CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

642. Kejadian tidak terduga yang menimbulkan kepanikan ektra



642. Kejadian tidak terduga yang menimbulkan kepanikan ektra

0Direktur Jerry jiang tersenyum. Ia tidak menyangka, kalau ternyata tiara akan membuatkan kue ulang tahun untuknya. Justru yang ada di bayangan direktur Jerry jiang yang akan datang membawa kue ulang tahun itu adalah tara atau Istrinya. Tetapi pada kenyataannya, Sonya setiap hari hanya berada di dalam kamar untuk menjaga Jerry jiang. Sedangkan tara belum terlihat batang hidungnya sama sekali sejak kemarin. Karena itulah direktur Jerry jiang tiadak berharap, jika ulang tahunnya bisa di rayakan untuk tahun ini.     

Direktur Jerry jiang meniup lilin yang sudah menyala diatas kue ulang tahun itu dengan senang hati. Meskipun ekspresi wajahnya terlihat biasa-biasa saja dan cenderung dingin.     

"Selamat Ulang tahun sayang." Kata Sonya yang memberikan kecupan di pipi dan memeluk suaminya sambil tersenyum bahagia.     

Selanjutnya giliran yohan yang memberikan ucapan ulang tahun kepada papa mertuanya itu setelah meletakkan kue ulang tahun itu diatas meja, supaya mama mertuanya bisa memotongnya menjadi beberapa bagian untuk di nikmati bersama.     

"Selamat ulang tahun direktur Jerry, semoga lekas sembuh dan panjang umur." Kata yohan dengan ekspresi wajah dingin seperti biasanya. Bagaimana yohan bisa menampakkan ekspresi wajah bahagia, jika tiara sejak tadi cuma diam dan memandangi papanya saja, tanpa berbicara sepatah katapun.     

Yohan mendekati Istrinya dan berbisik. "Sampai kapan kau akan diam, mendekatlah dan katakan sesuatu kepada papamu. Setelah itu kita pulang."      

Secara perlahan tiara melangkahkan kakinya mendekati tempat tidur pasien, tempat papanya duduk bersandar saat ini.     

"Se... selamat ulang tahun papa. Semoga papa cepat sembuh dan selalu bahagia." Kata Tiara dengan tubuh sedikit gemetar dan takut jika Papanya menolaknya lagi, seperti di restoran waktu itu.     

"Terimakasih." Jawab papanya singkat.     

Sonya kemudian membagikan potong kue yang di buat tiara kepada suaminya, yohan dan juga tiara. Sonya menyuapi sedikit demi sedikit kue itu untuk suaminnya dan direktur Jerry pun melahapnya, meskipun hanya satu sendok saja.     

Tiara terlihat bengong dan memandang kearah papanya. Tidak sesendok kue pun tiara makan, sebelum ia melihat papanya memakan kue buatannya itu. Sedangkan kue di tangan yohan justru sudah habis tak bersisa.     

"Nyonya Jiang, bolehkah aku meminta sepotong kue lagi untuk pelayan kami di depan?" Kata yohan yang memanggil mama mertuanya itu dengan sebutan "Nyonya." Seperti yang diketahui, Keluarga jiang belum mengakui pernikahan tiara dan Yohan. Sehingga untuk sementara waktu, presdir Tampan ini hanya bisa memanggil papa dan mama mertuanya itu dengan sebutan "Tuan dan Nyonya jiang saja."     

"Oh, tentu." Kata Sonya yang Segera mengambilkan sepotong kue lagi dan memberikannya Kepada Yohan. Yohan Kemudian berjalan menuju pintu keluar dan memberikan kue itu kepada Hana sekaligus mengambil kotak makanan spesial yang di buat koki lim khusus untuk direktur Jerry jiang. Awalnya makanan itu akan di berikan kepada Sonya karena direktur Jerry jiang dianggap masih koma. Tetapi karena direktur Jerry jiang sudah sadar dan membaik, tentu saja hadiah spesial itu akan di berikan kepada orang yang berulang tahun secara langsung.     

"Direktur Jerry, ini adalah masakan khusus yang dibuat oleh koki Keluarga kami untuk anda. Oh, ya. Kami harus segera pulang. Tiara harus banyak istirahat." Kata yohan yang berpamitan kepada papa dan mama istrinya.      

"Oh, tentu saja. Terimakasih." Kata Sonya kepada yohan dan tiara. Sedangkan direktur Jerry jiang hanya diam saja dan tidak banyak bicara.      

"Sayang, ayo kita pulang." Kata Yohan sambil menggandeng tangan Tiara dan menariknya keluar dari ruangan direktur Jerry jiang, daripada Tiara bengong dan semakin sedih melihat perilaku papanya yang masih saja dingin dan acuh kepadanya.     

