CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

108 Semua yang kau inginkan sudah ada padaku



108 Semua yang kau inginkan sudah ada padaku

0Yohan lebih suka menonton film action dan horor, sedangkan Tiara lebih suka menonton film romantis dan komedi.     

"Sayang Bagaimana kalau kita melihat film horor saja?" Tanya Yohan.     

"Film horor, di mana?"tanya Tiara yang sudah memencet tombol remote berkali-kali, tetapi tidak menemukan film yang ia suka.     

"Bagaimana kalau kita ke bioskop nonton bersama? "Tanya Yohan kepada Tiara.     

Tiara masih terdiam dan berfikir, "hmm... Sepertinya ide bagus. Tetapi aku tidak mau menonton film horor" jawabnya.     

"Kenapa? Itukan seru?" Tanya Yohan yang ingin mengetahui alasan istrinya, kenapa ya tidak mau menonton film bergenre horor. Padahal Ia memang sengaja memilih film horor untuk menonton bersama istrinya. "Hmm... Pasti banyak kesempatan Yohan untuk mengusili istrinya ketika ia ketakutan" pikirannya.     

"Aku lebih suka film romantis dan yang ada sedikit adegan lucunya, Itu akan membuatku tertawa dan terhibur" jawab Tiara.     

Haiist.... Sepertinya rencana Yohan kali ini gagal lagi ya harus bersabar untuk bisa sedikit usil kepada istrinya.     

"Terus kamu ingin nonton film yang seperti apa? "Tanya Yohan.     

"Aku ingin nonton film yang ada cowoknya CEO yang dingin, tampan, ambisius, mendominasi, pokoknya yang bagus dan romantis dengan pasangannya. Film yang bisa membuat aku terhanyut di dalamnya" jawab Tiara menjelaskan.     

Yohan cuma tersenyum akhirnya ia punya cara untuk menjahili istrinya kembali setelah mendengar perkataannya tentang film yang ingin Tiara menonton saat ini.     

"Hmm...jadi film tentang CEO dingin, Tampan, sedikit kasar, mendominasi, romantis. Eh'em..." Kata Yohan sedikit berdeham dan berharap Tiara faham dengan maksudnya, jika yang telah Ia sebutkan semuanya sudah ada pada suaminya yang tampan ini.     

" Eh... Kenapa?" Tiara mengambilkan segelas air minum di samping tempat tidurnya yang berada di atas meja dan memberikannya kepada Yohan.     

"Eh'em... eh'em..."Yohan berdeham sekali lagi, berharap kali ini istrinya akan benar-benar paham dengan maksudnya.     

"Sudahlah, minum dulu biar tidak batuk. Mungkin tenggorokan kering "kata Tiara.     

Mendengar ucapan Tiara Yohan hanya bisa menepuk dahinya sendiri."Ya Tuhan, ini wanita Kenapa tidak peka sekali ya " Gumamnya dalam hati.     

"Sayang kamu jahat "kata Yohan sambil memasang wajah cemberut dan jengkel karena Tiara tidak mengerti apa yang ia inginkan.     

"Maksudnya apa? Kenapa aku jahat?" Tanya Tiara, yang masih bingung dengan apa yang dimaksud oleh suaminya.     

Ia hanya bisa menghela nafas panjang dan harus lebih bersabar. Mau tidak mau ia harus menjelaskan kepada istrinya.     

"Sayang... apakah kamu tidak merasa, jika semua yang ingin kamu lihat dari film itu sudah ada pada suamimu yang tampan ini." Jelas Yohan sambil menatap wajah Tiara.     

"Puff...ha..ha...benar...benar...maaf aku tidak sadar." Jawab Tiara sambil tertawa. Iya baru sadar jika suaminya cemberut karena dia sama sekali tidak menyadari bahwa semua yang ia ucapkan dan inginkan itu ada pada diri Yohan.     

"He...he... Kalau sudah sadar, Bagaimana kalau kita buat film sendiri? CEO dingin dengan istrinya kesayangannya" kata Yohan dengan senyum menyeringai dan keusilan sang presdir pun telah dimulai.     

"Hei...hentikan! Kamu nakal dan mesum sekali" teriak Tiara yang mulai di gelitiki oleh Yohan, hingga seluruh tubuhnya geli dan tertawa-tawa." Ha...ha....ah, cukup" pinta Tiara.     

"Tidak...tidak akan aku hentikan" Yohan terus menggelitik pinggang istrinya sampai Tiara minta ampun karena sudah capek tertawa.     

