CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

173. Menjemput Menantu Kesayangan (8)



173. Menjemput Menantu Kesayangan (8)

0Sang tuan bejalan masuk begitu saja dan mengabaikan para pelayan tengah berdiri dan menyapanya. Fokus laki-laki tampan ini sekarang hanya kepada istrinya, ia tidak perduli dengan yang lainnya.     

" Dimana Tiara?" pertanyaan itu yang pertama kali keluar dari mulut sang presdir. Matanya liar menjelajahi setiap sudut ruangan, tak terlihat sedikitpun bayangan wanita yang tengah di carinya, membuatnya naik darah dan semakin emosi. Kali ini ia tidak tahu dan tidak bisa menebak apa yang ada di pikiran juga rencana dari kedua orang tuanya dan hanya bisa menunggu sampai ia bertemu dengan keduanya serta istrinya.     

Semua pelayan tidak ada yang berani menjawab pertanyaan darinya, sebelum bibi Sue datang untuk sedikit menjinakkan singa yang tengah marah ini.      

"Aku bertanya, istriku dimana?" Tanya Yohan sekali lagi mengulangi pertanyaannya.     

Bibi Sue datang mendekat, untuk menjawab pertanyaan dari tuan mudanya, karena semua pelayan hanya menundukkan kepala mereka dan berdiam diri.     

" Emm...Nyonya muda! maksud saya Nyonya Tiara? Nyonya muda sama sekali belum kembali ke rumah ini sejak 2 hari yang lalu." Jawab bibi Sue, kepala pelayan wanita di kediaman keluarga besar Kim.      

Pelayan ini merasa ada sesuatu yang aneh. Bagaimana mungkin tuan muda tidak tahu dimana istrinya? sedangkan Nyonya muda juga tidak berada di kediaman ini sejak dua hari kemarin. Sebenarnya dimana nyonya muda sekarang? Pikiran dari bibi Sue.     

Yohan mengerutkan dahinya, memandang ke arah Semua orang dengan penuh kecurigaan. Ia curiga jika para pelayan ini tengah berbohong kepadanya.     

" Memang ada Tiara yang lain? Sudahlah! Katakan dimana istriku dan jangan coba-coba berbohong, atau kalian semua akan tahu akibatnya!"  Laki-laki Menunggu dengan tidak sabar untuk bertemu istrinya, bahkan raut wajah yang marah sudah tidak bisa di sembunyikan lagi. Wajah yang cukup mengerikan untuk dipandang meskipun hanya sekilas.     

" Tapi! Tuan, bukankah nyonya muda telah  bersama dengan anda sejak kemarin?" Bibi sue Menjawab dengan gemetar ketakutan. Meskipun bibi Sue sudah lama ikut dengan keluarga Kim, ia tahu benar bagaimana sikap dan sifap tuan mudanya yang dingin dan sulit di tebak itu.     

Pyarr... Yohan melemparkan vas bunga di atas meja ke lantai. Semua pelayan yang ada di depannya bergidik ketakutan. " Apa maksudmu! Kau ingin bilang dia tidak ada disini?" Ekspresi wajah sang Presdir kali ini benar-benar menyeramkan. Tatapan mata tajamnya seakan membuat orang yang di lihatnya terasa terintimidasi, meskipun tidak ada kata ancaman yang terucap.     

Bibi Sue maju selangkah kaki memberanikan diri dan mendekati tuannya itu, "Tuan muda! Tuan, saya mohon tuan muda tenang dulu. Dengarkan penjelasan kami? Sungguh saya dan para pelayan lainnya sedang tidak berbohong. Kami benar-benar tidak tahu dimana nyonya muda berada sekarang ini. " Kata wanita 55 tahun ini berusaha menenangkan Yohan dan memberikan sedikit penjelasan. Jika tidak rumah ini bisa hancur seperti kapal pecah. Semua barang-barang yang berdekatan dengan posisi tuan muda sudah di lempar begitu saja ke lantai.     

