CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

585. Pelukan Rindu



585. Pelukan Rindu

0"Puh..." Dokter glen menghela nafas sedikit lega. Untung saja Xiao Yu mengatakan bahwa dia adalah teman dari dokter tampan ini. jika sampai wanita cantik kita mengatakan, bahwa dia adalah mantan kekasih dari dokter Glen. mungkin setelah ini akan ada perang dunia ke-3 antara dokter tampan ini dengan adik perempuan Kim Yohan itu. Jika hal itu sampai terjadi, maka selesailah sudah penjuangan dokter tampan selama ini untuk mendapatkan hati Emelly. Meskipun ia juga madih ada perasaan kepada Xiao Yu.      

"Benarkah?" Kata Emelly Bertanya hanya untuk mengetes kebenaran dari kata-kata wanita cantik itu. Jika benar hanya seorang teman, mengapa mereka berdua bisa dangat bengitu dekat dan Sampai berpelukan seperti itu.     

"Te... Tentu saja." Kata dokter glen yang semakin gugup. Jika keadaan ini terus berlanjut dan ia tidak segera mengajak Kitty kecil pergi, maka semuanya akan kacau. Kitty kecil bisa saja terus menerus Bertanya kepada Xiao Yu, seperti seorang polisi yang mengintrogasi seorang pencuri atau prlaku kriminalitas.     

"Oh,.. mengapa?...." Kata-kata Emelly terhenti karena dokter glen menyela pembicaraannya dan menutup mulutnya yang sudah seperti perasaan yang terus menerus berbunyi nyaring.     

"Xiao Yu, kami harus pulang dahulu." Kata dokter Glen sambil menyeret Emelly untuk berjalan menuju mobil dan memanggil sopirnya Keluarga kim yang sejak tadi berdiri di dekat mereka, saat mereka bertiga sedang mengobrol.     

Ketika dokter Glen dan Emelly masuk ke dslam mobil wanita cantik itu berlari mendekati mobil mereka berdua.     

" Glen, tunggu! Bisakah aku minta nomor handphone mu?" Kata xiao yu sambil menyodorkan handphone miliknya.      

"Tentu saja. Ini kartu namaku." Kata dokter Glen sambil mengeluarkan kartu nama di dalam sakunya dan memberikannya kepada wanita cantik itu. Dokter tampan ini tidak ada waktu lagi untuk mengetik nomornya di handphone milik xiao Yu, sebab sedari tadi Kitty kecil sudah cemberut dan memasang muka masam di hadapannya.     

"Oh, Terimakasih." Kata wanita cantik itu.     

Setelah itu mobil dokter Glen dan juga kembali melaju meninggalkan wanita cantik itu.     

Di dalam mobil Emelly hanya diam dan membuang muka dari pandangan dokter Glen. Pura-pura tidur kembali adlaah cara terbaik untuk tidak melihat wajah seseorang yang menjengkelkan di hadapannya.      

"Kitty kecil, apakah kamu marah?" Kata dokter glen kepada Kitty kecil dengan suara lembut untuk membujuk, supaya gadis cantik itu tidak merajuk.     

"Tidak, marah untuk apa?" Jawab Kitty kecil yang begitu acuh dan tetap mrmilih untuk memejamkan matanya, tanpa mau melihat dokter glen sedikitpun.     

"Aku tidak sengaja bertemu dengannya.l" Jelas dokter Glen tentang pertemuannya dengan sang mantan kekasih.     

"Pertemuan kalian memang tidak sengaja, tetapi pelukan kalian berdua yang begitu mesra aku bisa melihatnya dengan jelas. Siapa yang perduli dengan sengaja atau tidak sengaja. Yang perlu kau jelaskan adalah kau menikmatinya atau tidak?!" Kata Emelly di dalam hatinya yang jengkel dan Kecewa dengan dokter tampan itu. Baru kemarin rasanya dokter tampan itu bilang kepada gadis cantik ini tidak ingin kehilangannya dan meminta kesempatan untuk memulai dari awal. Tetapi nyatanya, baru bertemu dengan wanita cantik lainnya saja sudah berbeda sikapnya.     

"Terserah saja. Memang aku ini siapa? Mana ada hak untuk marah. Istri bukan?! Kekasih juga buka?! Hanya gadis kecil, adik perempuan sahabatmu saja." Jawab Emelly dengan ketus dan tajam menusuk hati dokter Glen. Ya, memang sakit di dengar. Tetapi kenyataannya memang demikian. Hubungan antara Emelly dan dokter glen memang tidak jelas.      

Mendengar jawaban Emelly yang sedang mewakili  emosinya itu, dokter Glen memilih untuk diam sejenak. Percuma saja jika ia berusaha menjelaskannya saat ini. Sepertinya Emelly juga tidak akan mau mendengarkan penjelasannya. Mungkin nanti ketika sampai di rumah saja, dokter Glen akan menjelaskan semuanya.     

"Kakak mau menginap di hotel mana, biar kami antarkan terlebih dahulu." Kata Emelly dengan kata-kata dingin dan acuh. sangat berbeda saat mereka berdua masih di dalam pesawat tadi.     

