CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

608. Membatalkan Penerbangan Ke kota J



608. Membatalkan Penerbangan Ke kota J

0Setelah selesai mengantarkan sang presdir. Asisten steve segera kembali ke mobil dan mengantarkan istri bosnya itu kembali ke villa.     

Di saat yohan dan tiara sudah merasa tenang dan yakin rencananya akan berjalan lancar. Jonatan justru sedang mengalami kebingungan. Hati Jonatan mulai resah, 2 orang yang harus di temuinya hari ini sama-sama memiliki peran penting bagi kelangsungan perusahaannya. Tetapi masalahnya keduanya ingin bertemu dengan Jonatan dengan waktu yang bersamaan dan d lebih parahnya, di tempat dan kota yang berbeda.     

"Sial! Aku harus bagaimana ini? Jika aku tidak menemui tiara hari ini, makan aku harus menunggu 3 atau 6 bulan lagi. Itupun kalau dia kembali tepat waktu. Aku tidsk tahu, Apakah perusahaanku akan bisa bertahan selama itu. Tetapi jika aku juga tidak mungkin membatalkan pertemuanku dengan presdir Kim." Kata Jonatan sambil terus mengumpat dan menunggu antrian proses administrasinya.      

Jonatan memutuskan untuk menelepon Sekertaris anne untuk meminta solusi, sebelum jonatan benar-benar terbang ke kota J.     

" Hallo, Sekertaris Anne. Keplaku sedang pusing sekarang." Kata Jonatan langsung begitu saja.     

"Ada madalah apa direktur Lee. Aku tahu anda pasti sedikit khawatir karena yang datang ke lokasi proyek kali ini adalah presdir kim sendiri, bukan asisten steve atau perwakilan pegawai lainnya. Ya, Mungkin presdir kim berfikir proyek yang kita kerjakan ini adalah istimewa karena itu direktur harus benar-benar berhati-hati. Jangan sampai presdir kim menemukan sesuatu yang janggal dari pekerjaan kita. Kemarin malam, saya sudah memerintahkan orang-orang kita yang ada di sana untuk mengurusnya. Semoga mereka menyelesaikan masalah kemarin secepatnya." Kata Sekertaris anne berusaha menenangkan Jonatan yang terdengar sedang resah dari suaranya.     

"Bukan itu masalahnya. Tiara juga ingin menemuiku hari ini jam 1 siang. Bagaimana aku bisa berada di dua tempat uang berbeda." Kata Jonatan langsung pada intinya. Perasaannya semakin tidak menentu, ketika waktu keberangkatan pesawatnya sudah tiba.     

Sekertaris anne juga ikut bingung, ketika mendengar Jonatan marah-marah. Waktunya terlalu mepet, hingga membuat mereka sulit untuk berfikir.     

"Biar saya yang menemui Nona Tiara." Kata Sekertaris Anne mencoba menawarkan diri.     

" Masalahnya, tiara tidak mau orang lain yang menemuinya. Tiara hanya akan datang, jika aku yang membawa dokumen itu." Kata mengakhiri panggilan teleponnya. Jonatan yang terlihat bingung  karena pesawatnya sudah akan berangkat.     

Kali ini Jonatan terpaksa harus cepat mengambil keputusan. Sebab jonathan tidak mungkin mendapatkan keduanya secara bersamaan.     

Jonatan memutuskan untuk membatalkan keberangkatannya ke kota J dan lebi meilih bertemu dengan tiara. Jika hanya tidak bisa menyambut kedatangan presdir Kim Secara langsung, Jonatan bisa membuat berbagai alasan yang sedikit masuk akal. Mulai dari sakit, kecelakaan ringan, jatuh dari tangga atau orang tuanya membutuhkan bantuannya dan tidak biss di gantikan oleh orang lain atu di tunda. Dengan begitu, Jonatan hanya perlu meminta maaf secara langsung kepada presdir kim nanti, disaat sang presdir sudah kembali dari kota J.     

Jonatan keluar dari lokasi bandara dengan naik taksi. Di dalam taksi, jonathan kembali menelepon Sekertaris anne untuk menggantikannya pergi ke kota J untuk menyambut kedatangan presdir Kim.     

"Hallo, Sayang...." Kata Jonatan terhenti karena Sekertaris anne langsung berbicara terus menerus tidak ada hentinya, ketika mengetahui Jonatan menelepon. Padahal seharusnya Jonatan sudah dalam pesawat dan terbang ke kota J.      

"Direktur Lee. Mengapa kau belum berangkat?" Tanya Sekertaris anne dengan tidak sabar.      

"Sayang aku memutuskan untuk bertemu dengan Tiara saja hari ini, bisakah engkau menggantikan ku untuk pergi ke kota J menyambut presdir Kim?". Tanya Jonathan kepada sekretaris cantiknya itu.     

"Sebentar, aku cek dahulu jadwal penerbangan ke kota J hari ini. Apakah masih memungkinkan bagiku untuk datang ke lokasi proyek tepat waktu." Kata Sekertaris anne mengecek secara online jadwal penerbangan ke kota J. Ternyata penerbangan berikutnya ada sekitar pukul 1 siang. Hal ini sungguh sangat percuma saja, karena sekalipun Sekertaris anne pergi ke kota J. Sampai di sana juga sudah akan sore hari. Kemungkinan besar Presdir kim sudah pulang dari lokasi proyek milik perusahaan mereka.     

