CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

641. Kejutan



641. Kejutan

0RUMAH SAKIT     

Sesampainya di Rumah sakit. Yohan dan tiara Segera turun dari mobil, sedangkan hana membawakan kue dan makanan yang mereka bawa.      

Dalam pikiran Tiara hanya ingin merayakan ulang tahun papanya saja. Jikalaupun papanya tidak bisa memakan kue buatannya, juga tidak masalah. Nanti kue itu bisa dinikmati oleh mamanya. Jika mamanya juga tidak berkenan, mereka bisa membuangnya ketempat sampah.     

"Sayang, apakah mama nanti akan menyukai kue buatanku?" Tanya tiara dengan wajah sedih dan tidak percaya diri, Mengingat hubungan mereka tidak terlalu dekat lagi sejak saat tiara keluar dsri Keluarga jiang dan memutuskan untuk menikah dengan yohan secara diam-diam.     

"Kenapa lagi dengan mamamu? Kau tidak perlu pusing memikirkannya. Yang ulang tahun itu direktur Jerry, bukan mama mu Sonya." Kata yohan yang menjawab pertanyaan Tiara dengan begitu tenang dan santai.     

"Tetapi papa mana mungkin bisa memakan kue buatanku? Meniup lilinnya saja mungkin tidak bisa." Kata Tiara sambil memandang wajah yohan yang terus berjalan sambil menggandeng tangan tiara dengan erat menuju ruangan direktur Jerry jiang.     

Yohan berhenti sejenak dan memegang kedua bahu tiara untuk menenangkan Istrinya dari rasa khawatir yang tidak diperlukan itu. Yang ada, hal itu hanya akan membuat perasaan tiara sedih dan Kecewa sebelum sampai di tujuan.     

"Sayang, tenanglah. Jika papamu tidak bisa meniup lilinnya, maka aku yang akan meniup lilin itu untuknya. Jika mamamu tidak menyukaiku itu dan tidak mau memakannya, maka aku yang akan memakannya. jangan lupa, kita masih memiliki 1 orang lagi yang siap untuk membantumu menghabiskan kue lezat buatanmu itu." Kata yohan sambil melirik kearah Hana yang bediri di belakang mereka berdua.      

Tiara memandang kearah hana yang tersenyum manis kepada nyonya mudanya itu.     

"Tentu saja, saya akan melakukannya dengan senang hati." Jawab Hana yang langsung merespon dengan cepat ucapan Yohan. Untung saja pelayan tiara satu ini cukup cerdas dan bisa diandalkan, sehingga yohan tidak perlu menjelaskan panjang lebar hanya untuk urusan kecil saja.     

"Kalian berdua benar-benar membuatku tidak bisa berkata-kata." Kata tiara dengan mata berkaca-kaca dan air matanya hampir menetes ke pipinya karena terharu.     

"Mengapa kau malah menangis. Jika begini, lebih baik kau menunggu di mobil saja dan aku yang akan mengirimkan kue ini."     

kata yohan yang terlihat tidak suka melihat istrinya menangis di hadapannya.     

"Jangan! Maaf, aku tidak akan melakukannya lagi. Aku ingin melihat keadaan papa." Kata tiara yang menyeka air matanya dengan lengan jas Yohan.     

"Sruutt..." Suara tiara mengelap ingusnya sekalian dengan lengan jas mahal dan limited edition itu. Sepertinya tiara memang sengaja ingin membuat suaminnya yang cerewet ini jengkel dan marah kepadanya. Mengerjai yohan yang marah-marah sejak tadi, mungkin akan sedikit mengurangi ketegangan di benak Tiara.     

"Haits... Oh... Sayang..." Kata Yohan sambil menepuk dahinya sendiri dengan jengkel. Jika yang melakukan hal menjijikkan itu bukan tiara. Mungkin orang itu sudah dilemparkan oleh yohan keluar jendela dari lantai 3 rumah sakit itu.     

"He.. he..." Tiara hanya tersenyum kepada yohan yang wajahnya sudah marah menahan emosi itu, sambil menunjukkan giginya.     

"Pufff... Nyonya muda ini usilnya minta ampun. Tetapi tuan muda memang sangat sabar menghadapinya." Kata Hana dalam hati sambil menahan tawa melihat' kelakuan tuan dan nyonya mudanya yang tak ubahnya anak kecil yang saling membalas Keusilan masing-masing.     

Yohan hanya mengambil nafas dalam-dalam. Jika saja saat ini ada asisten steve di sampingnya, pasti asisten Tampan itu yang akan terkena getahnya. Untungnya asisten Steve sedang sibuk di rumahnya sendiri.     