"Ampun, sayang berhentilah. Perutku bisa kram jika terlalu banyak tertawa" kata Tiara.     

"Baiklah, aku akan menghentikannya. Sebagai gantinya kau harus mencium dan memelukku sampai aku tertidur" kata Yohan mengajukan syarat.     

"Baiklah, sepertinya aku tidak memiliki pilihan lain. Daripada perutku sakit, mungkin tidur sambil memeluk CEO dingin dan tampan seperti Presdir perusahaan Lianxi Grup Bukanlah pilihan yang buruk" kata Tiara yang mulai sedikit menyindir dan bertingkah genit untuk membalas ke jailan suaminya.     

"Oh, begitu. Baiklah! Mendekatlah Sekertaris ku sayang. Cepat cium dan peluk Presdir idamanmu ini." Kata Yohan sambil menarik tangan Tiara, hingga keduanya terjatuh di atas tempat tidur.     

Tiara mencium kening suaminya dan memeluknya dengan erat sampai mereka berdua tertidur pulas hingga mentari bersinar kembali.     

PERSIAPAN BERANGKAT KE KOTA J     

pagi-pagi benar Nathan sudah sibuk untuk mempersiapkan keberangkatannya ke kota hari ini. Iya sudah menenteng sekoper kecil barang-barangnya yang sekiranya ia butuhkan ketika ia berada di kota J untuk beberapa hari.     

Jonathan berangkat ke bandara sekitar pukul 6 pagi dan mengurus segala keperluan administrasi bandara hingga terbang ke kota sekitar pukul 7 pagi dan berada di bawah di dalam pesawat terbang selama beberapa jam.     

selama di dalam pesawat tidak banyak hal yang dilakukan oleh Jonathan sesekali ia melihat majalah yang ada ada di tangannya dan berhenti membaca ketika pramugari menawarkannya minuman dan sedikit camilan untuk dimakan.     

Beberapa waktu kemudian Jonatan sudah sampai di kota J. ia sengaja memilih untuk menginap di sebuah hotel yang lokasinya dengan dengan Proyek pembangunan hotel yang di tanganinya.     

setelah pesawatnya tiba di bandara Kota J. Ia  segera mengurus administrasi kemudian memanggil taksi untuk mengantarkannya menuju hotel yang sudah ia pesan sebelumnya.     

"Tuan kita sudah sampai "Kata sopir taksi kepada Jonathan, ketika menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah hotel yang alamatnya telah diberikan oleh Jonathan sebelumnya.     

"Oh, Terimakasih" kata Jonathan sembari memberikan beberapa lembar uang sebagai pembayaran jasa taksi tersebut.     

Jonathan sudah tiba di depan hotel silver. Ia turun dari mobil tepat di depan hotel dengan membawa koper kecil berisi beberapa pakaian ganti dan barang-barang miliknya yang lainnya. ia berjalan menuju resepsionis hotel, untuk mengambil kunci kamar yang telah di pesan sebelumnya oleh Sekertaris pribadinya.     

"Maaf nona, saya ingin check-in untuk kamar atas nama tuan Jonathan Lee" kata Jonathan kepada resepsionis hotel. Ia berdiri sambil menunggu resepsionis itu selesai memeriksa data.     

Resepsionis itu segera memeriksa pesanan atas nama yang telah disebutkan oleh Jonathan di dalam data komputernya.     

" Kamar untuk  atas nama tuan Jonatan, nomor 702" resepsionis menyerahkan sebuah kunci kamar kepada Jonatan disertai senyuman hangat.     

" Terimakasih" Jonatan mengambil kunci kamar dari resepsionis wanita itu. Kemudian ia berjalan menuju kamarnya untuk istirahat, perjalanan hari ini membuatnya Lumayan lelah.     

Sesampainya di depan pintu. ia langsung membuka pintu dan masuk ke dalam kamar, dan menutup pintunya kamarnya kembali. ia meletakkan kopernya di samping tempat tidur kemudian menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur yang empuk itu.     

"Puh... akhirnya sampai juga" keluhnya yang sudah merasa lelah. ia bekerja lembur dari kemarin dan pagi hari ini juga sudah harus berangkat ke kota J. ini semua ia lakukan demi kemajuan bisnis perusahaan JT group.     

Jonathan ingin beristirahat sejenak.  ia memejamkan mata untuk  beberapa saat untuk  istirahat hingga ia terlelap dalam tidurnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.