"Siapa juga yang mau menginap di hotel." Jawab dokter glen singkat. Sejak awal dokter glen memang mau tinggal beberapa hari di kediaman kim di kota C ini. Sekaligus menemani Kitty kecil pada hari-hari pertama gadis cantik itu berangkat kuliah kembali. Karena itulah dokter Glen sengaja mengambil libur beberapa hari dari pekerjaannya.      

"Memang kakak mau tidur di jalanan?" Kata Emelly sekali lagi tidak perduli dengan nasib dokter tampan malam ini. Tetapi tentu semua sikapnya itu hanya ada di bibir saja. Bagaimana mungkin Emelly akan membiarkan kakak tampan tidur di jalanan.     

"Tentu saja tidak. Aku akan tidur di kamarku malam ini." Jawab dokter Glen dengan sedikit merenggangkan tubuhnya, Setelah melepas sabuk pengaman.     

Mereka berdua telah sampai di kediaman Kim. Dokter tampan ini turun dari mobil dan langsung berjalan menuju pintu masuk yang kebetulan memang sengaja di buka lebar dannpara Pelayan telah siap menyambut kedatangan Mereka berdua di depan pintu.      

"Hei, apa maksudnya?" Teriak Emelly sambil mengikuti dokter glen keluar dari dalam mobil.     

"Selamat datang tuan." Sambut para pelayan sambil menundukkan kepalanya.     

"Selamatkan malam semuanya." Jawab dokter Glen sambil tersenyum.      

Dokter tampan ini memang sengaja turun terlebih dahulu dan juga masuk kediaman kim seperti rumahnya sendiri. Setelah ini juga dokter tampan itu akan minta di antarkan ke kamar yang biasannya ia tempati, jika menginap di kediaman ini.     

Dokter Glen Duduk di ruang tamu, kemudian di susul oleh Emelly yang wajahnya sudah cemberut dan seperti benang kusut itu. Bibirnya manyun dan tatapan matanya juga tajam.     

"Apakah kakak Glen berfikir untuk tinggal disini malam ini? Enak saja! Aku tidak akan membiarkan bau wanita itu menempel di rumahku." Kata Emelly dalam hatinya.      

"Tentu saja, aku akan menginap di sini malam ini." Jawab dokter Glen dengan Santai. Memang siapa yang akan marah, jika ia menginap di kediaman ini malam ini? Om dan Tante? Jelas mereka tidak akan keberatan. sebab mereka sendiri yang mengatakan bahwa dokter Tampan ini bisa datang dan menginap kapan saja di kediaman mereka, ketika berkunjung ke kota C, Amerika. Yohan? Dokter Glen bisa sampai disini sekarang juga karena kakak Kitty kecil itu.      

"Bibi... Tolong siapkan kamar yang biasanya." Kata dokter Glen meminta bantuan pelayanan untuk merapikan kamar yang akan ia tempati.     

" Baik, tuan muda." Kata Pelayan itu yang kemudian berlalu pergi untuk menjalankan perintah.     

"Hei, apakah kau serius ingin menginap disini malam ini?" Kata Emelly bertanya untuk memastikan saja.     

"Tentu saja." Jawab dokter gken singkat.     

"Tidak! Tidak boleh. Aku tidak pernah mengatakan untuk mengizinkan kakak menginap disini." Kata Emelly menolak keputusan dokter tampan ini dan berharap dokter glen menginap di tempat lain. Ya, itu hanya kata di bibirnya yang pedas yang mengikuti rasa cemburunya. Tetapi di dalam hatinya justru kebalikannya.     

"Siapa perduli. Aku sudah mendapatkan izin dari pemilik kediaman ini sebelumnya. Yeeyyy..." Kata dokter Glen semakin mengejek. Sungguh wajah dokter tampan ini terlihat begitu santai, tetapi sangat menyebalkan bagi Emelly.      

"Tidak... Tidak.... Tidak... Aku tidak mau kakak disini." Kata Emelly mulai marah. Gadis cantik ini semakin merajuk dan melipat kedua tangannya di depan dada untuk menunjukkan rasa amarah dan ketidaksetujuannnya dengan keputusan dokter Glen. Mereka hanya saling diam dan menguncinya rapat-rapat kedua mulut masing-masing.     

Beberapa menit kemudian pelayan sudsjmh kembali dari merapikan kamar yangbakan di tempati dokter Glen.     

"Tuan muda, kamar Anda sudah siap." Kata pelayan wanita itu melaporkan hasil pekerjaannya.     

Dokter Glen melihat kearah Kitty kecil dan mendekatinya, Kemudian berbisik.     

"Kalau aku yang mau dan setuju, memang kamu mau apa?" Kata dokter tampan itu hendak melangkahkan kakinya pergi menuju kamarnya.     

"Tunggu!" Kata Emelly sambil memegang erat tangan Kakak tampan, supaya tidak pergi.     

"Bibi, tolong ambilkan piyama kakakku di kamarnya." Kata Emelly dengan raut wajah tidak senang. Bukan tidak senang dokter Glen menginap di kediamannya. Tetapi perasaan cemburu yang tadi masih melekat erat di benaknya dan membuat perasaan tidak enak serta emosi tinggi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.