CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

790. Siapa yang lebih cerdik?



790. Siapa yang lebih cerdik?

0Tara berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesai berbicara dengan Xin er dan meluapkan segala kekesalannya kepada pelayannya itu. Tidak ada yang bisa lepas dari pembalasan Tara, sekalipun itu hanya seorang pelayan saja.     

Xin er membawa barang-barang milik Tara yang sudah tertata rapi di dalam koper ke dalam mobil keluarga Jiang. Meskipun ia tahu, kalau ucapan nona Mudanya itu bukanlah isapan jempol belaka dan pasti akan benar-benar dilakukannya suatu saat nanti. Tetapi hal itu tidak membuat pelayan muda ini menjadi takut. Bagi Xin er sekarang nona mudanya itu hanyalah seperti singa betina yang sudah kehilangan taringnya. Singa itu hanya bisa mengaum tetapi tidak bisa menggigit. Ia tidak perlu memusingkan hal itu sekarang. Kenyataannya, kapan nona mudanya itu bisa kembali atau tidak, juga belum jelas. Lagi pula ia juga sebagai pelayan sudah biasa di caci maki dan terkadang dipukul oleh nona mudanya itu, jika nona mudanya sedang marah.     

"Xin er, dimana Tara?" Tanya Sonya yang melihat pelayannya itu sedang menarik koper milik putrinya menuruni anak tangga.     

Xin er berhenti sejenak untuk menjawab pertanyaan Nyonya besarnya.     

"Nona muda masih mandi. Saya akan membawa koper ini terlebih dahulu ke dalam mobil."      

"Apa? Kita sudah siap berangkat, dan dia baru mandi? Anak ini sungguh keterlaluan!" Kata Sonya yang segera berjalan meninggalkan Xin er dan menuju ke kamar Tara.      

Jika Tara kali ini sengaja mengulur waktu dan membuat mereka bertiga ketinggalan pesawat. Maka Sonya tidak tahu lagi, apa yang akan dilakukan oleh suaminya kepada putrinya itu. Sonya tidak bisa tinggal diam dan membiarkan hal yang lebih buruk akan terjadi.     

Ketika Sonya Sampai di kamar Tara. Wanita ini bahkan belum melihat putrinya itu berganti pakaian atau bersiap berangkat. Padahal sarapan pagi jugasudsh disiapkan oleh Xin er di atas meja kamarnya untuk mempersingkat waktu. Tetapi kenyataannya hal itu tidak di manfaatkan oleh Tara dengan baik. Justru kelihatannya Tara dengan sengaja memperlambat keberangkatan mereka bertiga.     

"Anak ini, benar-benar membuatku kehabisan kesabaran!" Kata Sonya dengan geram. Ia kemudian berjalan menuju kamar mandi dan menggedor-gedor pintu kamar mandi putrinya itu dengan keras, supaya Tara segera keluar.     

"Tara... Sedang apa kamu? Ayo cepat! Sudah waktunya berangkat." Teriak Sonya berkali-kali di depan pintu kamar mandi. Tetapi sepertinya teriakan Sonya sama sekali tidak membuat telinga Tara terasa bising atau terganggu, karena saat di kamar mandi. Tara dengan dengan memasang earphone di kedua telinganya dan mendengarkan musik kesukaannya setelah selesai mandi. Tetapi sengaja tidak keluar dari kamar mandi dengan cepat. Ia sudah memperkirakan hal ini akan terjadi sebelumnya.      

Meskipun Sonya menggedor pintu itu sampai tangannya sakit juga percuma saja. Tara juga tidak akan mendengarnya. Suara musik di telinganya jauh lebih keras dari pada suara pintu dan Omelan mamanya.     

Ketika sudah lelah membujuk dan marah kepada Tara, namun tidak ada respon dari putrinya itu. Sonya memutuskan untuk keluar dari kamar itu dan memanggil supirnya untuk mendobrak paksa pintu kamar mandi itu, jika Tara tidak juga keluar dari tempat itu ketika Sonya kembali nanti.     

Sonya keluar dari kamar Tara, tetapi disaat ia akan ia akan meniru anak tangga. Sonya berpapasan dengan suaminnya yang baru saja keluar dari kamarnya dan sudah berpakaian rapi.      

"Kau sudah siap? Dimana Tara?" Tanya Jerry Jiang kepada istrinya yang wajahnya terlihat jengkel, Setelah keluar dari kamar putrinya itu.     

"Di kamar mandi. Entah apa yang ia lakukan sejak tadi, aku panggil berkali-kali tetap saja tidak menjawab." Kata sonya.     

"Dia pasti sengaja melakukan itu, supaya kita ketinggalan pesawat pagi ini. Tenanglah, aku kan mengurusnya. Dia ikut atau tidak, kita akan tetap berangkat ke kota J pagi ini. Letakkan saja, semua barang-barangnya di ruang tamu dan kita berangkat sekarang. Tara tidak akan punya pilihan lain, selain menyusul kita kesana." Kata Jerry Sambil tersenyum menyeringai. Ia yakin yang rencana Tara untuk menggagalkan keberangkatan mereka akan gagal, yang ada putrinya itu yang akan mengalami kesusahan sendiri nantinya.     

"Baiklah, jika itu yang kau inginkan. Mari kita berangkat ke bandara sekarang." Kata Sonya yang mengikuti rencana suaminya.     

Sesampainya di ruang tamu, Jerry Jiang memanggil semua pelayan yang ada dikediaman itu dan meminta mereka untuk meninggalkan kediaman Jiang sementara waktu selama satu hari. Lebih tepatnya semua pelayan di liburkan secara mendadak. Semua makanan yang tadi mereka masak juga diminta untuk di bersihkan dari meja makan dan hanya di tinggalkan satu porsi saja untuk Tara sarapan pagi ini. Jerry juga menyelipkan selembar kertas di bawah piring makanan Tara.      

Setelah menuliskan pesan untuk putrinya, Jerry Jiang dan Sonya berangkat ke bandara kota S untuk menuju kota J dan berkunjung ke kediaman keluarga Han, seperti yang di rencanakan sebelumnya.     

-----------     

Satu jam kemudian     

Tara yang sengaja berlama-lama dikamar mandi. Sekarang justru merasa penasaran. Sudah satu jam lamanya ia berdiam diri di kamar mandi dan tidak keluar. Tetapi sama sekali tidak ada tindakan dari papa dan mamanya untuk memaksanya keluar dari kamar mandi dan ikut bersama mereka ke kota J.      

"Aneh, mengapa mereka tidak mendatangi ku? Puh... Jangan-jangan mereka sudah menyerah dan tidak ingin menghukum ku lagi dengan memintaku tinggal di villa kecil dan sepi itu. Ha... Ha... Papa... Papa.... Kau pikir mudah untuk membuatku menyerah begitu saja." Kata Tara berbicara sendiri di depan cermin di dalam kamar mandinya dengan penuh percaya diri.     

Tara keluar dari kamar mandi dengan mengendap-endap. Ia mengintip keluar pintu kamar mandinya, untuk memastikan kalau di dalam kamar tidak ada papa dan mamanya saat ia keluar dari kamar mandi nanti.     

"Puh... Syukurlah, aman. Mereka tidak ada disini." Kata Tara yang merasa lega, ketika melihat kamarnya kosong. Hal itu berarti ia sudah bebas hari ini.     

Tara segera berganti pakaian dan berdandan seperti biasanya. Dengan penuh semangat dan perasaan bahagia, wanita cantik ini keluar dari kamarnya untuk sarapan pagi.      

*Kejutan apa yang akan diterima oleh Tara pagi ini?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.