"Maaf direktu Lee, bukannya saya menolak perintah anda. Tetapi sepertinya waktunya yang tidak memungkinkan. Penerbangan berikut ke kota J hanya ada nanti siang dan malam. Saya rasa waktu itu presdir Kim sudah kembali ke kota S." Jelas Sekertaris anne Kepada Jonatan.     

"Baiklah, kalau begitu. Tolong siapkan orang-orang kita yang ada disana, supaya menyambutnya dengan baik." Kata Jonatan yang tetap berhati-hati. Sekalipun Jonatan tidak bisa datang, bukan berarti jonathan akan berdiam diri dan berpangku tangan menerima kekalahan begitu saja tanpa berbuat apa-apa.     

"Siap, direktur." Kata Sekertaris Anne yang segera melaksanakan perintah Jonatan.     

Selesai mengobrol dengan sekretaris Anne melalui telepon. sekarang giliran Jonathan menelepon balik Tiara untuk mengatakan, bahwa hari ini ia bisa bertemu dengan Tiara di cafe Jasmine jam 1 siang. Sambil menunggu mobilnya sampai di perusahaan JT grup. Jonathan harus menukar dokumen berikan kepada tiara dan menandatanganinya, Karena jika jonatan pulang ke kediaman Lee terlebih dahulu Mungkin dia kan kesiangan bertemu dengan Tiara.     

------------     

Tiara baru saja sampai di villa pribadi suaminnya dengan diantara asisten steve. Baru saja wanita cantik ini turun dari mobil, handphonenya sudah berdering karena telepon dari Jonatan.     

"Jonathan?!" Kata tiara pelan, seolah tidak percaya jika yang menelepon adalah jonathan. Sebab baru beberapa menit yang lalu Jonathan mengatakan, bahwa laki-laki tampan itu sedang berada di bandara dan siap terbang ke kota J. Jika pesawat suaminnya saja sudah berangkat sejak 1 jam yang lalu, bagaimana Jonatan masih bisa dengan leluasa menelepon tiara?     

"Ada apa ibu Tiara? Anda terlihat bingung?" Tanya asisten steve kepada Tiara, yang terlihat melamun sambil melihat handphone.     

"Telepon dari Jonathan." Jawab Tiara singkat dengan memperlihatkan layar handphonenya kepada asisten pribadi suaminnya itu.     

"Anda bisa menerimanya terlebih dahulu, saya akan menunggu." Kata asisten steve yanh hendak berjalan menjauh untuk menjaga privasi Tiara.     

"Tidak, asisten steve. Kau jangan pergi. Kau harus tetap disini mendengarkan Semua percakapan antara aku dan jonathan." Kata Tiara sebelum menerima telepon jonatan. Bagaimanapun Tiara bisa menggunakan asisten steve untuk menjadi saksi, jika sewaktu-waktu yohan menanyakannya.     

Asisten Steve hanya tersenyum dan diam di tempatnya. Tiara menerima telepon jonatan yang sudah berkali-kali di lakukan oleh mantan kekasihnya itu. Mungkin sudah 3 kali panggilan Jonatan Tiara sengaja abaikan untuk menguji kesabaran Jonatan.     

"Hallo, Natan. Kenapa kau meneleponku? Bukankah kau akan pergi ke kota J." Tanya tiara dengan suara yang sangat tenang.     

"Sayang... demi kamu, aku rela membatalkan pertemuanku dengan klien yang penting dan kehilangan sebuah proyek besar." Kata Jonatan berusaha mengambil simpati Tiara dengan cerita pengorbanan besarnya.     

"Oh, ya. Aku sungguh terharu. Aku tidsk menyangka kau akan mengorbankan hal besar untukku. Yang aku ingat, terakhir kali kau membuangku hanya demi jabatan saja." Kata tiara menyindir Jonatan dan mengingatkan laki-laki itu dengan perbuatannya yang kejam kepada tiara dahulu.     

"Sayang, sudahlah. Jangan kau ingat hal bodoh itu lagi. Aku sudah sangat menyesal melakukannya. Jonathan yang sekarang adalah orang yang berbeda. Percayalah, aku tidak akan mengecewakan mu kali ini." Kata Jonatan mencoba merayu tiara sekali lagi, dengan sedikit merendahkan diri dan meminta maaf kepada wanita cantik mantan kekasihnya itu.     

"Baiklah, aku akan memberikan satu kesempatan lagi kepadamu. Aku harap, kali ini kau tidak mengecewakan dan menghianatiku lagi." Kata-kata tiara ini seolah menghembuskan angin segar di telinga jonathan, hingga membuat jonathan puas dan bahagia.     

"Baiklah, sayang. Kita bertemu di kafe Jasmine jam satu siang. Aku sangat merindukanmu." Kata jonatan kepada tiara sebelum mengakhiri panggilan Teleponnya.     

Asisten steve hanya diam sambil tersenyum sendiri mendengarkan percakapan antara jonathan dan istri bosnya itu. Jonathan memang pantas mendapatkan acungkan jempol untuk kemampuan merayunya dalam menggoda wanita. Tidak salah, jika para wanita menyebutnya playboy tampan yang romantis dan pandai membuat hati wanita berbunga-bunga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.