 "Katakan!" Kata Yohan seolah meminta penjelasan lebih, ia tidak akan percaya begitu saja dengan alasan kecil dari para pelayan itu.     

Bibi Sue Mencoba berbicara dengan tenang. "Tadi Nyonya besar sebelum berangkat ke villa pribadi tuan muda, beliau berpesan kepada kami untuk mempersiapkan penyambutan untuk tuan muda dan nyonya muda. Selebihnya kami kurang tahu" jelas bibi Sue. Wanita tua ini berharap tuan mudanya akan percaya dan bisa sedikit tenang.     

" Telepon nyonya besar kalian sekarang dan tanyakan kepadanya, dimana ia membawa Tiara" Bentaknya kepada para pelayan.     

Semua pelayan pergi dari hadapannya. " Tuan muda benar-benar over protective dan juga sangat posesif dengan istrinya, sehingga istrinya tidak boleh dekat dengan orang lain selain dia. Haiiist...nyonya besar, cepatlah pulang! atau kediaman ini akan meledak nanti karena tuan muda yang marah-marah dan membanting serta melempar apa saja yang berada di dekatnya" pikiran bibi Sue.     

Bibi Sue segera menghubungi nyonya Kim sesuai perintah dari tuan mudanya, iya tak ingin mengambil resiko untuk kemarahan Yohan. kepala pelayan ini berjalan menuju meja telepon dan mulai memencet tombol telepon itu satu persatu. sampai Panggilan teleponnya diangkat oleh nyonya besarnya, meskipun harus menelepon berkali-kali bibi Sue tidak perduli.     

Dreettt...Drettt... telepon Nyonya Kim bergetar karena masih sibuk wanita cantik ini mengabaikannya, bahkan tidak melirik handphone miliknya sedikitpun.     

"Aduh...nyonya besar. tolong angkat" gumam.     

bibi Sue yang semakin gusar. tetapi tetap saja telepon itu tidak diangkat dan di terima oleh nyonya Kim. bibi Sue mencoba sekali lagi, kali ini ia berharap sang nyonya akan menerima panggilannya. "Nyonya besar, please! Please! please angkat!" Gumamnya dalam hati.     

Dreettt...Drettt... handphone nyonya Kim bergetar untuk kesekian kalinya. ia mulai melirik dan mengambil handphone miliknya dari dalam tas tangannya. "Hmm..bibi Sue. ada apa dia meneleponku berkali-kali. Sepertinya ada hal yang darurat di rumah" gumamnya. Nyonya Kim menerima panggilan dari bibi Sue karena penasaran.     

" Hallo... Nyonya. Ini saya bibi Sue, saya ingin bertanya? Apakah Nyonya besar sedang bersama dengan nyonya muda sekarang?"bibi Sue menelepon sambil melirik ke arah Yohan yang sedang menatapnya dengan serius dan tajam. Tatapan itu benar-benar membuatnya tidak nyaman dan terkadang salah berbicara.     

" Ada apa bi? Mengapa kau terdengar begitu gugup. Apakah anak nakal itu sudah pulang?" Tanya Nyonya Kim kepada wanita yang tengah berbicara di telepon dengannya.     

" Emm...Nyonya...Maaf, bisakah Nyonya segera pulang? Tuan muda marah-marah, mencari nyonya muda. Kami tidak tahu harus bagaimana? Saya mohon Nyonya...rumah sudah seperti kapal pecah sekarang." Katanya dengan suara sedikit gemetar.     

Mendengar jawaban bibi Sue Nyonya Kim malah tertawa. " Ha...ha...Dasar anak nakal! selalu saja membuat onar. Dia pasti membuat satu rumah kalang kabut. Sekarang bibi tenang saja. Kami akan segera sampai, sekitar 30-60 menit lagi" jawab nyonya Kim yang berusaha menenangkan pelayannya. Setelah selesai menelephone bibi Sue memutuskan panggilan teleponnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.