CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

629. Kafe Jasmine



629. Kafe Jasmine

0Jonathan salah satu pelayan dan bertanya tentang ciri-ciri pelayan wanita yang menabraknya waktu itu. Tetapi pelayan itu sama sekali tidak tahu, atau pernah mengenal pelayan dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh Jonathan.     

"Tidak mungkin kalian tidak mengenalnya. Baru beberapa hari ini aku dari sini kafe ini. Apa mungkin kalian telah memecatnya?" Kata Jonatan sambil memperlihatkan foto Jonatan dengan pelayan wanita itu. Tetapi sayangnya posisi pelayan itu sedang membelakangi kamera sehingga wajahnya tidak lihat dalam foto dengan jelas.     

"Tuan, maaf. Tetapi Cafe kami benar-benar tidak memiliki pelayan yang seperti yang ada di dalam foto Tuan. dengan ciri-ciri seperti ini Seharusnya wanita itu lebih mirip seorang artis atau model dari pada seorang pelayan." Kata pelayan itu yang sama Sekali tidak mengenali Pelayan wanita yang di tanyakan oleh Jonathan. Apalagi pelayan itu hanya terlihat dari tubuhnya bagian belakang.     

"Kau pasti berbohong. Sekarang Panggil manager kafe ini, aku ingin bertemu." Kata jonata yang mulai marah dan tidak sabar. Bagaimana mungkin kafe ini tidak mngenali pelayannya sendiri.     

Pelayan itu berjalan menuju ruangan manager kafe untuk menyampaikan permintaan Jonatan. Tidak lama kemudian manager itu datang ke meja Jonatan dan Sekertaris Anne.     

"Maaf tuan, ada yang bisa kami bantu?" Tanya manager kafe itu dengan sopan, supaya Jonatan tidak semakin tersinggung dan marah.     

"Aku ingin kalian mencari salah satu pelayan dari kafe ini yang telah mencuri barang milikku kemarin." Kata Jonatan sambil memperlihatkan foto miliknya lagi krpada manager kafe itu.     

manager Cafe itu hanya terdiam sejenak sambil memandang ke arah pelayan yang berdiri disampingnya.     

"Maaf Tuan, jika saya boleh tahu foto ini diambil kapan atau hari apa?" Tanya manajer itu dengan sopan sekali lagi.     

"Sekitar satu Minggu yang lalu. hari senin, jam 2 siang." Jawab Jonatan yang masih mengingat jelas, hari ia fan tiara bertemu.     

"maaf, tuan. sepertinya pelayan yang anda sebutkan ini adalah pelayan dari pemilik kafe ini yang lama. Kami baru saja membuka kafe ini hari ini, setelah membelinya dari pemilik yang lama. Semua pegawai yang bekerja di kafe kami hari ini adalah pelayan baru. Tentu tuan bisa melihat desain dan ornamen yang kami pakai juga sudah berbeda dengan kafe yang lama. Jika tuan melihat lebih teliti lagi, nama kafe inipun sudah berubah dari kafe Jasmine menjadi kafe SF (Sun Flower)." Kapan manajer baru Cafe Itu menjelaskan kepada Jonathan supaya Jonathan mengerti bahwa mereka tidak sedang berbohong. Pada kenyataannya mereka hanya seorang pemilik dan pelayan baru di tempat itu.     

Brakkk...     

Jonathan menggebrak meja di depannya dengan keras. "Kau pasti berbohong!" Kata jonata dengan marah, sambil meanarik dasi menager kafe itu dengan kasar. Kan salah tahu tanganya sudah mengempal dan terangkat ke atas serta bersiap untuk memukul wajah dari manajer kafe baru itu.     

"Tuan, tolong jaga sikap Tuan. Jika anda tidak percaya. Tuan bisa bertanya langsung kepada pemilik kafe yang lama." Kata pelayan laki-laki yang berdiri disamping Jonatan. Pelayan ini ingin melindungi tuannya dari kemarahan Jonatan yang membabi-buta dan tidak mau sama sekali mendengar penjelasan mereka berdua.     

"Baik, berikan aku alamat pemilik Cafe ini yang dulu. Jika kalian berani bermain-main denganku dan mencoba menipu ku. Aku akan menghancurkan tempat ini sampai berkeping-keping." kata Jonathan mengancam pemilik kafe Dan Pelayan itu.     

Manager Cafe baru itu menuliskan alamat pemilik cafe yang lama, kemudian memberikannya kepada Jonathan.     

Sekretaris anne yang dari tadi cuma diam dan mengamati perdebatan antara Jonathan dan pemilik kafe ini, akhirnya angkat bicara.     

"Manager, sebelum kami pergi dari tempat ini. Bisakah kau ma minta seluruh pelayanmu untuk berdiri di depan kami dan membiarkan kami mengenali mereka?" kata sekretaris Anne meminta izin kepada manajer baru itu untuk melihat semua pelayan yang berada di cafe itu.     

"Tentu saja nyonya." Kata manager itu kepada Anne. Manager ini bukannya tidak memiliki kekuasaan atau mau di injak-injak oleh Jonathan. Manager hanya tidak ingin mencari masalah dengan pelanggan mereka. Apalagi dilihat dari penampilannya Jonathan dan sekretaris anak jelas terlihat orang kelas atas yang kaya dan berkuasa.      