Yohan melepaskan jas yang dipakainya itu dan melemparkannya ke tempat sampah di dekatnya. Kemudian berjalan mendahului tiara dan Hana untuk menunjukkan, bahwa presdir Tampan ini sedang merajuk dan marah kepada istri Cantiknya itu.     

Tiara mengambil kue yang ada di tangan hana dan meminta Hana untuk memungut jas suaminnya itu dari tempat Sampah, biar nanti Tiara yang akan mencucinya. Lagi pula Tiara tidak benar-benar menjadikan lengan jas itu sebagai lap ingus. Tiara hanya menggoda yohan saja.     

Tiara berjalan sedikit cepat mengejar suaminnya yang sudah berada sedikit jauh di depan tiara dan Hana.     

"Nyonya muda, jangan berlari!" Teriak Hana yang merasa khawatir, jika tiara sampai terpeleset dan jatuh. Bagaimanapun lantai rumah sakit lumayan licin karena berulang kali di bersihkan oleh petugas kebersihan, supaya tetap bersih dan bebas kuman.     

Mendengar teriakan Hana Yohan seketika langsung berhenti dan membalikkan badan. Laki-laki tampan ini melihat istrinya yang sedang dengan perut besarnya itu berjalan dengan cepat kearahnya.     

"Bukkk"      

Tubuh mungil itu menabrak dada bidang yohan dengan keras.     

"Sayang... apakah kau berfikir, kalau jantungku sangat kuat dan sehat?! Sehingga kau melakukan hal yang membuat jantung ini berhenti berdetak sejenak dan sulit bernafas melihatmu seperti itu?" Kata yohan yang benar-benar benar-benar marah kepada tiara saat ini. Bagaimana bisa tiara melakukan hal konyol dan berbahaya seperti itu?     

"Aku marah, karena kau lebih sayang pakaianmu daripada aku." Kata tiara dengan wajah cemberut dan bukannya meminta maaf kepada suaminya.     

"Kau benar-benar membuatku pusing." Kata yohan yang tidak banyak bicara langsung menggendong istrinya masuk begitu saja ke ruangan direktur Jerry Jiang, yang letaknya sudsh tidsk jauh dari tempat mereka berdua berdiri sekarang.     

Tiara hanya tersenyum dan semakin manja.     

"Suamiku benar-benar sabar menghadapi sikapku yang kekanak-kanakan ini." Gumam tiara dalam hati sambil menatap wajah yohan yang tegas itu tanpa bekedip sedikitpun.     

Sesampainya di dalam kamar. Yohan dan Tiara benar-benar terkejut, ketika melihat direktur jerry jiang sedang duduk bersandar di tempat tidur pasien, sambil menikmati makanan dengan disuapi oleh Mama mertuanya.     

"Pa... Pa... Papa, sudah sadar?" Kata tiara yang bengong, hingga bicaranya tergagap.      

Direktur Jerry jiang dan Sonya pun tak kalah terkejutnya, ketika mendengar suara pintu tertutup dengan keras. Tanpa ada suara orang membukanya sebelumnya. mereka justru mengira bahwa itu adalah suara langkah kaki dokter atau perawat yang datang untuk memeriksa keadaan Jerry Jiang. Ternyata yang datang justru Putri dan menantunya sambil bercanda.     

Yohan Segera menurunkan Tiara diatas kursi untuk duduk kemudian berjalan mendekat kearah direktur Jerry jiang bersama Tiara.      

Tiara masih tidak percaya, jika papanya sudah sadar dan keadaannya juga mulai membaik.     

"Papa... Papa sudah sadar?" Kata tiara dengan mata berkaca-kaca dan hampir menangis karena terlalu bahagia.     

Jerry jiang hanya menganggukkan kepala. "Iya." Hanya jawaban singkat itu saja yang keluar dari mulut papa tiara itu. Bukannya Jerry jiang tidaj senang dengan kedatangan putri bungsunya itu, tetapi ia hanya merasa malu dengan putri dan menantunya itu. Jerry dan Sonya telah memperlakukan mereka denganbtidak adil dan tidak perduli dengan pernikahan mereka berdua. Tetapi keduanya justru masih mau untuk menengok dan menolongnya berkali-kali, setiap Jerry jiang dalam kesusahan.     

Yohan tidak banyak bicara dan berjalan menuju meja untuk mengambil kue ulang dan menyalakan lilin diatasnya, kemudian membawanya mendekati papa mertuanya itu.     

"Happy birthday to you....Happy birthday to you....Happy birthday to you.... selamat ulang tahun papaku." Kata Tiara kepada papanya, sedangkan Yohan Menyodorkan kue ulang tahun itu mendekati papa mertuanya. Supaya direktur Jerry jiang bisa meniup lilinnya.     

*Apa tanggapan direktur Jerry Jiang untuk kejutan yang diberikan Tiara?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.