CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

672. Wanita gila Menghadang di tengah jalan



672. Wanita gila Menghadang di tengah jalan

0keadaan Tiara yang sedang hamil membuatnya tidak bisa bergerak bebas. apalagi dengan membawa beban berat perutnya dan juga tubuh Hana yang sama sekali tidak bergerak. Gerakan tiara yang lambat mungkin bisa dengan mudsh di temuakan oleh dua orang laki-laki yang sedang menelusuri jejaknya. Apalagi mereka berdua bisa bergerak bebas tanpa beban apapun.     

Dua laki-laki itu berhasil menyusul tiara dan melihat wanita cantik ini sedang sibuk menyeret tubuh hana ke suatu tempat.      

"Itu dia!" Kata dua laki-laki yang langsung berlari menuju tempat Tiara berdiri saat ini.     

"Ya, tuhan. Mereka melihatku. Hana maafkan aku." Kata tiara yang segera berlari menyelamatkan diri dan meninggalkan tubuh hana di tempat itu dengan terpaksa. Jika tidak, Tiara tidak akan bisa berlari secepat mungkin yang ia bisa.     

Tidak tidak menghiraukan teriakan para penjahat itu dan terus berlari sebisa mungkin yang tiara bisa, meskipun harus tertatih karena kakinya sedikit pincang karena terluka. Meskipun lambat, tetapi tiara tidak akan menyerahkan begitu saja. Demi bayi yang ada di dalam kandungannya saat ini.     

"Hei, kau berhenti! Sial, cepat kejar wanita itu!" Dua Laki-laki itu mengejar tiara terus menerus.     

Tiara terus berlari hingga akhirnya kakinya tersandung dan membuatnya terjatuh.     

"Ah... Hik... Hik..." Tangisnya wanita cantik ini mulai pecah kembali merasakan kaki dan perutnya terasa sakit.     

"Ha... Ha... Kau mau kemana, sayang. Sebaiknya kau ikut dengan kami." Kata laki-laki  yang berdiri sambil menertawakan tiara yang meringis kesakitan. Sedangkan laki-laki yang satunya menangkap dan memegang tubuh tiara yang jatuh di tanah.     

"Lepaskan aku! Siapa kalian? Dan apa yang kalian inginkan dariku?" Kata tiara yang berusaha memberontak dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya. Tetapi sudah jelas hal itu hanya akan sia-sia belaka. Mana mungkin wanita hamil yang terluka dengan rubuh lemah seperti itu bisa melawan dua orang laki-laki bertubuh kekar dan gagah.     

"Tidak penting siapa kami dan apa yang kami inginkan." Kata laki-laki yang langsung membantu tiara untuk berdiri, tetapi Tiara sama sekali tidak bisa berdiri.     

"Ah... Sakit..." Keluh Tiara yang merasakan rasa sakit hebat dari perutnya bagian bawah yang seperti ada cairan yang keluar dan mengalir di kedua pahanya.     

"Lihat! Wanita itu mengeluarkan darah." Kata laki-laki yang sedari tadi berdiri sambil berkacak pinggang dan hanya menakut-nakuti tiara saja.     

"Gawat, Wanita ini sedang hamil. Jangan-jangan dia akan melahirkan." Kata laki-laki yang satunya.     

Tiara yang melihat darah mengalir di kakinya, terasa lemas dan terkejut. Matanya terbelalak, tiara lebih takut lagi jika sampai terjadi sesuatu dengan bayinya.     

"Tolong selamatkan anakku." Kata wanita cantik ini sebelum akhirnya pingsan.     

"Sial! Wanita ini malah pingsan. Bagaimana cara kita membawanya?" Kata laki-laki yang sejak tadi memegangi tubuh tiara yang lunglai itu.     

"Dasar bod*h! Tentu saja di gendong. Kau pikir ada ambulans di tempat seperti ini." Kata temanya yang sedari tadi hanya berdiri dsn memberikan perintah saja tanpa mau membantu apa-apa.     

"Sial! Dari tadi dia hanya memerintah saja. Dia pikir aku ini pelayannya apa? Sama-sama penjahat kecil yang ikut bos saja, sudah banyak berlagak/ bertingkah." Kata laki-laki yang memegangi tubuh tiara dalam hati. Laki-laki itu kemudian meletakkan tubuh tiara begitu saja, hingga tergeletak diatas tanah.     