Baru berjalan beberapa langkah saja, tiara sudah merasakan nyeri hebat di perut bagian bawahnya.     

"Ah... Aw... Aw... Sakittt.. hik..hik..." kata tiara sambil menagis meringis kesakitan, hingga rasanya kedua kakinya sudah tidak sanggup untuk berdiri lagi. Tubuh tiara lunglai begitu saja dan kedua tangannya memegang perutnya. Wajahnya meringis menahan sakit dan perutnya terasa sedikit mengeras.     

"Yohan, cepat panggil dokter! Sepertinya istrimu akan melahirkan." Kata sonya berteriak sambil berlari mendekati putri fan menantunya itu.      

Yohan menopang tubuh suaminnya, supaya tidak jatuh ke lantai.     

"Sayang... Kamu kenapa? " Kata yohan yang berusaha tetap tenang dan tidak panik. Tetapi tetap saja tangan laki-laki tampan ini ikut gemetar melihat istrinya kesakitan seperti itu.     

Yohan sudah tidak bisa berkonsentrasi dalam berfikir, semua pikirannya kacau. Yohan segera menggendong istrinya dan membaringkan diatas sofa, kemudian berlari keluar dari ruangan itu untuk mencari dokter.     

"Dokter!" Teriak Yohan yang segera berlari menuju ruangan dokter Angel. Dokter kandungan yang biasa memeriksa tiara, ketika tiara melakukan cek kandungan setiap bulannya. Tetapi dokter cantik itu sedang tidak berada di ruangannya. Dokter Angel sedang berada di ruang bersalin, untuk menolong persalinan pasien wanita yang sedang melahirkan.     

Yohan berlari ke ruangan dokter Glen dengan cepat sebisa mungkin Ia berlari. Nafasnya terengah-engah ketika sampai di ruangan dokter tampan sahabatnya itu.     

"Brakkk...."      

Yohan membuka pintu ruangan dengarkan dengan kasar, hingga dokter glen yang sedang berkonsentrasi menulis laporan medis menjadi terkejut dan langsung memandang ke arah pintu masuk ruangannya.     

"Hei! Ada apa denganmu?! Bisakah engkau membuka pintu dengan pelan. Bisa membuat pintu itu roboh seketika dengan kekuatan tanganmu itu." Kata dokter glen yang tidak mengerti Sebenarnya apa keperluan yohan hingga bertidak kasar seperti itu ketika masuk kedalam ruanganya.     

Yohan berusaha mengatur nafasnya dan segera berjalan dengan cepat mendekat kearah meja kerja dokter Glen. Presdir tampan ini sudah tidak bisa mengulur waktu lagi, hanya untuk sekedar bercanda atau membuat jengkel dokter glen seperti biasanya. Yohan dengan cepat menarik tangan dokter Tampan itu tanpa aba-aba sebelumnya, sehingga membuat dokter tampan ini semakin bingung dengan perilaku sahabatnya itu.     

"Sudah, jangan banyak bertanya. Cepat tolong istriku!" Kata Yohan yang mengajak dokter tampan ini berlari cepat seperti atlet lari estafet di arena balapan. Keduanya berlari dengan saling bergandengan tangan. Yohan tidak perduli apa yang akan dipikirkan oleh orang lain. Yang penting bagian sekarang Dokter Glen segera sampai di ruangan direktur Jerry jiang dan memeriksa keadaan Tiara.     

"Hei! Pelan-pelan kau bisa membuatku kehabisan nafas jika berlari seperti ini." Kata dokter glen yang juga ikut berlari cepat, hingga nafasnya terengah-engah.      

"Sial! Sebenarnya apa lagi yang terjadi dengan tiara, hingga membuat yohan berlari seperti dikejar setan seperti ini?" Kata dokter glen dalam hati. Sebagai dokter yang berpengalaman bertahun-tahun, seharus menangani pasien dalam keadaan seperti apapun dokter Tampan ini sudah biasa, dan Mungkin emosinya bisa terkendali dan cenderung tenang. Tetapi ketika berhadapan dengan tiara dan Yohan, konsentrasi dokter glen terkadang hilang dan terbang begitu saja. Bahkan dokter yang terkenal tenang dan sangat profesional seperti dokter Glen bisa ikutan panik dan bingung.      

Yohan hanya diam dan terus menyeret paksa dokter glen untuk mengikuti langkah kakinya, hingga keduanya sampai di depan pintu ruangan direktur Jerry Jiang.     

Brakkk....      

Yohan mendorong pintu ruangan itu dengan keras, hingga membentur tembok. Yohan dan dokter Glen kemudian segera masuk ke ruangan itu dengan cepat.     

* Apakah yang terjadi dengan tiara Sebenarnya? Benarkah, jika istri cantik sang presdir itu akan melahirkan buah cinta mereka?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.