CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

296. Bulu Mata



296. Bulu Mata

0Sang supir membukakan pintu mobil dengan cepat ketika nona mudanya datang bersama dengan dokter Glen. Kemudian keduanya masuk kedalam mobil dan berngkat ke pusat kota Manhattan untuk berjalan-jalan.     

"Kitty kecil... Apakah engkau sudah punya pacar? "Tanya Dokter tampan ini kepada gadis cantik yang tidak di samping kursi kemudi nya itu.     

Seketika gadis cantik ini langsung menoleh memandang ke arah dokter Glen. Kitty kecil begitu terkejut mendengar perkataan dari Kakak tampannya itu. Mengapa apa tadi bisa bertanya seperti itu kepadanya? Jam tangan gadis cantik ini berdetak kencang secara tiba-tiba setelah mendengar perkataan pertanyaan dokter Glen.     

"Bagaimana ini? aku harus menjawab apa, kenapa kakak Glen bertanya kepadaku seperti itu... Mungkinkah? Mungkinkah... Oh, mungkinkah kakak tampan suka kepadaku?? Tidak! Tidak mungkin, kakak tampan menyukaiku... Aku bukanlah tipe wanita yang ia sukai. Mungkin dia hanya basa-basi saja daripada duduk satu mobil berdua denganmu Tetapi hanya diam tanpa ada bahan untuk obrolan." isi pikiran gadis cantik ini yang tak kuasa menebak-nebak isi pikiran dari dokter Glen dan maksud dari pertanyaan dokter Tampan itu.     

"Hei, Kitty kecil. Mengapa kau malah bengong seperti itu. jangan-jangan sampai sekarang engkau memang belum punya pacar ha..ha..." kata dokter Tampan itu mencoba menebak apa yang akan dikatakan oleh gadis cantik ini. Ekspresi gadis cantik ini secara tidak langsung telah menjawab pertanyaan dari dokter Tampan itu, jika memang gadis cantik ini memiliki kekasih secara otomatis dia tidak akan malu untuk mengakuinya. tetapi pada kenyataannya gadis cantik itu malah bengong dan terdiam tanpa mengeluarkan kata-kata sebagai jawaban dari pertanyaan nya.     

"Kenapa Kakak bertanya hal seperti itu kepadaku? Sudah bertanya dijawab sendiri lagi! Hmmm... Ya, aku memang belum memiliki seorang kekasih. Tetapi bukan berarti aku tidak memiliki orang yang aku sukai."jawab gadis ini dengan Memandang Dokter Glen yang sangat santai dalam mengemudi.     

"Sttt..."seketika mobil itu menepi dan berhenti ketika gadis cantik ini menjawab pertanyaan dokter Tampan itu jika dia sudah memiliki seseorang yang berada di dalam hatinya atau seseorang yang telah disukainya.     

Dukkk.... Gadis cantik ini secara tidak sengaja terbentur pintu mobil karena dokter Glen mobil itu secara mendadak.     

"Aw..." teriaknya sambil memegang dahinya yang baru saja terbentur dan terasa sedikit sakit.     

"Mengapa Kakak berhenti terlalu mendadak? Sakit sekali...." Gadis cantik ini.     

dokter tampan ini dengan cepat melepaskan sabuk pengaman yang melekat di tubuhnya kemudian mengulurkan tangannya untuk memeriksa dahi gadis cantik ini apakah memar itu parah atau tidak.     

"Di mana yang sakit, biarkan aku melihatnya? Maafkan Aku aku hanya perlu aku terpencet dari..." Kata dokter tampan ini menjelaskan, tetapi kata-katanya juga terputus sehingga penjelasan itu menjadi sesuatu yang masih mengambang dan juga memiliki arti yang membingungkan bagi Kitty kecil.     

Dokter Glen menyentuh dahi gadis cantik ini kemudian melihatnya dengan sesama. Sepertinya memang tidak ada luka memar yang serius. dokter tampan ini menyibak poni rambut yang menutupi dahi gadis cantik itu kemudian meniup dengan lembut dahi yang terlihat sedikit memerah karena terbentur tadi.     

Kitty kecil memandang wajah tampan yang sangat dekat itu seperti matanya tak mampu lagi untuk berkedip. Nafas sangat laki-laki ini membuatnya semakin terpesona. sentuhan rambut sahabat kakaknya itu membuatnya merasa nyaman dan aman. Perasaan apa yang tengah ia rasakan saat ini, rasa cinta kah? Atau hanya sekedar Kakak pengumuman dari seorang gadis muda kepada seorang laki-laki dewasa yang begitu pandai dan lembut dalam memperlakukan seorang wanita.     

"Tampan... Sangat tampan." Gumam gadis cantik itu dengan pelan secara tidak sadar karena tersihir oleh wajah tampan sang dokter muda.     

"Hah! Kamu bilang apa? "Tanya Dokter tampan ini kepada Kitty kecil sembari melepaskan sentuhan tangannya dari dahi gadis cantik ini.     

"Ah... Tidak! Bukan apa-apa. Aku hanya ingin mengatakan ada bulu mata Kakak yang rontok." jawab gadis cantik ini dengan sedikit gugup serta wajahnya tiba-tiba merona merah seolah ia sedang tersipu malu kepada laki-laki tampan di depannya.     

"Bisakah kau membantuku untuk mengambil nya cuma makan sedikit gatal karena itu." kata dokter muda ini meminta tolong kepada gadis cantik itu sembari mendekatkan wajahnya dan juga mata tajam yaitu terbuka lebar menatap gadis cantik ini.      

dua pasang bulu mata bulat saling berpandangan, semakin lama semakin dalam. Semakin dekat wajah Tampan itu, semakin cepat pula detak jantung gadis cantik ini. Tatapan mata sayu dan penuh kehangatan dari dokter tampan ini seolah menyibak suatu rahasia yang mendalam di dalamnya.Ya hanya sebuah tatapan mata yang tidak bisa berkata-kata Tetapi semua itu tentu bisa dirasakan oleh seseorang yang sedang memandangnya.     

tangan gadis ini mulai menjulur ke atas menuju kelopak mata laki-laki tampan di depannya dengan gemetar. Menerima pandangan tajam itu, menusuk tajam dalam hatinya. Bulu mata itu telah berhasil diambil dan disingkirkan. Tetapi wajah tampan dokter muda ini belum juga berpindah dari hadapannya, semakin lama semakin dekat.     

Gadis cantik ini macam-macam kan matanya cara refleks.tangan mungilnya itu mendekap erat dadanya seolah jantungnya akan meloncat saja.iya hanya berharap jika detak jantung yang begitu keras itu tidak didengar oleh Kakak tampan di depannya. Malu! Hanya kata itu yang ada dalam pikirannya. Tetapi sungguh, di dalam benaknya ingin meminta lebih dari sebuah pandangan hangat saja.  Jiwa gadis cantik seolah bergelora menantikan sesuatu yang mungkin akan terjadi di antara keduanya. Mungkin seperti kecupan, pelukan atau apalah itu masih belum jelas.     

"Srett..." Dokter anak muda ingin mengambil tisu yang berada di dekat kemudi kemudian mengesahkan ujungnya di bawah bibir gadis cantik ini untuk membersihkan lipstiknya yang sedikit belepotan.     

"Cantik!.. Kitty kecil, aku... Aku ingin..." Gumamnya dalam hati, ketika dokter tampan ini memandang wajah cantik dan membuat adik sahabatnya itu dengan bagi terdekat. Tiba-tiba jantung dokter muda ini juga mulai berdetak begitu cepat seolah tak terkendali lagi.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.