depan lebih baik dari pada itu, dan dia tak mau kalau sampai Anqier merasa terbelenggu.     

Setelah dia melihat sosok Anqier menghilang, Lin Qian Long bergegas kembali ke kediamannya. Sambil berganti sepatu dan membersihkan darahnya dia pun masuk lagi ke kamarnya.     

"Kau habis dari mana, Kepala Polisi Lin?" tanya Raja Han.     

"Maafkan hamba, Yang Mulia. Sepertinya hamba terkena serangan pasukan banga iblis tadi. Sehingga dada hamba memar dan terus memuntahkan darah," dustanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.