"Kalau begitu, kau saja yang menggendongnya. Biar aku yang melaporkan kepada bos kalau kita sudah menemukannya." Kata laki-laki itu yang berjalan meninggalkan tubuh Tiara begitu saja.     

"Hei! Kau berani melawan perintah ku!!! Beraninya kau menyuruhku menggendongnya." Kata laki-laki yang lainnya yang merasa tidak terima dengan sikap temannya. Kemudian berjalan berjalan mendekat dan memekul temannya itu hingga terjadi perkelahian yang hebat dan daling adu pukul satu sama lain.     

Buk... Buk... Buk...     

kedua orang laki-laki itu hanya sibuk saling membalas pukulan masing-masing sehingga tidak memperhatikan keadaan Tiara yang sedang mengalami pendarahan dan membutuhkan pertolongan segera.     

---------------     

Disaat yang sama suster Jeans yang berhasil melarikan diri, berhasil keluar dari dslam hutan dan naik ke jalan raya. Meskipun keadaan juga tidak kalah mengenaskan Seperti tiara. Luka-luka di tubuhnya juga menganga dan terasa sangat sakit.     

Suster Jeans berdiri di tepi jalan dan berharap ada mobil yang lewat dan menolongnya, sekaligus membantunya untuk melaporkan kepada polisi untuk menolong tiara dan yang lainnya.     

"Ya, tuhan. Akhirnya ada mobil yang lewat. Aku harus menghentikan mobil itu dan Meminta bantuan kepada pemiliknya." Kata Suster Jeans yang mulai berjalan ke tengah jalanan untuk menghentikan mobil yang melaju sangat cepat itu. Kedua tangannya melambai semampunya berharap orang yang sedang menyetir di dalam mobil dapat melihatnya dengan jelas.     

"Sial! Siapa wanita gila yang sedang berdiri di tengah jalanan itu. Apa dia ingin mati tertabrak?" Kata Doni yang mengomel karena tidak mengenali bahwa wanita yang dianggap gila itu adalah Suster Jeans, perawat yang merawat Tiara selama beberapa hari ini.     

"Ada apa Doni?" Tanya asisten steve yang penasaran karena bodyguard itu mengomel sendiri sambil menyetir mobil.      

"Lihatlah ke depan, ada wanita gila sedang menghadang di tengah jalan. Aku rasa dia sudah bosan hidup." Kata Doni yang menunjuk kearah suster jeans yang jaraknya sudah sangat dekat dengan mobil mereka.     

Mata asisten steve terbelalak. "Jeans!... Itu Suster Jeans. Doni, cepat dekati wanita itu." Kata asisten steve yang meminta Doni untuk mempercepat laju mobilnya dan menghentikan mobil itu tepat di dekat suster jeans.     

"Siap bos!" Jawab bodyguard tampan itu Dengan cepat melakukan perintah Steve.     

Mendengar nama Suster Jeans disebut oleh Steve dengan keras di dalam mobil. Yohan yang tadinya hanya menundukkan kepalanya yang pusing memikirkan nasib Istrinya yang entah dimana keberadaannya sekarang, Seketika mengangkat wajahnya dan memandang ke depan mobil. Benar saja, yang sedang berdiri di tengah jalan itu adalah benar-benar Suster Jeans. Perawat wanita yang di tugaskan oleh dokter glen untuk merawat istrinya.     

Mobil itu berhenti tepat di depan perawat wanita itu. Tampa banyak bicara yohan dan Steve serta semua bodyguard yang mengikutinya Segera keluar dari dalam mobil.      

"Suster Jeans, dimana Istriku?" Kata yohan yang bertanya kepada perawat wanita itu dengan tidak sabar. Yohan menggoyangkan tubuh Suster jean yang hampir hilang kesadaran itu. Luka perawat itu juga lumayan parah. Apalagi ia baru saja berjalan cukup jauh dari dalam hutan untuk mencapai jalan yang letaknya jauh diatas posisi dari tempat mobil itu jatuh. Tentu hal ini cukup menguras tenaganya.     

Suster Jeans menunjuk kearah dalam hutan. Yang cukup lebat pepohonannya itu.     

"Tolong selamatkan Nyonya dan yang lainnya, Tuan." Kata Suster Jeans kepada yohan, sebelum perawat tiara itu jatuh pingsan di Pelukan Yohan.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.