Manager itu meminta pelayan laki-laki disampingnya untuk mengumpulkan para pelayan lain sejenak, Seperti yang diinginkan oleh Sekertaris Anne.     

Setelah semuanya berkumpul, Jonatan melihat wajah mereka satu persatu. Benar saja, tidak ada satu pun dari pelayan ditempat itu adalah orang yang dicari oleh Jonathan.     

"Bagaimana direktur?" Kata Sekertaris anne kepada jonatan. Tetapi jonathan hanya menggelengkan kepalanya.     

"Baik, Tuan. Maafkan kami yang sudsh membuat masalah di tempat ini. Hal ini karena barang yang diambil oleh pelayan itu adalah barang berharga bagi direktur saya." Kata Sekertaris Anne meminta maaf kepada manager baru kafe itu dan memberikan beberapa lembar uang sebagai ganti rugi perbuatan mereka berdua, yang telah mengganggu ketenangan di tempat itu.     

Setelah mendapatkan alamat pemilik kafe yang lama dan memberikan ganti rugi kepada pemilik cafe yang baru. sekretaris Anne dan juga Jonathan pergi meninggalkan Cafe itu menuju alamat yang diberikan oleh manajer tadi.     

Bagaimana Jonatan dan Sekertaris anne akan menemukan orang-orang yang ada di kafe Jasmine waktu itu, jika semuanya adalah orang-orang yang telah dipersiapkan oleh yohan sebelumnya? Mungkin hal itu akan sangat sulit untuk dilakukan.     

"Manager, mengapa anda diam saja diperlakukan seperti itu?" Tanya pelayan ini kepada bosnya, yang seolah diam saja diperlakukan secara tidak adil oleh Jonatan.     

"Sudahlah, kita orang baru dan tidak mengenal seluk beluk tempat ini sebelumnya. Aku hanya tidak ingin mencari masalah saja. Sebaiknya kau melanjutkan pekerjaanmu." Kata manager itu sambil menepuk bahu pelayannya, kemudian kembali lagi keruangannya.     

"Direktur, sepertinya alamat ini tidak jauh dari tempat ini." Kata Sekertaris Anne kepada Jonatan, Setelah melihat dengan jelas kartu nama yang ada ditangannya. Rumah pemilik lama kafe Jasmine, Hanya sekitar 15 menit perjalanan saja dengan mobil dari kafe Jasmine.     

"Kalau begitu, aku akan mempercepat laju mobilnya. Supaya kita lebih cepat sampai di tempat itu. Aku sudh tidak sabar untuk menemukan penipu itu dan mengetahui siapa orang yang berada dibalik Semua ini?" Kata Jonatan yang mengendarai mobilnya sedikit lebih cepat dari biasanya (ngebut).     

Sesampainya di alamat yang dituju, Jonathan dan sekertaris anne, hanya menemukan sebuah rumah yang telah kosong tanpa penghuni. Bahkan di depan pintu pagar rumah itu telah tertulis pengumuman bahwa rumah itu sedang dijual.     

"Sial! Apa-apaan ini?" Kata Jonatan yang marah-marah sambil menendang pintu pagar depan rumah itu.     

"Tuan dan nyonya sedang mencari siapa?" Tanya seorang wanita tua yang tidak sengaja melintas dan melihat Sekertaris anne dan Jonatan berdiri di depan pagar rumah kosong itu.     

"Oh, maaf bibi. Bolehkah saya bertanya? Dimana pemilik rumah ini sekarang?" Tanya Sekertaris anne dengan sopan, sedangkan Jonatan masih marah dan mengumpat kesal dengan dirinya sendiri.     

"Maksud Nyonya adalah Tuan Chin? Tuan Chin dan keluarganya sudah pindah ke Eropa beberapa hari yang lalu. Tepatnya di negara mana saya kurang tahu. Maaf, Nyonya. Saya harus segera pulang." Kata wanita tua itu yang kemudian pergi begitu saja setelah memberikan informasi kepada Sekertaris anne.     

Sekretaris memijat keningnya sendiri. Jelas-jelas semua ini sudah direncanakan dengan rapi oleh orang-orang yang berada di balik peristiwa penjebakan kepada direktur Lee.      

"Direktur, sebaiknya kita kembali ke perusahaan sekarang. Kita tidak akan menemukan siapapun di sini." Kata Sekertaris anne yang menarik tangan jonathan dan mengajaknya masuk ke dalam mobil. Kali ini Sekertaris anne yang akan mengambil alih kemudi mobil, atau mereka bisa saja mengalami kecelakaan, jika yang mengemudikan mobil adalah Jonatan yang pikirannya penuh dengan masalah saat ini.     

Kepala Jonatan sudah sangat pusing. Jonathan tidak tahu lagi harus melakukan apa untuk menyelamatkan perusahaannya. Baginya semua jalan terasa buntu dan membuatnya tidak bisa bergerak secara leluasa untuk mendapat atau mencari bantuan kepada pihak lain.     

-----------     

*Baca juga novel Saya "Calon istriku yang manis." Terimakasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.